Contoh Soal AKM | Bagian 1

Post a Comment


TEKS 1. Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar fosil, yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Energi yang masuk ke Bumi: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 50% diserap permukaan bumi, namun 10% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun, sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca

 

 

 

 

Pertanyaan 1: Efek Rumah Kaca

Dari bacaan di atas penyebab terjadinya efek rumah kaca adalah

A.     Pengaruh dari banyaknya energi sinar matahari yang masuk ke bumi.

B.      Perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar fosil.

C.      Meningkatnya suhu rata-rata bumi karena pengaruh energi sinar matahari.

D.     Minangkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer.

 

Pertanyaan 2: Efek Rumah Kaca

Berikan tanda v pada table di bawah ini, pernyataan mana yang benar dan yang salah terkait efek rumah kaca.

No

Pernyataan

Benar

Salah

1.

Diperkirakan sampai pada tahun 2030 akan terjadi peningkatan pemanasan global antara 1,5 – 4,5 K

 

 

2.

Sinar ultraviolet yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi.

 

 

3.

Pada umumnya gas-gas yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah gas CO2, SO2, NO, NO2, dan CFC.

 

 

 

Pertanyaan 3: Efek Rumah Kaca

Lengkapi kalimat berikut!

…. kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030.

A.     karena

B.      jika

C.      maka

D.     sehingga

 

Pertanyaan 4: Efek Rumah Kaca

Saat ini, Indonesia memiliki kebun sawit seluas 24 juta hektar yang tersebar di 200 kabupaten di Indonesia. Dengan luas yang demikian, kebun sawit di Indonesia menyerap 2,2 milyar ton gas CO2 dari udara bumi setiap tahun. Berapa rata-rata gas CO2 yang diserap setiap bulan oleh kebun sawit di Indonesia?

A.  0,163 milyar ton

B.   0,173 milyar ton

C.   0,183 milyar ton

D.  0,193 milyar ton

 

Pertanyaan 5: Efek Rumah Kaca

Berdasarkan morning star 1 USD setara dengan Rp 14.177,45. Jika dihitung nilai jasa kebun sawit dalam menyerap gas CO2, maka nilainya mencapai….

A.  630 triliyun

B.   620 triliyun

C.   610 triliyun

D.  600 triliyun


TEKS 2. Wujud Masa Depan pada Baterai Lithium Ion

 

Tepuk tangan pecah saat pengumuman Nobel Kimia 2019 menyebutkan nama tiga ilmuwan John Goodenough, Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino. Berkat penemuan, pengembangan, dan penerapan baterai lithium-ion seakan mengubah cara manusia dalam  menggunakan energi. Ganjaran piagam Nobel Kimia dan hadiah 9 Juta Krona Swedia jadi oleh-oleh atas penemuan mereka yang revolusioner.

Bayangkan andai saja dunia modern belum menemukan baterai lithium-ion hingga saat ini. Mungkin kita belum mengenal ponsel pintar, laptop, atau kendaraan listrik. Semuanya masih mengandalkan baterai konvensional alkali standar yang mudah lemah daya dan eksplorasi bahan bakar fosil dalam jumlah besar.

Melihat potensi besar energi yang dihasilkan tersebut, ilmuwan asal jepang Akira Yoshino mengkomersilkan baterai lithium ion di tahun 1985 setelah menghilangkan lithium murni yang terdapat di dalam baterai. Alhasil baterai yang dihasilkan jadi lebih aman dan punya daya pakai lebih lama. Setelah kemudian cukup sukses dan dianggap sudah bisa diterapkan secara komersial.

Material dari baterai lithium ion saat ini dikategorikan dari katoda (kutub positif) berbahan LiCoO2, anoda (kutub negatif) berbahan grafit, elektrolit berbahan LiPF6, EC, DEM, dan EMC dan separator menggunakan bahan poliprofen.

