Contoh RPP Kelas X Unsur Intrinsik Cerpen

Post a Comment
contoh rpp b indo

Sekolah                         : SMA ………………….
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester           : X/ 1
Tahun Pelajaran          : ........ / .........
Standar Kompetensi   :
1.      Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung.
Kompetensi Dasar   :
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/ melalui rekaman.
Indikator :
(1) Memahami unsur-unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat) suatu cerita dengan benar.
(2) Memahami unsur-unsur ekstrinsik (agama, politik, sosial, pendidikan dan budaya) suatu cerita dengan benar.
(3)  Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik suatu cerita dengan tepat.
Alokasi Waktu           :  2 X 45 menit
Nilai pendidikan karakter :
Religius
Bersahabat/ komunikatif
Tanggung jawab
Berani

1.       Tujuan Pembelajaran
(1)Siswa dapat memahami unsur-unsur intrinsik (tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat) suatu cerita dengan benar.
(2) Siswa dapat memahami unsur-unsur ekstrinsik (agama, politik, sejarah, dan budaya) suatu cerita dengan benar.
(3) Siswa dapat menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik suatu cerita dengan tepat.

2.       Materi Pembelajaran
A.             Pengertian
Cerpen / cerita pendek (short story) adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek dan bersifat padat.
Ciri - ciri cerpen :
a. Bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
b. Terdiri  kurang dari 10.000 kata.
c.   Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
d. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau intinya saja.
e. Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja.
f.  Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.
g. Cerita yang disampaikan mempunyai kesan mendalam dan  mampu  meninggalkan efek pada perasaan pembaca.
h. Menceritakan  satu  kejadian,  dari  terjadinya  perkembangan  jiwa  dan  krisis, tetapi  tidak  sampai    menimbulkan  perubahan  nasib.
i. Beralur tunggal dan lurus.
j.  Penokohannya  sangat  sederhana,  singkat,  dan  tidak  mendalam.

Unsur intrinsik dalam cerpen :
1. Tema
Yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen. Sebuah cerita pasti mempunyai ide pokok. Ide pokok sebagai salah satu hal yang dapat membangun sebuah cerita. Biasanya ide pokok sebagai gambaran umum yang berkaitan dengan masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si pengarang dalam menempuh kehidupan ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara mendetail, tetapi pengarang juga boleh menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya dikembalikan kepada pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya. Tema umum yang biasanya digunakan dalam cerpen untuk masa sekarang, misalnya: 1. Persahabatan sejati ( setia dalam suka dan duka), 2. Cinta tanah air, dan lainnya. Cerpen yang baik biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks. Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu.

2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan pelaku atau pemeran yang digambarkan oleh pengarang di dalam cerita. Penokohan merupakan cara pendeskripsian tokoh melalui pengarang. Pengarangmelakukan penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca dapat merasakan kehadirannya. Dalam cerpen, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh pengarang dalam menciptakan citra tokoh yang ada, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita. Penokohan juga dapat dikatakan sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek.
Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam, yaitu sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui:
Tindakan, ucapan dan pikirannya. (dramatik)
Tempat tokoh tersebut berada.
Benda-benda di sekitar tokoh.
Kesan tokoh lain terhadap dirinya.
Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang.(analitik)

3. Alur atau Plot
Yaitu jalan dari cerita sebuah karya sastra. Secara garis besarnya urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara antara lain: perkenalan > mucul konflik atau permasalahan > peningkatan konflik - puncak konflik atau klimaks > penurunan konflik > penyelesaian. Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot menghubungkan semua peristiwa yang ada di dalam sebuh cerita. Adapun jika kita melihat sifatnya, maka alur atau plot cerpen dibedakan menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

4. Latar atau Setting
Yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan tema dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang padat, dan berkualitas. Jika latar dapat dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot. Setting atau latar akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh.

5. Sudut Pandang Tokoh
Diantara elemen yang tidak dapat ditinggalkan dalam membangun cerita pendek adalah sudut pandang tokoh yang dibangun oleh pengarang. Sudut pandang tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pandang ini sangat erat dengan teknik bercerita oleh pengarang.
Sudut pandang ini ada beberapa jenis, tetapi yang umum adalah:
Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya.
Sudut pandang orang ketiga. Biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul”.
Sudut pandang campuran. Di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberikan komentar dan tafsiran, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan.
6. Amanat
Yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita tersebut.

3.       Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran
1.  Penugasan.
2.  Inkuiri.
3.  Tanya jawab.
Model Pembelajaran
Numbered head together
4.       Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal  :
a)   Guru mengawali pelajaran dengan berdoa bersama.
b)   Guru mendata kehadiran siswa.
c)  Guru menjelaskan mengenai Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator pembelajaran, dan Tujuan pembelajaran.
d)  Guru memancing peserta didik dengan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
e)    Guru memberikan gambaran secara umum mengenai materi yaitu cerita pendek.

Kegiatan inti :
Eksplorasi
a)   Guru bertanya kepada siswa mengenai cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik.
b)    Siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan pemahaman yang telah diperolehnya.
c)    Guru menjelaskan materi mengenai pengertian cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik.
d)    Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama.

Elaborasi
a)  Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (4 siswa/ kelompok).
b)  Siswa berkelompok sesuai dengan instruksi dari guru.
c)  Guru membacakan cerita pendek di depan kelas.
d)  Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk menuliskan unsur intrinsik cerita pendek yang telah disimak olehnya.
e)  Setiap kelompok menulis pokok berita.

Konfirmasi
a)   Beberapa kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
b)   Kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan kepada kelompok penyaji.
c)   Guru dan siswa berdiskusi mengenai hasil pemaparan beberapa kelompok yang telah presentasi di depan kelas.
d)   Guru memberikan penguatan mengenai materi pembelajaran yang telah diajarkan.

Kegiatan akhir :
a)   Guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b)   Guru memberikan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

5.       Sumber Pembelajaran
(1)  Kosasih, Engkos. 2006. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
(2)  Video berita terbaru.

6.       Penilaian
(1)    Teknik                       : Tes tulis.
(2)    Bentuk instrumen     : Tes uraian.
(3)    Soal/instrumen          :
Tugas Kelompok !
A.        Tulislah unsur intrinsik cerpen tersebut!
B.        Berilah tanggapan mengenai isi cerpen tersebut menurut kelompok anda!


…………………….., ............... 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                            Guru Bahasa Indonesia
                                                                                                                               




Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter