Gurindam 12 Pasal dan Artinya Karya Raja Ali Haji (Bagian 1)

Post a Comment
gurindam 12 pasal dan artinya yang tepat
(Pasal 1 sampai 4)
PASAL 1
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Setiap manusia harus mempunyai keyakinan (agama). Hal tersebut sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang tidak mempunyai agama akan buta dan kehilangan arah dalam menjalankan hidupnya.

Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma'rifat
Ada empat zat yang menjadikan manusia, yaitu syariat, tarikat, hakikat dan ma'rifat. Jika manusia mengetahui tentang itu semua, dia juga akan mengenal tuhannya.

Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT pasti akan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya

Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Orang yang mengenal dirinya sendiri maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaanNya

Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang terpedaya
Orang yang mengetahui tentang kebahagiaan di dunia pasti mengerti bahwa itu hanyalah tipu daya semata.

Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia melarat
Orang yang mengetahui kehidupan akhirat, ia tahu bahwa kehidupan di dunia hanya sementara dan fana dibandingkan kehidupan di akhirat yang kekal.

PASAL 2
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
Orang yang taat kepada Allah SWT pasti takut dengan laranganNya dan menjalankan segala perintahNya.

Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
Orang yang tidak sembahyang maka hidupnya pasti akan runtuh.

Barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua temasya.
Orang yang meninggalkan puasa, hidupnya pun akan sia-sia dan Allah tidak akan menjaganya di dunia maupun di akhirat.

Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Orang yang tidak berzakat, hartanya tidak akan bermanfaat dan tidak berkah.

Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
Orang yang mampu untuk pergi haji tetapi tidak menjalankannya maka ia telah ingkar janji dengan agamanya sendiri (Islam).

PASAL 3
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Orang yang tidak menjaga hawa nafsu, akan rugi dalam kehidupannya. Mata harus di pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai kita melihat apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Menjaga telinga untuk mendengar dari pembicaraan yang baik saja. Jangan hiraukan pembicaraan yang tidak penting dan kurang baik.

Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Menjaga setiap ucapan dalam berbicara agar memperoleh kebaikan dalam hidupnya.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Jangan mengambil sesuatu barang yang bukan menjadi hak kita. Berhati-hati dalam melakukan sesuatu hal dan jangan mengambil hak orang lain.

Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
Sesuatu yang berlebihan akan menjadikan kurang bermanfaat (kurang baik) dan berakhir dengan buruk.

Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Jika ingin mencapai sesuatu secara maksimal, janganlah melakukannya dengan setengah-setengah. Harus melakukan yang terbaik dengan penuh semangat.

Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
Berhati-hati dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan. Tetap berpegang teguh dalam jalan yang benar.

PASAL 4
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh
Hati yang jahat dapat membawa kesengsaraan dalam kehidupan.

Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah
Rasa iri dan dengki akan menbawa penderitaan bagi pelakunya.

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir
Berpikir dahulu dalam dalam berbicara dan berbuat agat tidak celaka karenanya.

Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala
Orang yang melakukan sesuatu pekerjaan dengan emosi maka tidak akan dapat berpikir dengan baik.

Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
Orang yang berbohong akan menerima akibat dari kebohongannya.

Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka
Orang yang tidak menyadari kesalahan atau kekurangannya sendiri adalah orang yang celaka.

Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perompak yang amat gagah.
Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri. Dengan menjadi dermawan justru harta akan bertambah dan berkah.

Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Orang yang memiliki kekuasaan janganlah bertindak sewenang-wenang.

Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Orang yang berkata tidak baik akan mendapat predikat yang buruk.

Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
Mengetahui kesalahan dalam dirinya sendiri dari penilaian orang lain.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter