Naskah Drama Saraswati bagian 4

Post a Comment
naskah drama indonesia terbaru
TOKO PAKAIAN.

I. MADE NUARTA  
Mari, saya belikan kamu pakaian.

SARASWATI 
Kamu belikan saja saya rumah.

I. MADE NUARTA 
Pakaian apa yang kamu inginkan  ?

I. MADE NUARTA 
Mari kita ke dalam.

I WAYAN PANGUKIR  
Hebat. Bagus sekali.
Sekarang kamu berpakaian untuk acara perjamuan makan. Dan kamu akan belajar untuk menari. Dengan satu tarian yang bagus. I. Made Nuarta…!

I. MADE NUARTA  
Saya…., saya tidak tidak bisa menari.

I WAYAN PANGUKIR 
Dan…
Satu – dua –tiga. Satu – dua – tiga. Tidak, Sri. Kamu jangan mendahuluinya. Biarkan saja dia membimbingmu.

I. MADE NUARTA  
Pakaian ini sesungguhnya memang cantik.

SARASWATI  
Apakah kamu terkesan juga ?

I. MADE NUARTA 
Ya.  Baju yang cantik dalam gantungan, tetapi kelihatan lebih cantik ketika kamu yang memakainya. Kamu membutuhkannya.

SARASWATI  
Saya sedang memakainya.

I. MADE NUARTA 
Betul, tentunya, saya hanya mencoba untuk memberi perhatian kepada kamu, mm….

SARASWATI 
Pujian ?

I. MADE NUARTA  
Tentunya, ya.

I WAYAN PANGUKIR  
Ia adalah….satu – dua – tiga, seterusnya. Tiba-tiba saya melihat cahaya, dia bersinar dan saya yakin  dia dilahirkan untuk ambil peluang ini.
Saya mengajarinya dengan baik, saya rancang ini semunya. Saya hanya lupa akan hal yang romantis.
Pangukir, bagaimana kamu bisa melakukannya ? Bagaimana pun kamu ambil bagian dalam hal ini ? Saya tidak pernah membayangkan bahwa  mereka menari begitu serasi.

SARASWATI 
Saya merasa agak pusing.

I. MADE NUARTA 
Apakah seperti hendak pingsan ?

SARASWATI  
Ya.

I. MADE NUARTA 
Saya juga. Sebenarnya juga pusing mungkin sebaiknya kita berhenti.

SARASWATI  
Kita hentikan.

I. MADE NUARTA  
Sri, saya…

SARASWATI  
Ya.

I. MADE NUARTA  
Kamu telah melakukannya dengan baik.

KACUNG   
Dia di sana, tuan. Tertidur dalam ranjang yang kecil.

MPU PANGUKUR  
Dan mimpi yang damai untuk kamu, Puteri.
Saya akan masuk kedalam pikiran  kamu. Di mana kamu tidak bisa melarikan diri dari saya.

Mimpi Saraswati

ANAK LELAKI  
Marilah !
Buntel membangunkan I. Made Nuarta.

I. MADE NUARTA  
Apa ? Apa ? Apa ?  Buntel. Buntel. Apa ?
Sri ! Sri ! Sri.
Saraswati melihat bayangan ayahnya.
(Gambar dari LCD)

NATARAJASA (bayangan)  
Cahaya matahariku.

SARASWATI 
Hello !

NATARAJASA (bayangan)
Terjunlah. Ayo terjun !

I. MADE NUARTA  
Sri !!! Sri, Hentikan ! Sri, tidak !

NATARAJASA (bayangan
Ya, terjun ! Sumpah dan janji keluarga Natarajasa ! Terjunlah !

SARASWATI  
Tidak.

I. MADE NUARTA  
Sri, Sri, bangun ! Bangun !

SARASWATI  
Sumpah dan janji keluarga Natarajasa.

I. MADE NUARTA  
Apa yang kamu katakan ?

SARASWATI   
Saya melihat muka.  Muka yang banyak sekali.

I. MADE NUARTA   
Mimpi yang mengerikan. Ini adalah yang sesungguhnya. Kamu telah selamat sekarang.

MPU PANGUKUR  
Tidak  !

KACUNG  
Tenang, Tuan. Wow. Ini bukan waktunya untuk menjadi kalah.

MPU PANGUKUR  
Saya yang tenang.
Saya yang kejam.
Saya tidak punya perasaan.
Untuk selama-lamSri.

KACUNG   
Tuan.

MPU PANGUKUR  
Sekarang saya merasa jalas, Kacung.
Saya harus bunuh dia langsung dengan tangan saya sendiri.

KACUNG  
Apa ? maksud Tuan secara fisik ?

MPU PANGUKUR  
Kamu tahu apa yang mereka katakan. Kalau kamu inginkan sesuatu lakukan dengan betul.

KACUNG  
Tetapi maksud itu akan sia-sia.

MPU PANGUKUR  
Tentunya, saya sangat ingat tentang orang yang menyayanginya di Batavia. Dan membunuh keluarga Natarajasa yang terakhir dengan tangan saya sendiri akan sangat nikmat. Sudah waktunya untuk pergi.

KACUNG  
Tetapi kamu telah mati. Kamu telah terpisah dengan tubuhmu, tuan. Bagaimana kamu berusaha untuk dapat pergi ke Batavia dalam satu keping ?

MPU PANGUKUR  
Saya ingat mereka akan naik kapal menyebrang lautan.

BATAVIA

PEREMPUAN  (Saraswati palsu
Ah, Ya. Saya ingat dengan baik. Paman Barada adalah dari Karambitan. Paman Panuluh dari  Tabanan. Dan setiap musim panen…..sesajen pada hari Minggu di Pura Agung.

NENEK   
Yakinkah kamu mengingatnya dengan baik ?

PELAYAN   
Oh, nona.  Sebaiknya kamu pergi sekarang.

SARASWATI PALSU   
Selamat tinggal.

NENEK   
Cukup. Cukup !

PELAYAN   
Maafkan saya, saya kira dia tadi adalah yang sebenarnya.

NENEK  
Baik, dia memang yang sebenarnya menurut dia, tetapi bukan yang sebenarnya menurut aku

PELAYAN  
Lain kali kami tidak akan bertindak bodoh lagi. Persoalan ini sesungguhnya memang sulit.

NENEK  
Tidak. Saya tidak mau memikirkannya lagi. Saya tidak akan menjadi seorang nenek  yang mengharapkan cucunya kembali.

I WAYAN PANGUKIR  
Paman Barada datang dari ?

SARASWATI  
Apakah  Sukarti sudah tidak mengenali saya ?

I WAYAN PANGUKIR 
Dia akan…..

I. MADE NUARTA  
Kamu adalah Saraswati.

SARASWATI   
Ya, hanya tiga hari berlalu saya sudah mendapatkan kembali sesuatu yang pernah hilang, dan sekarang saya ingat diri saya.

I. MADE NUARTA  
Untungnya kamu bertemu dengan saya, Sekarang, dari manakah Paman Barada datang ?

SARASWATI  
Den Pasar.

PELAYAN  
Oi, Tuan ?

I WAYAN PANGUKIR 
Sukarti ! Om Swastiatsu!

SUKARTI  
I Wayan Pangukir ! Om Swastiatsu !
Baik, sesuatu yang tidak disangka-sangka !
Tetapi lihat saya. Manakah sikap saya ?
Masuklah, kalian! Ada kejutan apa !

I WAYAN PANGUKIR  
Bolehkah saya menghadirkan Yang Mulia Gusti Ayu Putri Saraswati Natarajasa. ?

SARASWATI  
Oh, Nirwana.

SUKARTI  
Dia tentunya seperti Saraswati.

BUNTEL  
Tetapi memang dia Saraswati.

SUKARTI  
Dimanakah kamu dilahirkan ?

SARASWATI   
Dalam istana Panjalu

BUNTEL 
Betul.

SUKARTI  
Dan seberapa suka Saraswati dengan teh ?

SARASWATI  
Saya tidak suka teh. Hanya air yang panas dan jeruk nipis.

SUKARTI  
Akhirnya, kamu sepertinya tidak ada persoalan lagi, ini menyenangkan saya. Bagaimana kamu bisa melepaskan diri ketika dalam pengepungan oleh tentara dalam istana ?

SARASWATI  
Seorang lelaki, yang bekerja dalam istana. Dia membukakan dinding. Maafkan saya, itu memang gila. Dinding sedang buka.

I. MADE NUARTA  
Jadi, adakah dia Natarajasa yang sesungguhnya  ?

SUKARTI 
Betul, dia telah menjawab setiap persoalan.


Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter