Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung

Post a Comment


Kalimat langsung dan tidak langsung salah satu materi yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Biasanya hal-hal yang dapat dipelajari dalam materi ini adalah menyimpulkan informasi dari tuturan langsung dan tidak langsung. Tuturan langsung adalah pernyataan yang secara langsung disampaikan oleh narasumber atau penutur. Tuturan tidak langsung adalah pernyataan yang disampaikan secara tidak langsung oleh narasumber.

Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. 

Ciri-ciri kalimat langsung:
1.    Pada kalimat langsung kalimat kutipan ditandai dengan tanda petik dua.
2.    Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital.
3.    Kalimat kutipan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma.
4.    Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
5.    Pola susunan:
Pengiring, ”kutipan”
“Kutipan,” pengiring.
“Kutipan,” pengiring, “kutipan”

Aturan menulis kalimat langsung:
 Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama penggunaan tanda baca, diantaranya adalah:

1. Bagian kalimat kutipan diapit oleh tanda petik 2 (“) bukan petik 1 (‘).
2. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat kutipan.
Contoh:
 Beni mengatakan, “Aku akan pergi ke Jakarta besok.”   (Benar)
Beni mengatakan, “Aku akan pergi ke Jakarta besok”.    (Salah)
“Sepatu itu bagus,” kata Citra     (Benar)
“Sepatu itu bagus”, kata Citra     (Salah)

3. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma, terkadang tanda titik dua dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat kutipan.
 Contoh:
 Beni bertanya, “Engkau mau kemana hari ini?”
“Engkau mau kemana hari ini?” tanya Beni.        (Benar)
“Engkau mau kemana hari ini?”, tanya Beni.       (Salah)

4. Jika ada 2 kalimat kutipan, huruf awal pada kalimat kutipan pertama menggunakan huruf kapital, sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan.
 Contoh:
 “Coba bicara dulu sama ayah,” kata Ibu, “jangan cepat mengambil keputusan sendiri.”
Budi mengatakan, “Baju yang ku pakai sepatu mahal,” padahal kata Andre, “baju Budi murah.”

Contoh kalimat langsung:
 Ibu menyuruh, “Belikan ibu garam di warung!”
“Jangan bergerak,” gertak polisi kepada pencuri.
“Siapakah yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya bu guru sebelum memulai pelajaran.  
“Kak, kau dipanggil Ayah” kata ibu, “ Kamu disuruh makan olehnya.”
Budi berkata: “Aku ingin pergi ke Jepang suatu saat nanti.”


Kalimat Tidak Langsung
 Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung
1.      Tidak menggunakan tanda petik.
2.        Intonasi membacanya datar.
3.       Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu:
Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3.
saya, aku menjadi dia atau ia.
Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1.
kamu  menjadi saya atau nama orang
4.   Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”.

Contoh kalimat tidak langsung:
1.        Ibu Rita menyuruhku untuk mengambilkan segelas air putih.
2.        Pak guru menasehati ku untuk rajin belajar dan mengurangi waktu bermain.
3.        Rita bercerita bahwa dia ingin sekali pergi berlibur tahun ini.
4.        Ahmad bertanya kepadaku apakah dia bisa menginap dirumahku malam ini.
5.        Ibu guru menyruh saya untuk tidak berisik selama ulangan berlangsung.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter