Penulisan Footnote atau Catatan Kaki yang Benar

Post a Comment

Footnote atau catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok). Seringkali kita merasa kesulitan dalam menuliskannya. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai catatan kaki atau yang lebih dikenal dengan istilah footnote.

 

Ternyata, penulisan catatan kaki atau footnote memiliki sejumlah aturan atau ketentuan. Berikut penjelasannya:

1.    Catatan kaki ditulis dengan pengaturan satu spasi.

2.    Nomor dari catatan kaki ditulis sedikit naik ke atas serupa dengan pangkat pada suatu bilangan (di Microsoft menggunakan istilah superscript) dan ukurannya ditulis lebih kecil dari ukuran huruf catatan kaki itu sendiri.

3.    Catatan kaki ditulis menjorok ke dalam sedikit.

4.    Penulisan nama penulis yang menjadi sumber kutipan ditulis sesuai dengan nama asli (tidak dibalik seperti pada daftar Pustaka) dan mencantumkan gelar penulis.

5.    Jika sumber kutipan ditulis oleh tiga penulis, semua nama penulis dicantumkan tanpa memakai gelar dan tidak dibalik.

6.    Jika sumber kutipan ditulis oleh lebih dari tiga penulis, catatan kaki hanya menuliskan penulis pertama dan penulis selanjutnya diganti dengan kata “dkk”.

7.    Penulisan judul sumber kutipan ditulis dengan huruf tercetak miring atau Italic dan wajib ditulis lengkap.

8.    Jika sumber kutipan adalah sama sampai dua baris, pada baris catatan kaki terakhir ditambahkan keterangan “ibid” (ibidum : tempat yang sama dengan yang di atas).

9.    Jika sumber kutipan adalah sama dan ditulis tidak berurutan, pada catatan kaki terakhir ditambahkan keterangan “Op. Cit.” (opera citato: dalam karya yang telah disebut).

 

Fungsi dari catatan kaki adalah untuk menambah rujukan dari uraian naskah pokok. Catatan kaki berisi referensi atau sumber di mana kutipan yang dicantumkan dalam naskah diambil atau didapatkan oleh penulis sehingga bentuk dan fungsinya sendiri memang mirip dengan daftar pustaka, tetapi tetap terdapat perbedaan. Catatan kaki ditulis di halaman yang sama dengan adanya kutipan yang diambil penulis sehingga hal tersebut dapat membantu pembaca mengetahui sumber kutipan tersebut.

 

Contoh penulisan catatan kaki

 

SUMBER BUKU 

Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hlm. 59.

ibid.

 

SUMBER JURNAL ILMIAH

Rindha Widyaningsih, 2014, Bahasa Ngapak dan Mentalitas Orang Banyumas: Tinjauan dari Perspektif Filsafat Bahasa Hans-Georg Gadamer, Jurnal Ultima Humaniora, Purwokerto, Hlm. 189

Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hlm. 59.

Op.Cit. Widyaningsih, 89

 

SUMBER MAJALAH

Gilang Indrana, “Corona dan Urgensi’’ Survivor, 14 September 2020, hlm. 36.

 

SUMBER SURAT KABAR

Suara Merdeka, 29 Desember 2020, hlm. 4.

 

SUMBER TERBITAN DARI PEMERINTAH

8Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 3

 

SUMBER MAKALAH SEMINAR

9Arsinta Maulidia, Pentingnya Pembinaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar di Kalangan Mahasiswa, Makalah seminar Cintailah Bahasa Indonesia Kabupaten Yogyakarta, 19 Desember 2020, hlm. 5

 

SUMBER TERBITAN ORGANISASI

10Developing and Operating Programme, ARMA, 2005, hlm. 100.

 

SUMBER LISAN

11 Wawancara dengan Rahardian Putra, tanggal 13 September 2020 di Dinas Pendidikan Kota Semarang. 

 

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter