Cintaku
Jauh Di Pulau
Cintaku
jauh di pulau,
gadis
manis, sekarang iseng sendiri
Perahu
melancar, bulan memancar,
di leher
kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin
membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak
'kan sampai padanya.
Di air
yang tenang, di angin mendayu,
di
perasaan penghabisan segala melaju
Ajal
bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan
perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi !
Jalan sudah bertahun ku tempuh !
Perahu
yang bersama 'kan merapuh !
Mengapa
Ajal memanggil dulu
Sebelum
sempat berpeluk dengan cintaku ?!
Manisku
jauh di pulau,
kalau 'ku
mati, dia mati iseng sendiri.
Aku
Kalau
sampai waktuku
'Ku mau
tak seorang kan merayu
Tidak juga
kau
Tak perlu
sedu sedan itu
Aku ini
binatang jalang
Dari
kumpulannya terbuang
Biar
peluru menembus kulitku
Aku tetap
meradang menerjang
Luka dan
bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga
hilang pedih peri
Dan aku
akan lebih tidak perduli
Aku mau
hidup seribu tahun lagi
( Maret 1943 - dipetik secara bebas oleh
Imnogman )
Diponegoro
Di masa
pembangunan ini
tuan hidup
kembali
Dan bara
kagum menjadi api
Di depan
sekali tuan menanti
Tak
gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di
kanan, keris di kiri
Berselempang
semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Februari 1943)
SENJA
DI PELABUHAN KECIL
Buat Sri Ajati
Ini kali
tidak ada yang mencari cinta
di antara
gudang, rumah tua, pada cerita
tiang
serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus
diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis
memepercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung
muram, desir hari lari berenang
menemu
bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini
tanah dan air hilang ombak
Tiada
lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir
semenanjung, masih pengap harap
sekali
tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari
pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Dari: Deru Campur Debu (1949)
Post a Comment
Post a Comment