Dari itu semua kita harus berterima kasih oleh trio lintas zaman yang mengembangkan baterai lithium John Goodenough, Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino. Seakan membuka jalan ilmuwan lainnya akan berharganya penyimpanan daya bernama baterai. Inovasi dari baterai jadi tumpuan perangkat di masa depan khusus menghidupkan beragam perangkat. Bisa dibayangkan bagaimana pegalnya harus bersandar di pinggir tembok dengan kabel charging yang melekat di perangkat yang Anda miliki. Kita seakan terkungkung dan tidak bebas dalam berekspresi.

Alasan itu membuat para ilmuwan akan terus melakukan riset dalam memastikan bahwa baterai jadi lebih ringan, daya tahan lama, dan punya umur panjang. Paling familiar adalah lithium ion, sejak kemunculannya hampir 50 tahun lalu. Mengubah cara pandang pengisian daya berkekuatan besar dan bisa isi berulang kali tanpa mengurangi kualitas baterainya. Kini baterai lithium ion sudah mencapai titik jenuh sebuah baterai dan siap digantikan dengan baterai model baru lainnya. Perangkat saat ini sudah terlalu canggih dan dibutuhkan daya yang lebih besar dalam menjalankannya.

Pengembangan baterai erat kaitannya dengan pengisian daya, dalam hal ini adalah pembangkit tenaga listrik. Asupan energi dari baterai akan meningkat sangat besar di masa depan. Otomatis pembangkit listrik akan bekerja lebih keras menghasilkan puluhan hingga ratusan megawatt. Proses pengumpulan daya listrik yang masih mengandalkan energi fosil pada pembangkit listrik.

 

Pertanyaan 6 : Wujud Masa Depan pada Baterai Lithium Ion

Pernyataan di bawah ini yang berkenaan dengan hal-hal yang terjadi pada baterai.

Lingkari “Benar” atau “Salah di setiap baris!

No.

Pernyataan

Benar / Salah

1

Reaksi yang terjadi di anoda adalah reaksi oksidasi.

Benar  /  Salah

2

Pada baterai alkali, MnO2 mengalami oksidasi.

Benar  /  Salah

3

Saat baterai digunakan, electron mengalir dari anoda ke katoda.

Benar  /  Salah

 

Pertanyaan 7 : Wujud Masa Depan pada Baterai Lithium Ion

Sebuah baterai lithium diiisi ulang dengan kuat arus 2,1 A selama 4 jam. Selama pengisian daya tersebut, jumlah mol electron yang dimasukkan ke dalam baterai adalah sekitar….

A.  4 mol

B.   2 mol

C.   1 mol

D.  0,3 mol

 

Pertanyaan 8 : Wujud Masa Depan pada Baterai Lithium Ion

Pernyataan yang benar berdasarkan teks adalah ….

A.   Jika baterai lithium-ion hingga saat ini belum ditemukan, mungkin ponsel pintar, laptop, atau kendaraan listrik akan lebih modern.

B.   Baterai lithium murni yang terdapat di dalam baterai menghasilkan baterai yang lebih aman dan punya daya pakai lebih lama.

C.   Saat ini baterai lithium ion sudah mencapai titik stabil sebuah baterai dan tidak akan digantikan dengan baterai model baru lainnya.

D.  Dapat dipastikan asupan energi dari baterai akan mengingkat sangat besar di masa depan.

  

Pertanyaan 9 : Wujud Masa Depan pada Baterai Lithium Ion

Tiongkok merupakan produsen terbesar baterai lithium ion  dunia, dengan kapasitas 16,4 Gigawatt hour (GWh) pada tahun 2016. Produksi baterai Lithium Ion Tiongkok diprediksi mencapai 6 kali lipat pada tahun 2020 atau setara dengan….

A.  110 GWh

B.   100 GWh

C.   90 GWh

D.  80 GWh

 

Pertanyaan 10 : Wujud Masa Depan pada Baterai Lithium Ion

 

Berdasarkan grafiuk di atas, berapa jumlah produksi baterai Lithium Ion keempat negara tersebut?

A.  200 GWh

B.   190 GWh

C.   180 GWh

D.  170 GWh

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter