Peribahasa beserta artinya. Peribahasa sebagai
salah satu retorika dalam berbahasa. Di dalam bahasa yang digunakan di dalamnya
mempunyai arti yang biasanya mengandung nilai-nilai kehidupan. Berikut ini
contoh peribahasa yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah.
Nila setitik, rusak susu sebelanga.
Artinya Karena kesalahan kecil, menghilangkan
semua kebaikan yang telah diperbuat.
Bagaikan burung di dalam sangkar.
Artinya Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.
Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap
sangkar juga.
Artinya Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi
terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.
Besar pasak daripada tiang.
Artinya lebih besar pengeluaran daripada
pendapatan. bisa dibilang orang yang tidak bisa mengatur keuangan.
Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu
jatuh juga.
Artinya Sepandai-pandainya manusia, suatu saat
pasti pernah melakukan kesalahan juga.
Tong kosong nyaring bunyinya.
Artinya Orang sombong dan banyak bicara
biasanya tidak berilmu.
Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang
berguncang.
Artinya Orang yang berilmu tidak akan banyak
bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Artinya Orang tua yang bersikap seperti anak
muda, terutama dalam masalah percintaan.
Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Artinya Seiya sekata dalam semua keadaan.
Bagai Makan Buah Simalakama.
Artinya bagai seseorang yang dihadapkan pada
dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang
melayang.
Artinya hanya mau bersama saat sedang senang
saja, tak mau tahu di saat sedang susah.
Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Artinya kalah ataupun menang sama-sama
menderita.
Bagaikan abu di atas tanggul.
Artinya orang yang sedang berada pada kedudukan
yang sulit dan mudah jatuh.
Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Artinya Di mana pun berada pasti akan tersedia
rezeki buat kita.
Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang
ditendang.
Artinya hanya mau bersama disaat senang saja
tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.
Air beriak tanda tak dalam.
Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak
banyak ilmunya.
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati
meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.
Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti
akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.
Bagai pungguk merindukan bulan.
Artinya seseorang yang membayangkan atau
menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.
Adat pasang turun naik.
Artinya kehidupan di dunia ini tak ada yang
abadi, semua senantiasa silih berganti.
Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Artinya jika membagi maupun memutuskan sesuatu
hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
Air beriak tanda tak dalam.
Artinya orang yang banyak bicara biasanya tak
banyak ilmunya.
Air tenang menghanyutkan.
Artinya orang yang kelihatannya pendiam, namun
ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Artinya Sifat-sifat anak biasanya menurun dari
sifat orangtuanya.
Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak
jadi.
Artinya Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati
dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat
diraih.
Artinya Segala sesuatu dalam kehidupan bukan
manusia yang menentukan.
Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok
ke dalamnya.
Artinya Bermaksud mencelakakan orang lain,
tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.
Jauh di mata dekat di hati.
Artinya Dua orang yang tetap merasa dekat meski
tinggal berjauhan.
Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu
memikul.
Artinya Seberat apapun penderitaan orang yang
melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.
Badan boleh dimiliki, hati jangan.
Artinya Ungkapan bahwa orang tersebut sudah
memiliki kekasih, hatinya sudah ada yang memiliki. Secara fisik mau menuruti
segala macam perintah yang menindas, namun di dalam hati tetap menentang.
Lain di bibir lain di hati.
Artinya Perkataan yang tidak sesuai dengan kata
hatinya, tidak jujur.
Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa
sengat.
Artinya Berwajah rupawan namun perilakunya
jahat.
Ada harga ada rupa.
Artinya Harga suatu barang tentu disesuaikan
dengan keadaan barang tersebut.
Membelah dada melihat hati.
Artinya Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.
Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera
dimuntahkan.
Artinya Berpikir baik-baik sebelum bertindak
agar tidak kecewa.
Karena mata buta, karena hati mati.
Artinya Menjadi celaka karena terlalu menuruti
hawa nafsunya.
Pandai berminyak air.
Artinya Pandai menyusun kata-kata untuk
mencapai maksudnya.
Putih kapas dapat dibuat, putih hati
berkeadaan.
Artinya Kebaikan hati yang bisa dilihat dari
tingkah lakunya.
Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa.
Artinya Mau bekerja dengan baik jika sudah
mendapat teguran.
Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali
setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-betul.
Artinya Setiap perbuatan jahat itu sama saja
akibatnya, meski besar ataupun kecil.
Demikian penjelasan peribahasa beserta artinya.
Semoga bermanfaat. Jangan lupa coment
dan like ya...
Post a Comment
Post a Comment