TOKO
PAKAIAN.
I. MADE
NUARTA
Mari, saya
belikan kamu pakaian.
SARASWATI
Kamu belikan
saja saya rumah.
I. MADE
NUARTA
Pakaian apa
yang kamu inginkan ?
I. MADE
NUARTA
Mari kita ke
dalam.
I WAYAN
PANGUKIR
Hebat. Bagus
sekali.
Sekarang
kamu berpakaian untuk acara perjamuan makan. Dan kamu akan belajar untuk menari.
Dengan satu tarian yang bagus. I. Made Nuarta…!
I. MADE
NUARTA
Saya…., saya
tidak tidak bisa menari.
I WAYAN
PANGUKIR
Dan…
Satu – dua
–tiga. Satu – dua – tiga. Tidak, Sri. Kamu jangan mendahuluinya. Biarkan saja
dia membimbingmu.
I. MADE NUARTA
Pakaian ini
sesungguhnya memang cantik.
SARASWATI
Apakah kamu
terkesan juga ?
I. MADE
NUARTA
Ya.
Baju yang cantik dalam gantungan, tetapi kelihatan lebih cantik ketika kamu
yang memakainya. Kamu membutuhkannya.
SARASWATI
Saya sedang
memakainya.
I. MADE
NUARTA
Betul,
tentunya, saya hanya mencoba untuk memberi perhatian kepada kamu, mm….
SARASWATI
Pujian ?
I. MADE
NUARTA
Tentunya,
ya.
I WAYAN
PANGUKIR
Ia
adalah….satu – dua – tiga, seterusnya. Tiba-tiba saya melihat cahaya, dia
bersinar dan saya yakin dia dilahirkan untuk ambil peluang ini.
Saya
mengajarinya dengan baik, saya rancang ini semunya. Saya hanya lupa akan hal
yang romantis.
Pangukir,
bagaimana kamu bisa melakukannya ? Bagaimana pun kamu ambil bagian dalam hal
ini ? Saya tidak pernah membayangkan bahwa mereka menari begitu serasi.
SARASWATI
Saya merasa
agak pusing.
I. MADE
NUARTA
Apakah
seperti hendak pingsan ?
SARASWATI
Ya.
I. MADE
NUARTA
Saya juga.
Sebenarnya juga pusing mungkin sebaiknya kita berhenti.
SARASWATI
Kita
hentikan.
I. MADE
NUARTA
Sri, saya…
SARASWATI
Ya.
I. MADE
NUARTA
Kamu telah
melakukannya dengan baik.
KACUNG
Dia di sana,
tuan. Tertidur dalam ranjang yang kecil.
MPU
PANGUKUR
Dan mimpi
yang damai untuk kamu, Puteri.
Saya akan
masuk kedalam pikiran kamu. Di mana kamu tidak bisa melarikan diri dari
saya.
Mimpi
Saraswati
ANAK
LELAKI
Marilah !
Buntel
membangunkan I. Made Nuarta.
I. MADE
NUARTA
Apa ? Apa ?
Apa ? Buntel. Buntel. Apa ?
Sri ! Sri !
Sri.
Saraswati
melihat bayangan ayahnya.
(Gambar
dari LCD)
NATARAJASA (bayangan)
Cahaya
matahariku.
SARASWATI
Hello !
NATARAJASA (bayangan)
Terjunlah.
Ayo terjun !
I. MADE
NUARTA
Sri !!! Sri,
Hentikan ! Sri, tidak !
NATARAJASA (bayangan)
Ya, terjun !
Sumpah dan janji keluarga Natarajasa ! Terjunlah !
SARASWATI
Tidak.
I. MADE
NUARTA
Sri, Sri,
bangun ! Bangun !
SARASWATI
Sumpah dan
janji keluarga Natarajasa.
I. MADE
NUARTA
Apa yang
kamu katakan ?
SARASWATI
Saya melihat
muka. Muka yang banyak sekali.
I. MADE
NUARTA
Mimpi yang
mengerikan. Ini adalah yang sesungguhnya. Kamu telah selamat sekarang.
MPU
PANGUKUR
Tidak
!
KACUNG
Tenang,
Tuan. Wow. Ini bukan waktunya untuk menjadi kalah.
MPU
PANGUKUR
Saya yang
tenang.
Saya yang
kejam.
Saya tidak
punya perasaan.
Untuk
selama-lamSri.
KACUNG
Tuan.
MPU
PANGUKUR
Sekarang
saya merasa jalas, Kacung.
Saya harus
bunuh dia langsung dengan tangan saya sendiri.
KACUNG
Apa ? maksud
Tuan secara fisik ?
MPU
PANGUKUR
Kamu tahu
apa yang mereka katakan. Kalau kamu inginkan sesuatu lakukan dengan betul.
KACUNG
Tetapi
maksud itu akan sia-sia.
MPU
PANGUKUR
Tentunya,
saya sangat ingat tentang orang yang menyayanginya di Batavia. Dan membunuh
keluarga Natarajasa yang terakhir dengan tangan saya sendiri akan sangat
nikmat. Sudah waktunya untuk pergi.
KACUNG
Tetapi kamu
telah mati. Kamu telah terpisah dengan tubuhmu, tuan. Bagaimana kamu berusaha
untuk dapat pergi ke Batavia dalam satu keping ?
MPU
PANGUKUR
Saya ingat mereka
akan naik kapal menyebrang lautan.
BATAVIA
PEREMPUAN (Saraswati
palsu)
Ah, Ya. Saya
ingat dengan baik. Paman Barada adalah dari Karambitan. Paman Panuluh dari
Tabanan. Dan setiap musim panen…..sesajen pada hari Minggu di Pura Agung.
NENEK
Yakinkah
kamu mengingatnya dengan baik ?
PELAYAN
Oh,
nona. Sebaiknya kamu pergi sekarang.
SARASWATI
PALSU
Selamat
tinggal.
NENEK
Cukup. Cukup
!
PELAYAN
Maafkan
saya, saya kira dia tadi adalah yang sebenarnya.
NENEK
Baik, dia
memang yang sebenarnya menurut dia, tetapi bukan yang sebenarnya menurut aku
PELAYAN
Lain kali
kami tidak akan bertindak bodoh lagi. Persoalan ini sesungguhnya memang sulit.
NENEK
Tidak. Saya
tidak mau memikirkannya lagi. Saya tidak akan menjadi seorang nenek yang
mengharapkan cucunya kembali.
I WAYAN
PANGUKIR
Paman Barada
datang dari ?
SARASWATI
Apakah
Sukarti sudah tidak mengenali saya ?
I WAYAN
PANGUKIR
Dia akan…..
I. MADE
NUARTA
Kamu adalah
Saraswati.
SARASWATI
Ya, hanya
tiga hari berlalu saya sudah mendapatkan kembali sesuatu yang pernah hilang,
dan sekarang saya ingat diri saya.
I. MADE
NUARTA
Untungnya
kamu bertemu dengan saya, Sekarang, dari manakah Paman Barada datang ?
SARASWATI
Den Pasar.
PELAYAN
Oi, Tuan ?
I WAYAN
PANGUKIR
Sukarti ! Om
Swastiatsu!
SUKARTI
I Wayan
Pangukir ! Om Swastiatsu !
Baik,
sesuatu yang tidak disangka-sangka !
Tetapi lihat
saya. Manakah sikap saya ?
Masuklah,
kalian! Ada kejutan apa !
I WAYAN
PANGUKIR
Bolehkah
saya menghadirkan Yang Mulia Gusti Ayu Putri Saraswati Natarajasa. ?
SARASWATI
Oh, Nirwana.
SUKARTI
Dia tentunya
seperti Saraswati.
BUNTEL
Tetapi
memang dia Saraswati.
SUKARTI
Dimanakah
kamu dilahirkan ?
SARASWATI
Dalam istana
Panjalu
BUNTEL
Betul.
SUKARTI
Dan seberapa
suka Saraswati dengan teh ?
SARASWATI
Saya tidak
suka teh. Hanya air yang panas dan jeruk nipis.
SUKARTI
Akhirnya,
kamu sepertinya tidak ada persoalan lagi, ini menyenangkan saya. Bagaimana kamu
bisa melepaskan diri ketika dalam pengepungan oleh tentara dalam istana ?
SARASWATI
Seorang
lelaki, yang bekerja dalam istana. Dia membukakan dinding. Maafkan saya, itu
memang gila. Dinding sedang buka.
I. MADE
NUARTA
Jadi, adakah
dia Natarajasa yang sesungguhnya ?
SUKARTI
Betul, dia
telah menjawab setiap persoalan.
Post a Comment
Post a Comment