Artikel ini berisi
tentang motivasi kehidupan islami yang semoga menjadi penyemangat dalam
menjalani kehidupan di dunia. Pada zaman sekarang ini, setiap orang dituntut
untuk lebih profesional dalam menjalankan pekerjaan dan harus loyal terhadap
perusahaannya. Jika hal ini tidak dilakukan dan kinerja semakin kendur, maka
akan dapat teguran dari atasan. Itulah sekelumit gambaran dunia kerja sekarang ini.
Terkadang, seseorang merasakan frustasi dengan rutinitas kerja yang dilakukan
setiap hari. Merasa lelah, capek, bosan, dan bahkan ingin resign dari
perusahaan tersebut. Janganlah cepat mengeluh kawan, mungkin kelelahan yang
Anda alami setiap hari sungguh dicintai oleh Allah SWT. Berikut ini ada 8
kelelahan yang disukai Allah dan RasulNya. Semoga bisa menjadi motivasi dalam
kehidupan agar tetap iklhas, dan semangat dalam bekerja untuk memperoleh ridha
Allah SWT. Amin
1. Lelah dalam berjihad
di jalan-Nya
“Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka”(QS At Taubah: 111)
Jihad bukan saja untuk
melakukan perang seperti zaman dahulu. Kita bekerja setiap hari yang diniatkan
karena Allah SWT dan niat untuk mencari rezeki dalam bekerja bisa bernilai
jihad.
“Apakah kamu mengira
bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang
berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar” (QS
Ali-‘Imraan: 142).
Untuk memasuki surga
Allah kita senantiasa berjihad karena Allah SWT. Berjihad dan sabar adalah 2
sikap yang harus dimiliki oleh seorang muslim untuk menggapai surga-Nya. Kita
harus berjihad dan bersabar. Bersabar atas jihad harus ditegakkan dalam
menjalani proses kehidupan di dunia ini. Memang banyak persoalan hidup yang
datang, namun sabar adalah salah satu bentuk keikhlasan kita atas kehendak
Allah SWT.
Pada suatu waktu Nabi
SAW dan para sahabat melihat seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam
bekerja dan salah satu sahabat berkata:
“Wahai Rasulullah, andai
saja keuletannya itu dipergunakannya di jalan Allah.”
Rasulullah saw menjawab:
“Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di
jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang
sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena
dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila
dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesombongan, maka dia di jalan
setan.” (Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-Tarhîb).
2. Lelah dalam
berda'wah/ mengajak kepada kebaikan
Siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang
saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah
diri?"
(QS: Fushshilat Ayat: 33)
(QS: Fushshilat Ayat: 33)
Kita hidup di dunia ini
tidaklah sendirian. Manusia selalu berkomunikasi dengan teman kerja, tetangga,
dan keluarga. Sebagai makhluk sosial kita tidak mungkin meninggalkan komunikasi
dengan orang lain. Hendaklah kita berdakwah untuk menyampaikan kebaikan kepada
teman, rekan kerja, atau kepada siapa saja. Satu kebaikan akan jauh lebih baik
daripada tidak sama sekali. Berdakwahlah, bahkan sekalipun dengan hanya
menyampaikan satu ayat saja.
3. Lelah dalam beribadah
dan beramal shalih
“Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS
Adz-Dzariyaat: 56).
Beribadah adalah salah
satu kewajiban manusia. Ibadah bukan hanya tentang shalat dan puasa saja.
Ibadah dalam artian yang lebih luas adalah melakukan sesuatu hal untuk
memperoleh ridha Allah SWT. Menuntut ilmu adalah ibadah, ikhlas membantu orang
lain adalah ibadah, berbakti kepada orang tua adalah ibadah, bekerja karena
Allah pun sebuah ibadah. Sebagai manusia, hendaknya kita menjadi insan yang
mulia dihadapan Allah dan selalu berbuat baik kepada sesama manusia.
“Sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (QS Al-Ankabuut: 69).
4. Lelah mengurus
keluarga
“Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.” (QS: Luqman Ayat: 14)
Jelas, mengurus keluarga
pasti butuh perjuangan dan pengorbanan. Seorang ayah atau suami yang mencari
rezeki untuk menafkahi keluarganya (istri dan anaknya). Seorang ibu yang
membesarkan anaknya. Siapapun merasakan betapa melelahkannya mengurus atau
mendidik keluarga itu. janganlah bersedih, karena kehidupan akan berjalan
dengan begitu indah. Semua kelelahan akan menjadikan hal-hal yang begitu baik.
5. Lelah dalam mencari
nafkah halal
Siapa pun yang lelah
bekerja mencari nafkah yang halal pasti akan mendapatkan penghargaan yang
sangat mulia. Islam memandang bahwa setiap usaha mencukupi kebutuhan hidup di
dunia juga akan mempunyai kaitan dengan dimensi akhirat. Bahkan secara khusus
Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada siapa pun yang kelelahan dalam
mencari rejeki. “Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan mencari rejeki
pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni dosanya oleh Allah SWT.”
7. Lelah dalam belajar
atau menuntut ilmu
Belajar atau menuntut
ilmu merupakan kewajiban setiap muslim, dan menyampaikan ilmu adalah anjuran
yang sangat mulia.
“Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa darjat.” (Al-Mujadilah:11)
“Barangsiapa menempuh
jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR.Muslim)
8. Lelah dalam
kesusahan, kekurangan dan sakit
Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah post gembira kepada orang-orang yang
sabar. (Q.S Al Baqarah: 155)
Habis 5 kok 7. 6 nya mana?
ReplyDelete