Pengertian Silogisme dan Entimen

Post a Comment
silogisme
Pengertian Silogisme
Silogisme merupakan salah satu materi dalam pelajaran bahasa Indonesia. Silogisme ini berkaitan dengan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang ada. Dalam penarikan kesimpulan ini biasanya diawali dengan pernyataan yang terdiri atas 2 premis. Pernyataan - pernyataan yang mendahului, kemudian ditarik sebuah kesimpulan yang secara logis sesuai dengan premis – premis tersebut.  Premis yang pertama disebut sebagai premis umum, sedangkan premis yang kedua disebut premis khusus. Kesimpulan keduanya berhubungan erat dengan premis-premisnya.


Bentuk Silogisme
Silogisme terdiri atas dua premis dan satu kesimpulan. Kedua premis tersebut adalah premis umum (PU) dan premis khusus (PK). 
Premis umum :
Pernyataan umum yang menyatakan sebuah kelompok atau kumpulan tertentu dan mempunyai ciri atau sifat tertentu.
Premis khusus :
Pernyataan yang menyatakan salah satu anggota dari suatu kelompok atau kumpulan tersebut.
Kesimpulan :
Menyatakan bahwa salah satu anggota kelompok atau kumpulan yang memiliki ciri atau sifat pada kelompok tersebut.

Rumus:
Premis Umum : A => B
Premis Khusus : C => A
Kesimpulan : C => B

Contoh Silogisme:
Premis Umum : Semua siswa kelas X sangat rajin.
Premis Khusus : Ara adalah siswa kelas X.
Kesimpulan :  Ara sangat rajin.

Premis Umum : Semua unggas berkembangbiak dengan cara bertelur.
Premis Khusus : Ayam adalah binatang jenis unggas.
Kesimpulan : Ayam berkembangbiak dengan cara bertelur.

Premis Umum: Semua manusia adalah makhluk berakal budi.
Premis Khusus: Dani adalah manusia.
Kesimpulan: Dani adalah makhluk berakal budi.

Premis Umum : Semua makhluk hidup membutuhkan makanan.
Premis Khusus : Hewan bisa bernafas dan berkembangbiak.
Kesimpulan : Hewan membutuhkan makanan.

Premis Umum : Semua siswa SMA Harapan Bangsa mengikuti outclass study.
Premis Khusus : Adi belajar di SMA Harapan Bangsa.
Kesimpulan : Adi mengikuti outclass study.

Premis Umum : Saya akan membeli mobil baru jika punya uang yang banyak.
Premis Khusus : Saya memiliki uang yang banyak.
Kesimpulan : Saya membeli mobil baru.

Premis Umum : Bayu bersekolah di SMA atau SMK.
Premis Khusus : Bayu bersekolah di SMK.
Kesimpulan : Bayu tidak bersekolah di SMA.

Paragraf Entimen
Entimen ini biasanya berkaitan dengan silogisme. Entimen sendiri merupakan kesimpulan dari silogisme.

Contoh Entimen :
Premis Umum : Anak yang rajin pasti menjadi bintang kelas.
Premis Khusus : Andi adalah anak yang rajin.
Kesimpulan : Andi menjadi bintang kelas.
Entimen : Ari menjadi bintang kelas, karena ia anak yang rajin. 

Premis Umum : Semua orang yang membuat banyak penelitian adalah sarjana besar.
Premis Khusus  : Prof. Budi Handoko membuat banyak penelitian.
Kesimpulan : Prof. Budi Handoko adalah sarjana besar.
Entimen : Prof. Budi Handoko melakukan banyak penelitian, karena ia adalah sarjana besar.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter