Indahnya berbagi, dan Jangan Pelit

Post a Comment
janganlah pelit
Pada suatu hari, ada seorang lelaki tua yang sangat pelit kepada orang-orang yang disekitarnya. Lelaki ini menimbun harta yang dimilikinya yaitu berupa emas secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari lelaki tersebut pergi ke tempat dimana ia mengubur emasnya tersebut. Ia menggalinya dan menghitungnya berulang kali satu-persatu untuk memastikan jumlah emas yang ia taman tidak ada yang hilang satu pun. Dia melakukan perbuatan tersebut hampir setiap hari sehingga seorang yang curiga dan mengawasinya. Seseorang tersebut dapat menebak apa yang disembunyikan oleh si Pelit itu di taman yang sering dikunjunginya. Hingga pada suatu malam, dengan diam-diam seseorang tersebut itu menggali harta tersebut dan membawanya pergi.

Keesokan paginya, ketika si Pelit pergi ke taman dimana ia menimbun hartanya. Ia tidak ada sesuatu yang aneh ditempat ia menimbun harta emasnya itu. Lalu kemudian ia tersadar bahwa ia telah kehilangan hartanya. Ia tidak menemukan emas yang ditimbunnya. Ia menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia mengerang-erang sambil menarik-narik rambutnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa agar dirinya menjadi lebih tenang.

Beberapa saat kemudian, seorang pengembara kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya ia apa saja yang terjadi kepada si pelit tersebut.
"Emasku! oh.. emasku!" kata si Pelit, "seseorang telah merampok saya!"
"Emasmu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpannya disana? Mengapa emas tersebut tidak kamu simpan di dalam rumah dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?"
"Membeli sesuatu?" teriak si Pelit dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan emas itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan emas itu." teriaknya lagi dengan marah.
Pengembara itu kemudian mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu.
"Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkan batu itu, nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!" sambil pergi menjauh dari si pelit itu.

Hei kawan, kita dapat mengambil pelajaran dari cerita di atas. Marilah mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Setiap harta atau rezeki yang kita peroleh, gunakanlah dengan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kita. Di samping itu, ada sebagian harta milik kita yang menjadi hak orang-orang yang tidak mampu. Seseorang yang hebat berlomba-lomba untuk berbagi dengan sesama, bukan untuk berlomba-lomba untuk menimbun kekayaan. Semoga cerita ini bermanfaat.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter