Ahmad Tohari, Sastrawan Indonesia

Post a Comment
ahmad tohari the dance
Ahmad Tohari adalah salah satu sastrawan yang masih eksis di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 13 Juni 1948 di desa Tinggarjaya, kecamatan Jatilawang, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ahmad Tohari menamatkan SMA nya di kota Purwokerto. Jarak antara kota Purwokerto dengan desa Tinggarjaya kurang lebih 30 km atau dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 45 menit. Setelah menamatkan sekolah menengah atas, Ia menimba ilmu di Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Sudirman atau yang sering disebut dengan Unsoed, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas jendral Sudirman (1975-1976).

Ahmad Tohari sudah banyak menorehkan karya satra. Sebut saja novel Ronggeng dukuh paruk. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.Novel ini yang ditulis pada 1982. Ia dianugerahi PWI Jateng Award pada tahun 2012 dari PWI Jawa Tengah karena karya-karya sastranya yang dinilai mampu menggugah dunia. Ahmad Tohari sudah banyak menulis novel, cerpen yang secara rutin pernah mengisi kolom Resonansi di harian Republika. Ya, menulis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan imajinasi seseorang. Cerpennya yang berjudul "Jasa-jasa buat Sanwirya" pernah mendapat hadiah hiburan Sayembara Kincir Emas 1975 yang diselenggarakan oleh Radio Nederlands Wereldomroep. Sedangkan novel Kubah yang terbit pada tahun 1980 berhasil memenangkan hadiah Yayasan Buku Utama pada tahun 1980.
Beberapa karya sastra atau buku Ahmad Tohari yang ditulis oleh Ahmad Tohari, antara lain:
1. Novel Kubah (1980)
2. Novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982) atau sekarang lebih dikenal dengan novel Sang Penari.
3. Novel Lintang Kemukus Dini Hari (1985)
4. Novel Jantera Bianglala (1986)
5. Novel Di Kaki Bukit Cibalak (, 1986)
6.  Novel Bekisar Merah (1993)
7.   Novel Lingkar Tanah Lingkar Air (1995)
8.   Kumpulan cerpen ‘Senyum Karyamin’ (1989)
9.   Kumpulan cerpen Nyanyian Malam (2000)
10. Novel Belantik (2001)
11. Novel Orang Orang Proyek (2002)
12. Novel Rusmi Ingin Pulang (2004)
13. Novel Mata yang Enak Dipandang (2013)
14.  The Red Bekisar (2014)


Itulah beberapa novel dan kumpulan cerpen yang dihasilkan oleh Ahmad Tohari. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa patut mencontoh Ahmad Tohari. Meskipun sudah berusia lanjut, tapi dapat menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Tetap menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter. J

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter