Kata Sapaan

Post a Comment
Pengertian Kata Sapaan
Kata sapaan merupakan kata yang digunakan untuk saling merujuk pada pembicaraan dan yang berbeda-beda menurut sifat hubungan di antara pembicara itu, seperti Anda, Ibu, Saudara. Penggunaan kata sapaan harus memperhatikan mitra bicara atau oang yang diajaknya berbicara agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Penggunaan huruf pertama pada kata sapaan ditulis menggunakan huruf kapital. Baik pada kalimat dalam bentuk teks dialog, narasi, ataupun deskripsi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis kata sapaan:
Huruf awal kata sapaan ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Yah, cepat kemari!” ucapku.

Jika diikuti oleh nama diri, maka kata sapaan dapat disingkat atau ditulis secara lengkap.
Contoh:
Silahkan duduk di sebelah sini, Bu Siti!
Silahkan duduk di sebelah sini, Ibu Siti!

Penggunaan sapaan yang singkat dapat dipakai jika tidak disertai dengan nama diri.
Contoh:
Penyakit apa yang diderita oleh saya, Dok?
Kak, sebaiknya jangan pergi sekarang!

Bentuk sapaan ditulis dengan diikuti atau diawali menggunakan tanda koma.
Contoh:
Bu, kapan kita liburan ke Jakarta?
Apa saya boleh membeli tas itu, Pak?

Jenis kata sapaan
Kata sapaan berupa kata ganti orang kedua
Kata sapaan berupa kata ganti orang kedua mengacu pada orang yang sedang diajak berbicara. Kata sapaan ini digunakan pada percakapan langsung dengan mitra tutur atau seseorang yang sedang diajaknya berbicara. Sapaan yang digunakan, antara lain anda dan kamu. Namun, untuk situasi formal, kata sapaan yang harus digunakan adalah anda.
Contoh:
Pendapat yang Anda dapat diterima. Oleh karena itu, saya setuju dengan Anda.

Kata sapaan berupa kata ganti orang ketiga
Kata sapaan berupa kata ganti orang ketiga mengacu pada orang lain yang sedang dibicarakan dengan mitra tutur atau lawan bicara. Sapaan biasanya diletakkan di depan nama orang yang terlibat dalam pembicaraan tersebut. Bentuk sapaan untuk orang ketiga berbeda dengan orang kedua. Untuk sapaan bentuk kedua, pihak yang kita sapa merupakan orang yang berhadapan langsung dengan kita, sedangkan untuk sapaan bentuk ketiga, pihak yang kita sapa tidak harus berada atau bertatapan langsung dengan kita. Jadi, bisa saja pihak yang kita bicarakan tidak berada pada forum diskusi tersebut. Bentuk kata ganti orang ketiga berupa saudara, saudari, ibu, dan bapak. Kata ganti tersebut merupakan sapaan yang sering digunakan karena memberikan kesan menghormati terhadap orang yang disapa.
Contoh:
Pendapat yang disampaikan oleh Saudara Bahri sangat masuk akal.
Sanggahan yang dilontarkan oleh Bapak Amar  memang harus dapat dipertanggungjawabkan.

Jika kata sapaan digunakan bukan untuk menyapa orang ketiga atau orang yang dibicarakan secara langsung, maka bentuk penulisan huruf pertama pada kata sapaan tidak menggunakan huruf kapital.
Contoh:
Bagi saudara yang ingin memberikan pendapat lagi, silakan langsung mengacungkan jari.
Kami buka termin pertama untuk saudara-saudara. Silakan jika ingin bertanya atau memberikan pendapat.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter