4 Adab Muslim Kepada Tetangga

Post a Comment
adab muslim kepada tetangga
Islam adalah agama yang sangat menghargai tentang etika kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai muslim sejati, hendaknya kita senantiasa beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas. Salah satu, ibadah yang dicintai oleh Allah SWT adalah menghormati tetangga. Di dalam agama Islam, adab kepada tetangga mempunyai kedudukan yang tinggi. Tetangga sebagai orang yang perlu kita muliakan agar kita senantiasa mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Kita harus menyadari bahasa manusia merupakan makhluk sosial. Pada suatu saat pasti kita membutuhkan tetangga jika kita membutuhkan bantuannya. Tetangga sebagai orang yang paling dekat dengan rumah atau tempat tinggal kita.

Dari Abu Syuraih bahwa Rasulullah SAW bersabda:
 “Demi Allah, dia tidak beriman ! Demi Allah, dia tidak beriman ! Demi Allah, dia tidak beriman !” Rasul ditanya: “Siapa yang Rasulullah ?” Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.”
(Imam Bukhari 10/443/6016)

Dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang membuat tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya.”
(Imam Muslim 1/68/48)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.
(HR. Imam Baihaqi 6/169)

Adab Muslim terhadap Tetangga
   1.   Mencintai kebaikan tetangga layaknya kebaikan untuk diri sendiri.
Sebagai seorang muslim alangkah baiknya kita senantiasa merasakan apa yang sedang dirasakan oleh tetangga kita. Jika tetangga kita sedang mendapatkan berkah atau kegembiraan maka kita ikutlah bergembira ketika mendengar atau melihatnya. Janganlah merasa sedih jika tetangga kita sedang mendapatkan berkah atau pun sebaliknya.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya atau untuk tetangganya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”
(HR Muslim)

   2.   Tidak menyakiti tetangga dengan perkataan atau perbuatan.
Dari Abu Syuraih bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah, tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Ditanyakan kepada beliau; “Siapa yang tidak beriman wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman dengan gangguannya.”
Dari hadist tersebut dijelaskan mengenai keimanan yang dimiliki oleh seseorang. Jika kita memang beriman kepada Allah SWT, hendaknya menghormati tetangganya. Janganlah selalu membicarakan tetangga kita kepada orang lain. Selain itu, jagalah setiap ucapan atau pun perkataan kita terhadap tetangga kita.

Dari Abu Hurairah:
Seorang lelaki berkata; “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang terkenal dengan banyak shalat, puasa dan sedekah, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya, ” Maka beliau bersabda: “Dia di neraka.” Lelaki itu berkata; “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang terkenal dengan sedikit puasa, sedekah dan shalatnya, ia hanya bersedekah dengan sepotong keju, tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya, ” maka beliau bersabda: “Dia di surga.”

      3.  Berbuat baik terhadap tetangga.
Beberapa perbuatan baik yang perlu kita lakukan adalah menolongnya ketika ia membutuhkan pertolongan, membantunya jika ia membutuhkan bantuan kita, menjenguknya jika ia sedang sakit, mengucapkan selamat jika ia mendapat kesenangan, menghiburnya jika ia mendapat musibah, menyapanya, berbicara dengan lemah lembut, menjaga perasaannya, memaafkan kesalahannya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah seorang yang terbaik terhadap temannya. Dan tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah seorang yang paling baik terhadap tetangganya.”
(HR Tirmidzi)

“Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian meremehkan sesuatu pun dari amal kebaikan. Jika ia tidak mendapatkan sesuatu (untuk berbuat baik), hendaklah ia berwajah ceria terhadap saudaranya. Apabila kamu membeli daging atau memasak makanan di atas periuk, maka perbanyaknya kuahnya dan berikanlah dari makanan itu untuk tetanggamu.”

      4.   Senantiasa memuliakan dan menghargainya.
Salah satu kewajiban dalam bertentangga adalah saling menghormati satu sama lain. Salah satu sikap menghormati kepada tetangga adalah dengan memberikan hak-haknya. Adapun tetangga yang paling dekat memiliki hak-hak yang tidak dimiliki dibandingkan dengan tetangga yang jauh. Dari pertanyaan Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?’ Nabi menjawab, ‘Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu.”
(HR. Bukhari (no.6020); Ahmad (no.24895); dan Abu Dawud (no.5155)

Demikian adab muslim terhapap tetangga. Semoga kita senantiasa hidup rukun dengan tetangga kita. Dan semoga Allah SWT memberikan pahala dari setiap amalan baik yang telah kita lakukan. Amin

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter