(Pasal 1 sampai 4)
PASAL 1
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Setiap
manusia harus mempunyai keyakinan (agama). Hal tersebut sangat penting dalam
kehidupan manusia. Orang yang tidak mempunyai agama akan buta dan kehilangan arah
dalam menjalankan hidupnya.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma'rifat
Ada
empat zat yang menjadikan manusia, yaitu syariat, tarikat, hakikat dan
ma'rifat. Jika manusia mengetahui tentang itu semua, dia juga akan mengenal
tuhannya.
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Orang
yang bertaqwa kepada Allah SWT pasti akan menjalankan segala perintahNya dan
menjauhi laranganNya
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Orang
yang mengenal dirinya sendiri maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaanNya
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang terpedaya
Orang
yang mengetahui tentang kebahagiaan di dunia pasti mengerti bahwa itu hanyalah
tipu daya semata.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia melarat
Orang
yang mengetahui kehidupan akhirat, ia tahu bahwa kehidupan di dunia hanya
sementara dan fana dibandingkan kehidupan di akhirat yang kekal.
PASAL 2
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
Orang
yang taat kepada Allah SWT pasti takut dengan laranganNya dan menjalankan segala
perintahNya.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
Orang
yang tidak sembahyang maka hidupnya pasti akan runtuh.
Barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua temasya.
Orang
yang meninggalkan puasa, hidupnya pun akan sia-sia dan Allah tidak akan
menjaganya di dunia maupun di akhirat.
Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Orang
yang tidak berzakat, hartanya tidak akan bermanfaat dan tidak berkah.
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
Orang
yang mampu untuk pergi haji tetapi tidak menjalankannya maka ia telah ingkar
janji dengan agamanya sendiri (Islam).
PASAL 3
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Orang
yang tidak menjaga hawa nafsu, akan rugi dalam kehidupannya. Mata harus di
pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai kita melihat apa yang dilarang oleh Allah
SWT.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Menjaga
telinga untuk mendengar dari pembicaraan yang baik saja. Jangan hiraukan
pembicaraan yang tidak penting dan kurang baik.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Menjaga
setiap ucapan dalam berbicara agar memperoleh kebaikan dalam hidupnya.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan
tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Jangan
mengambil sesuatu barang yang bukan menjadi hak kita. Berhati-hati dalam melakukan
sesuatu hal dan jangan mengambil hak orang lain.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
Sesuatu
yang berlebihan akan menjadikan kurang bermanfaat (kurang baik) dan berakhir
dengan buruk.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Jika
ingin mencapai sesuatu secara maksimal, janganlah melakukannya dengan
setengah-setengah. Harus melakukan yang terbaik dengan penuh semangat.
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
Berhati-hati
dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan. Tetap berpegang teguh dalam
jalan yang benar.
PASAL 4
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh
Hati
yang jahat dapat membawa kesengsaraan dalam kehidupan.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah
Rasa
iri dan dengki akan menbawa penderitaan bagi pelakunya.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir
Berpikir
dahulu dalam dalam berbicara dan berbuat agat tidak celaka karenanya.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala
Orang
yang melakukan sesuatu pekerjaan dengan emosi maka tidak akan dapat berpikir
dengan baik.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
Orang
yang berbohong akan menerima akibat dari kebohongannya.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka
Orang
yang tidak menyadari kesalahan atau kekurangannya sendiri adalah orang yang
celaka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perompak yang amat gagah.
Sifat
pelit akan menguras hartanya sendiri. Dengan menjadi dermawan justru harta akan
bertambah dan berkah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Orang
yang memiliki kekuasaan janganlah bertindak sewenang-wenang.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Orang
yang berkata tidak baik akan mendapat predikat yang buruk.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
Mengetahui
kesalahan dalam dirinya sendiri dari penilaian orang lain.
Post a Comment
Post a Comment