Surat
merupakan salah satu bukti tertulis dalam sebuah perjanjian antara kedua belak
pihak yang mengadakan perjanjian. Surat perjanjian utang piutang tanpa jaminan atau
pun surat perjanjian utang piutang dengan jaminan sebagai bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan secara legal atau sah. Berikut ini contoh cara membuat surat
perjanjian utang piutang secara benar.
SURAT PERJANJIAN
Kami
yang bertandatangan di bawah ini setuju mengadakan Perjanjian Utang Piutang
yaitu:
1.
Nama : Budi Sentosa
Nama : Budi Sentosa
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Alamat
: Jl. Jendral Soedirman nomor 11, Jakarta Barat
Untuk
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2.
Nama : Bayu Setiawan
Umur
: 26 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Alamat
: Jl. Jendral Soedirman nomor 21, Jakarta Barat
Untuk
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Maka melalui surat perjanjian ini disetujui oleh Kedua Belah Pihak ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di bawah ini:
PIHAK
PERTAMA telah menerima uang tunai sebesar Rp.100.000.000,- (Seratus Juta
Rupiah) dari PIHAK KEDUA yang dimana uang tunai tersebut adalah hutang atau
pinjaman.
PIHAK
PERTAMA bersedia memberikan barang jaminan yaitu( ), yang
nilainya dianggap sama dengan uang pinjaman kepada PIHAK KEDUA.
PIHAK
PERTAMA berjanji akan melunasi uang pinjaman KEPADA PIHAK KEDUA dengan tenggang
waktu selama 1 tahun terhitung dari ditandatanganinya Surat Perjanjian ini.
Apabila
nantinya dikemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat membayar hutang
tersebut, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas barang jaminan baik untuk
dimiliki pribadi maupun untuk dijual kepada orang lain.
Surat
Perjanjian ini dibuat dalam 2 (Dua) Rangkap bermaterai cukup dan masing-masing
rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA.
Surat
Perjanjian dibuat dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak secara sadar dan
tanpa tekanan dari Pihak manapun di Jakarta pada hari, tanggal dan bulan
seperti tersebut.
Demikianlah surat perjanjian utang-piutang ini dibuat bersama di depan saksi-saksi, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan untuk dijadikan sebagai pegangan hukum bagi masing-masing pihak.
Jakarta, 20 Maret 2016
PIHAK PERTAMA, PIHAK
KEDUA,
Budi
Sentosa Bayu
Setiawan
Saksi-saksi :
NAMA
TANDA TANGAN
Rian
Syahputra .......................
Deni
Ananda .......................
Galih
Pradana .......................
Andi
Putra .......................
Demikian
contoh surat perjanjian utang piutang yang benar. Semoga dapat bermanfaat.
Post a Comment
Post a Comment