Teks
eksplanasi merupakan sebuah karangan yang berisi penjelasan-penjelasan lengkap mengenai
suatu topik yang berhubungan dengan berbagai fenomena, baik fenomena alam
maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks ini bertujuan untuk
memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pembaca agar paham atau mengerti
tentang suatu fenomena yang terjadi. Fenomena atau peristiwa tersebut, seperti
hujan deras, gempa bumi, angin puting beliung, dan yang lainnya. Selain itu,
kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa yang terkait dengan masalah
sosial dan budaya, misalnya seorang siswa SMA yang berhasil menjuarai lomba
penelitian remaja, lomba salah satu jenis olahraga, atau siswa SMK yang berhasil
menciptakan alat pendeteksi gempa bumi. Mungkin juga, kamu membaca peristiwa
politik dan ekonomi, misalnya tentang pemilihan kepala daerah yang dilakukan
secara serentak atau tentang investasi asing yang mulai merambah ke
daerah-daerah. Informasi tentang peristiwa atau fenomena tersebut disajikan
dalam jenis teks eksplanasi.
Teks
eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki
hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat
itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya. Sebenarnya tidak ada perbedaan
istilah antara struktur teks eksplanasi dengan bagian-bagian pokok teks
eksplanasi. Kita ingat kembali ciri-ciri teks eksplanasi.
1. Strukturnya
terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang apa yang disampaikan),
deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan), dan interpretasi
(pandangan atau simpulan).
2. Memuat
informasi berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktualnya
memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang sains.
Teks
eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai
dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh
bagian-bagian berikut.
1.Identifikasi
fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi sesuatu yang akan
diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan
fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran
rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang
relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau
mengapa.
a. Rincian
yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian
yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan
hubungan sebab akibat.
3.Ulasan
(review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang
dipaparkan sebelumnya. ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan
waktu.
Berdasarkan
kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada teks
prosedur. Sebagai teks yang berkategori factual (nonsastra), teks eksplanasi
menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif.
Sebagai teks yang berisi
paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut
menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi
kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu,
sehingga.
b. Konjungsi
kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.
Teks
eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu
pada kalimat-kalimatnya.
Post a Comment
Post a Comment