Ejaan Yang Disempurnakan dan Perkembangan Ilmu Bahasa

Post a Comment
ejaan yang disempurnakan

Ejaan dan fonologi

Sistem ejaan adalah keseluruhan jaringan kaidah-kaidah yang mengatur pemakaian tanda-tanda atau gabungan tanda-tanda visual untuk melambangkan kesatuan-kesatuan fonologi suatu bahasa. Tanda-tanda visual ini yang disebut huruf.Fonologi adalah unsur bahasa yang secara keseluruhan merupakan satu sistem yang terdiri dari kesatuan-kesatuan yang lazim disebut fonem serta kaidah-kaidah yang menggambarkan hubungan-hubungan realisasi dan distribusinya.Fonem adalah kesatuan teoritis, yang tidak dapat diucapkan di dalam penuturan bahasa yang sebenarnya.Fonem dibagi menjadi dua jenis: (1) fonem bunyi atau fonem segmental, dan (2) fonem prosodi atau fonem suprasegmental. Fonem bunyi adalah fonem yang direalisasikan oleh bunyi bahasa dan terdiri dari dua kelompok : (a) fonem vokal, dan (b) fonem konsonan. Fonem prosodi adalah fonem yang realisasinya tidak dapat diucapkan sendiri – sendiri ; realisasinya diucapkan serentak dengan realisasi fonem bunyi itu. Fonem prosodi meliputi , aksen atau tekanan, dan tingkat nada.

Ejaan dan pembakuan bahasa

Pembakuan bahasa adalah perumusan dan penetapan norma-norma yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk menentukan baik atau tidak baiknya, benar atau tidak benarnya, bentuk dan/ atau makna suatu kesatuan bahasa seperti kalimat, ungkapan atau istilah yang dipergunakan baik dengan lisan maupun tulisan oleh seorang pemakai bahasa pada tempat dan waktu tertentu. Pembakuan bahasa Indonesia parlu dilaksanakan untuk mengatasi kekacauan bahasa sebagai akibat belum adanya pembakuan, dan untuk menanggulangi kekurangan-kekurangan bahasa Indonesia di dalam perkembangannya menjadi bahasa kebudayaan, keilmuan dan teknologi. Untuk tujuan ini, pembakuan bahasa Indonesia haruslah sekurang-kurangnya meliputi (1) pembakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa ujar nonteknis (2) pembakuan tata bahasa : sintaksis dan morfologi, (3) pembakuan tata istilah, dan (4) pembakuan ejaan.

Pembakuan Ejaan Indonesia

Tujuan pembakuan ejaan adalah (1) memulai usaha ke arah pembakuan bahasa Indonesia secara keseluruhannya, (2) mengatasi kekurangan – kekurangan yang ada di dalam sistem ejaan Indonesia yang berlaku sekarang , (3) mengatasi kekacauan – kekacauan di dalam penggunaan ejaan dewasa ini.

Dalam penyempurnaan ejaan ini ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan. Pertama, faktor keilmubahasaan: di dalam sistem ilmu kebahasaan itu hendaknya terdapat hubungan satu lawan satu di antara huruf dan fonem. Kedua, faktor kemasyarakatan: ejaan yang disempurnakan itu hendaklah jangan sampai menimbulkan kesukaran yang terlalu besar bagi masyarakat di dalam usahanya untuk menyesuaikan diri dengan sistem ejaan yang baru itu. Ketiga, faktor ekonomi: ejaan yang disempurnakan itu hendaklah jangan sampai mengakibatkan pengeluaran biaya yang besar untuk mengadakan perubahan – perubahan pada alat – alat  seperti mesin cetak dan mesin tulis , atau untuk mengadakan latihan khusus bagi guru – guru di dalam hubungan dengan pengajaran dan pemakaian ejaan yang disempurnakan itu di sekolah – sekolah.  Keempat faktor politik : suasana politik hendaklah memungkinkan pelaksanaan penyempurnaan ejaan itu tanpa mengganggu keseimbangan rencana dan pelaksanaan pembangunan di dalam bidang – bidang lain. Kelima , yaitu waktu : pemakaian ejaan yang disempurnakan itu oleh seluruh lapisan masyarakat hendaklah diatur sedemikian rupa sehingga tersedia waktu peralihan yang cukup lama.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter