Islam adalah agama yang sangat menghargai
tentang etika kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai muslim sejati,
hendaknya kita senantiasa beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas. Salah satu,
ibadah yang dicintai oleh Allah SWT adalah menghormati tetangga. Di dalam agama
Islam, adab kepada tetangga mempunyai kedudukan yang tinggi. Tetangga sebagai
orang yang perlu kita muliakan agar kita senantiasa mendapatkan balasan pahala
dari Allah SWT. Kita harus menyadari bahasa manusia merupakan makhluk sosial.
Pada suatu saat pasti kita membutuhkan tetangga jika kita membutuhkan
bantuannya. Tetangga sebagai orang yang paling dekat dengan rumah atau tempat
tinggal kita.
Dari Abu Syuraih bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah, dia tidak beriman !
Demi Allah, dia tidak beriman ! Demi Allah, dia tidak beriman !” Rasul ditanya:
“Siapa yang Rasulullah ?” Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya tidak merasa
aman dari gangguannya.”
(Imam Bukhari 10/443/6016)
Dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang membuat tetangganya merasa tidak
aman dari gangguannya.”
(Imam Muslim 1/68/48)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling
mencintai.
(HR. Imam Baihaqi 6/169)
Adab Muslim terhadap Tetangga
1.
Mencintai kebaikan tetangga layaknya
kebaikan untuk diri sendiri.
Sebagai seorang muslim alangkah baiknya kita senantiasa merasakan apa
yang sedang dirasakan oleh tetangga kita. Jika tetangga kita sedang mendapatkan
berkah atau kegembiraan maka kita ikutlah bergembira ketika mendengar atau
melihatnya. Janganlah merasa sedih jika tetangga kita sedang mendapatkan berkah
atau pun sebaliknya.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya atau untuk
tetangganya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”
(HR Muslim)
2.
Tidak menyakiti tetangga dengan
perkataan atau perbuatan.
Dari Abu Syuraih bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah, tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak
beriman.” Ditanyakan kepada beliau; “Siapa yang tidak beriman wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman
dengan gangguannya.”
Dari hadist tersebut dijelaskan mengenai keimanan yang dimiliki oleh
seseorang. Jika kita memang beriman kepada Allah SWT, hendaknya menghormati
tetangganya. Janganlah selalu membicarakan tetangga kita
kepada orang lain. Selain itu, jagalah setiap ucapan atau pun perkataan kita
terhadap tetangga kita.
Dari Abu Hurairah:
Seorang lelaki berkata; “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang
terkenal dengan banyak shalat, puasa dan sedekah, hanya saja ia menyakiti
tetangganya dengan lisannya, ” Maka beliau bersabda: “Dia di neraka.” Lelaki
itu berkata; “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang terkenal dengan sedikit
puasa, sedekah dan shalatnya, ia hanya bersedekah dengan sepotong keju, tetapi
ia tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya, ” maka beliau bersabda: “Dia di
surga.”
3. Berbuat baik terhadap
tetangga.
Beberapa perbuatan baik yang perlu kita lakukan adalah menolongnya
ketika ia membutuhkan pertolongan, membantunya jika ia membutuhkan bantuan kita,
menjenguknya jika ia sedang sakit, mengucapkan selamat jika ia mendapat
kesenangan, menghiburnya jika ia mendapat musibah, menyapanya, berbicara dengan
lemah lembut, menjaga perasaannya, memaafkan kesalahannya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah seorang yang terbaik terhadap
temannya. Dan tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah seorang yang paling
baik terhadap tetangganya.”
(HR Tirmidzi)
“Janganlah sekali-kali salah
seorang dari kalian meremehkan sesuatu pun dari amal kebaikan. Jika ia tidak
mendapatkan sesuatu (untuk berbuat baik), hendaklah ia berwajah ceria terhadap
saudaranya. Apabila kamu membeli daging atau memasak makanan di atas periuk,
maka perbanyaknya kuahnya dan berikanlah dari makanan itu untuk tetanggamu.”
4. Senantiasa memuliakan dan
menghargainya.
Salah satu kewajiban dalam bertentangga adalah saling menghormati satu
sama lain. Salah satu sikap menghormati kepada tetangga adalah dengan
memberikan hak-haknya. Adapun tetangga yang paling dekat memiliki hak-hak yang tidak
dimiliki dibandingkan dengan tetangga yang jauh. Dari pertanyaan Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia
berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah
yang aku beri hadiah?’ Nabi menjawab, ‘Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu.”
(HR. Bukhari (no.6020); Ahmad
(no.24895); dan Abu Dawud (no.5155)
Demikian adab muslim terhapap tetangga. Semoga kita
senantiasa hidup rukun dengan tetangga kita. Dan semoga Allah SWT memberikan
pahala dari setiap amalan baik yang telah kita lakukan. Amin
Post a Comment
Post a Comment