Gurindam 12 Pasal dan Artinya Karya Raja Ali Haji (Bagian 2)

Post a Comment
gurindam raja ali haji
(Pasal 5 sampai 8)
PASAL 5
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
Orang yang berperilaku baik dapat dilihat dari etika dan tutur katanya.

Jika hendak mengenal orang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia
Orang yang berbahagia tidak akan menyia-nyiakan apapun dalam hidupnya.

Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Orang yang mulia adalah orang yang berperangai atau berkelakuan baik.

Jika hendak mengenal orang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Orang yang berilmu adalah orang yang tidak putus asa dan selalu berusaha dalam menuntut ilmu.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal
Orang yang berakal akan mengumpulkan bekal atau amal baik untuk kehidupan di akhirat.

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
Orang yang baik dilihat dari cara ia berinteraksi dengan orang lain.

PASAL 6
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Carilah sahabat yang selalu ada dalam situasi apapun (suka dan duka)

Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru
Carilah seorang guru yang dapat membimbing dalam kebaikan (dapat menunjukkan hal yang baik dan buruk)

Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Carilah pasangan yang baik dan berbakti kepada suami.

Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Carilah teman yang baik dan setia dan tidak berkhianat.

Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi.
Carilah seorang abdi atau pembantu yang memiliki budi pekerti baik.

PASAL 7
Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
Orang yang banyak bicara biasanya lebih banyak berkata dusta.

Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka
Orang yang suka berlebih-lebihan dapat hal apapun akan mendatangkan petaka bagi dirinya.

Apabila kita kurang siasat, 
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan dan persiapkan dahulu secara matang

Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapaknya letih
Anak yang tidak dibimbing dengan baik sejak kecil maka saat dewasa akan membangkang kepada orang tuanya.

Apabila banyak mencela orang
itulah tanda dirinya kurang
Orang yang suka mencela orang lain biasanya tidak menyadari akan kekurangan dirinya sendiri.

Apabila orang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur
Orang yang banyak tidur hidupnya akan sia-sia.

Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar
dalam menghadapi sesuatu hal hendaknya dengan penuh kesabaran

Apabila mendengar akan aduan,
membicarakannya itulah hendaklah cemburuan
Apabila ada yang orang yang sedang membicarakan keburukan seseorang, lebih baik jangan hiraukan hal tersebut. Jangan mudah terpengaruh terhadap perkataan orang lain.

Apabila perkataan lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut
Perkataan yang lemah-lembut akan lebih didengar orang daripada perkataan yang kasar

Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar
Perkataan orang yang kasar membuat orang yang berada didekatnya resah

Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar
Orang yang bertindak atau berperilaku benar janganlah disalahkan (difitnah atau dikambinghitamkan).

PASAL 8
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
Orang yang ingkar terhadap dirinya sendiri biasanya akan ingkar juga terhadap orang lain.

Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya
Jangan percaya terhadap orang yang suka menganiaya terhadap orang lain.

Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya
Jangan mengganggap bahwa diri kita paling benar dan menyalahkan orang lain.

Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar
Jika ingin mendapatkan sesuatu yang baik hendaklah sabar.

Orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa
Tidak baik memamerkan jasa yang telah kita lakukan kepada orang lain.

Kejahatan diri disembunyikan,
kebaikan diri didiamkan.
jangan tampakkan sifat-sifat jelek yang ada dalam diri kita, begitu pula kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan.

Keaiban orang jangan suka dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.
Jangan membuka aib atau keburukan dari orang lain, kesalahan diri sendiri harus disadar.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter