Debat merupakan salah satu retorika berbahasa. Tidak semua
orang pandai berdebat, tentunya bukan hanya sekadar mengeluarkan pendapat
sesuai dengan kehendaknya. Sebelum membahas tentang detail dari debat, mari
kita singgung mengenai pengertian debat menurut para ahli.
1. Menurut G. Sukadi, debat merupakan kegiatan saling
adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan
mencapai kemenangan.
2. Menurut Hendri Guntur Tarigan (1984), debat menurut adalah
saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan
mencapai kemenangan satu pihak.
3. Menurut Asidi Dipodjojo (1982), debat merupakan suatu
proses komunikasi yang dilakukan secara lisan yang dinyatakan dengan bahasa
untuk mempertahankan gagasan atau pendapat. Dalam sebuah debat, setiap pihak
berhak mengajukan pendapat dan memberikan alasan sehingga pihak lawan atau
pihak yang tidak setuju dapat menerima dan berpihak kepadanya.
4. Menurut Kamdhi (1995), debat adalah suatu pembahasan
atau pertukaran pendapat mengenai suatu pokok masalah dimana masing-masing
peserta memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya.
Dari beberapa pengertian debat menurut para ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa debat adalah suatu kegiatan adu argumentasi antara dua pihak (baik perorangan atau kelompok) dalam mendiskusikan dan memutuskan
sebuah masalah sehingga muncul argumentasi yang paling kuat dengan data-data
pendukungnya.
Ciri Ciri Debat
1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya
debat. Biasanya yang melakukan tugas ini adalah seorang moderator.
2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan
cara voting maupun keputusan juri debat.
3. Terdapat hanya dua sudut pandang yaitu pro dan
kontra.
4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk
memperoleh kemenangan salah satu pihak.
5. Terdapat suatu proses untuk saling
mempertahankan argumentasi di antara kedua belah pihak yang sedang berdebat
(pihak pro dan kontra).
6. Di sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab
antar pihak yang berdebat dengan dipimpin oleh moderator.
Unsur – Unsur Debat
1.
Mosi
Mosi adalah topik atau bahasan yang akan
diperdebatkan dan mempunyai sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting
karena di dalam sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.
2.
tim afirmasi
Debat harus memiliki pihak pro atau pihak
afirmasi yang setuju terhadap mosi yang telah diberikan. Pihak pro akan
memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa mendukung
pernyatan di dalam mosi.
3.
tim oposisi
Pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak
setuju dengan mosi yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah
pernyataan dari pihak afirmasi.
4.
tim netral
Pihak netral atau pihak yang tidak menaruh
dukungan dan tidak condong terhadap salah satu tim.
5.
penonton/juri yang dipanggil
Debat juga harus memiliki peserta debat
yang nantinya berhak menentukan keputusan akhir bersama juri debat. Dalam
beberapa debat, peserta tidak ikut andil dalam penentuan keputusan akhir namun
jika dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan diperhitungkan suaranya.
6.
moderator
Dalam debat harus ada moderator yang
bertugas mempin dan mengatur jalannya debat. Tata tertib debat, memperkenalkan
masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan dilakukan oleh moderator.
7.
Penulis
Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis
atau notulen acara yang bertugas mencatat hal-hal terkait debat yang sedang
berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan moderator, penyampaian
masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.
Tujuan Debat
1.
Melatih keberanian mengemukakan pendapat
2.
Melatih mematahkan pendapat lawan
3.
Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah
Tata Cara Debat
Perkenalan
Setiap tim memperkenalkan diri selama 1 menit.
Penyampaian
Pernyataan Topik
Setiap tim menyampaikan argumentasinya terhadap
pernyataan topik selama 5 menit, dimulai oleh Tim Pendukung, dilanjutkan oleh
Tim Penyanggah, dan Tim Netral.
Debat 9 menit
pertama
Setiap tim mengomentari argumentasi tim lain selama 3
menit, misalnya Tim Pendukung mengomentari argumentasi Tim Penyanggah dan Tim
Netral selama 3 menit, demikian seterusnya.
5 menit berikutnya Diberikan hak bicara selama 1
menit kepada tim yang memencet bel paling dulu. Akan diberikan 5 kali
kesempatan memencet bel. Tim yang cepat akan mendapat kesempatan bicara lebih
banyak. Hak bicara dapat digunakan untuk memberikan komentar, sanggahan, atau
pertanyaan, bukan celaan.
Simpulan
Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap
pernyataan topik sesuai dengan posisinya selama 1 menit.
Jenis – Jenis Debat
Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi
menjadi 4 macam, yakni:
1. Debat Parlementer/ Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk memberi dan
menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang
ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang
usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.
2. Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui
Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-Examination
Debating)
Maksud dan tujuan perdebatan ini yaitu untuk mengajukan
serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat,yang akan
menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan
diperkokoh oleh penanya.
3. Debat Formal, Konvesional, atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational
Debating)
Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi
kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah
argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi
jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.
4. Debat Kompetitif
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat
sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan
keputusan tetapi lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tertentu di
kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara
logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan
berbahasa asing (Jika debat dilakukan dalam bahasa asing).
Post a Comment
Post a Comment