Bentuk Silogisme

Post a Comment

 


Bentuk silogisme dibedakan atas letak medium (term penengah = middle term) dalam premis.

1. Silogisme Kategorik adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik.

Contoh:

Premis Mayor    : Semua yang mahkluk hidup akan meninggal.

Premis Minor     : Semua hewan adalah mahkluk hidup.

Konklusi               : Semua hewan akan meninggal.

 

Premis Mayor    : Semua mahkluk hidup membutuhkan oksigen.

Premis Minor     : Kucing adalah mahkluk hidup.

Konklusi               : Kucing membutuhkan oksigen.

 

 

Pengertian SILOGISME dapat melihat di tautan berikut ini:

 

PENGERTIAN SILOGISME

 

 

2. Silogisme Hipotetik adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. 

Macam tipe silogisme hipotetik:

A.   Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.

Contoh:

Premis Mayor    : Jika tidak hujan, saya naik bus.

Premis Minor     : Sekarang tidak hujan.

Konklusi               : Jadi, saya naik bus.

B.   Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuensinya.

Contoh:

Premis Mayor    : Bila hujan, bumi akan basah

Premis Minor     : Sekarang bumi telah basah.

Konklusi               : Jadi hujan telah turun.

C.   Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecendent.

Contoh:

Premis Mayor: Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa maka kegelisahan akan timbul.

Premis Minor: Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksa.

Konklusi: Jadi, kegelisahan tidak akan timbul.

 

D.   Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuensinya.

Contoh:

Premis Mayor    : Bila mahasiswa melakukan demonstrasi, pihak penguasa akan merasa gelisah.

Premis Minor     : Pihak penguasa tidak merasa gelisah.

Konklusi               : Jadi mahasiswa tidak melakukan demonstrasi.

 

3. Silogisme Disjungtif adalah silogisme dimana premis mayor maupun minornya, baik salah satu maupun keduanya, merupakan keputusan disjungtif.

Contoh :

Premis Mayor    : Kamu atau saya yang ke sekolah.

Premis Minor     : Kamu tidak ke sekolah.

Konklusi               : Maka sayalah yang ke sekolah.

 

Silogisme disjungtif mempunyai dua buah corak diantaranya :

modus ponendo tolles,

contoh:

Planet kita ini diam atau berputar.

Karena berputar, jadi bukanlah diam

modus tolledo ponens,

contoh:

Planet bumi kita ini diam atau berputar.

Planet bumi kita ini tidak diam.

Jadi, planet bumi kita ini berputar.

 

Silogisme disjungtif dalam arti sempit maupun arti luas mempunyai dua tipe yaitu:

Premis minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusinya adalah mengakui alternatif yang lain, contoh:

Premis Mayor: Ia berada diluar atau di dalam

Premis Minor: Ternyata tidak berada di luar.

Konklusi: Jadi ia berada di dalam.

Premis minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif yang lain, contoh:

Premis Mayor : Budi di masjid atau di sekolah

Premis Minor : Ia berada di masjid.

Konklusi : Jadi, ia tidak berada di sekolah.

 

4. Silogisme Konjungtif adalah silogisme yang premis mayornya berbentuk suatu proporsi konjungtif. Silogisme konjungtif hanya mempunyai sebuah corak, yakni akuilah satu bagian di premis minor, dan tolaklah yang lain di kesimpulan.

Contoh:

Premis Mayor : Tidak ada orang yang membaca dan tidur dalam waktu yang bersamaan.

Premis Minor : Sartono tidur.

Konklusi : Maka ia tidak membaca.

 

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter