Keterangan
adalah unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi yang ada dalam suatu
kalimat. Berbeda dengan fungsi-fungsi lainnya, kehadiran fungsi keterangan
dalam suatu kalimat bersifat tidak wajib. Ketidakhadiran fungsi tersebut tidak
akan mengganggu struktur dan keseluruhan makna kalimat. Ciri-ciri fungsi
keterangan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.
Umumnya di dahului oleh kata depan, seperti di, dari, ke, ketika, tentang
2.
Bukan unsur utama
Berbeda dari subjek, predikat
(atau objek dalam kalimat transitif), keterangan merupakan unsur tambahan
(periferal), yang kehadirannya dalam struktur dasar tidak bersifat wajib. Jika
dalam sebuah kalimat tidak ada unsur keterangan, kalimat itu masih tetap
gramatikal (benar) asalkan syarat utama terpenuhi, yairu adanya unsur subjek,
predikat, (dan objek).
Sekarang // manusia dapat menciptakan
teknologi canggih.
Di Amerika Serikat // para ahli angkasa telah
menciptakan pesawat ruang angkasa.
Dengan komputer // pesawat itu dapat
dipantau // dari bumi.
Unsur sekarang, di
Amerika Serikat, dengan komputer dan dari bumi merupakan
keterangan dalam sebuah kalimat tersebut. Jika unsur keterangan itu ditiadakan,
kalimat-kalimat itu masih gramatikal, seperti terlihat di bawah ini.
Manusia // dapat menciptakan //
teknologi canggih.
Para ahli angkasa // telah
menciptakan // pesawat ruang angkasa.
Pesawat itu // dapat dipantau.
Namun, dalam struktur seperti
berikut unsur keterangan tidak dapat ditiadakan.
Ani bertempat tinggal di Jakarta.
Ani bertempat tinggal
3.
Tidak terikat posisi
Di dalam kalimat, keterangan
merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat
menempati posisi di awal atau di akhir kalimat, di antara subjek dan predikat,
dapat juga menempati posisi di antara predikat dan objek, seperti terlihat pada
contoh berikut.
Sekarang // manusia dapat menciptakan
teknologi canggih.
Manusia dapat menciptakan
teknologi canggih // sekarang.
Manusia // sekarang //
dapat menciptakan teknologi canggih.
Manusia dapat menciptakan // sekarang //
teknologi canggih.
Penempatan sekarang pada
posisi awal, akhir, dan di antara subjek dan predikat banyak dijumpai dalam pemakaian
bahasa. Sementara itu, penempatan keterangan di antara predikat dan objek
memang kurang biasa sehingga terasa agak janggal. Padahal, secara gramatikal
posisi itu benar. Dalam contoh berikut keterangan yang terletak di antara
predikat dan objek tidak terasa janggal.
Dia menjawab // dengan sangat
hati-hati // semua pertanyaan wartawan.
Jenis-jenis keterangan:
1. Keterangan Waktu
Keterangan
waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu peristiwa. Fungsi
keterangan itu diisi oleh berbagai macam bentuk, yakni: kata tunggal, frase
nominal, dan frase preposisional.
Kata Tunggal
|
Kemarin
sekarang
besok
lusa
tadi
nanti
|
Contoh:
Kemarin paman datang dari Jakarta.
Tadi
pagi dia
menanyakan lagi soal itu.
Dari
pagi hingga petang kami
menunggunya di pembaringan.
Sampai
besok malam listrik
di desa kami akan mengalami pemadaman.
Kami
tidak lagi tinggal di rumah itu sejak kemarin.
2. Keterangan Tempat
Keterangan
tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa atau
keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan: di, ke, dari,
sampai, dan pada. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.
di
sana
di
atas meja praktik
di
rumah sakit
di
Indonesia
dari
situ
dari
atas
dari
kelas
|
dari
dalam karung
dari
luar negeri
ke
dokter
ke
luar rumah
ke
Jakarta
sampai
jalan raya
sampai
ruang tunggu
|
Contoh:
Di sana telah terjadi tabrakan
beruntun.
Bukunya ditaruh di atas
meja praktik.
Di Indonesia korupsi sudah menjadi hal
yang biasa.
Batu itu jatuh dari atas
genting.
Si Manis keluar dari dalam
karung.
Ayah akan mengantarkan Ibu sampai
jalan raya.
3.
Keterangan Tujuan
Keterangan
tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud perbuatan atau
kejadian. Wujud keterangan tujuan selalu dalam bentuk frase preposisional dan
preposisi yang dipakai adalah demi, bagi, guna, untuk, dan buat.
Contoh:
Kami bersedia berkorban demi
kepentingan negara.
Marilah kita mengheningkan
cipta bagi pahlawan yang telah gugur.
Guna menurunkan inflasi, kita perlu mengencangkan ikat
pinggang.
Untuk kesehatan ayah, saya rela tidak memakan obat
itu.
Puisi ini kutulis buat
orang yang kucintai.
4.
Keterangan Cara
Keterangan
cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa.
Keterangan cara ada yang didahului kata depan ada pula yang tidak. Perhatikan
contoh-contohnya dalam tabel di bawah ini!
Berkata Depan
|
Tidak Berkata Depan
|
Dengan
tegas
dengan
benar
secara
jelas
secara
baik
secara
bergotong-royong
tanpa
kemauan
|
selalu
biasanya
secepat-cepatnya
terang-terangan
sehalus
mungkin
sedikit
demi sedikit
|
Contoh:
Dengan
tegas ia
menolak suap itu.
Secara
bergotong royong penduduk
Desa Sukajaya menyelesaikan jembatan ini.
Berkatalah
pada ibumu dengan sehalus mungkin.
Ani
menghabiskan kue adiknya sedikit demi sedikit.
5. Keterangan Penyerta
Keterangan
penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya orang yang
menyertai orang lain dalam melakukan suatu perbuatan. Semua keterangan penyerta
dibentuk dengan menggabungkan preposisi dengan, tanpa,
atau bersama dengan kata atau frase tertentu. Kata atau frase
yang berdiri di belakang preposisi itu, harus merupakan benda yang bernyawa
atau dianggap bernyawa. Contoh:
Dia
merumuskan konsep itu dengan para pembantunya.
Pak
Handi berangkat ke Mekah tanpa istrinya.
Pasukan
itu menyerbu kota bersama rakyat
6. Keterangan Alat
Keterangan
alat adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidaknya alat yang dipakai
untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu didahului oleh kata
depan dengan atau tanpa.
Contoh:
Adik sedang menggambar ular dengan
spidol berwarna.
Kakak pergi ke sekolah dengan
sepeda.
Tanpa uang sesenpun, dia mendirikan perusahaan itu.
Kita sulit mengerjakan PR
ini tanpa petunjuk pak guru.
7.
Keterangan Similatif
Keterangan
similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara
suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan, kejadian, atau
perbuatan yang lain.
Contoh:
Tekadnya untuk merantau
teguh laksana gunung karang.
Apakah selamanya kita
akan hidup sebagai objek sejarah?
Berpikirlah seperti orang
dewasa.
8.
Keterangan Penyebaban
Keterangan
penyebaban adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu
keadaan, kejadian, ataupun perbuatan. Wujud keterangan ini selalu berupa frase
dengan preposisi karena atau sebab.
Contoh:
Banyak pemimpin dunia jatuh sebab
moralnya yang rendah.
Gajinya kurang terus karena
inflasi.
Karena kejadian itu ia tidak mau datang lagi ke
kampung kita.
Karena kelakuan anaknya, orang itu menjadi melarat.
9.
Keterangan Kesalingan
Keterangan
kesalingan adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu perbuatan dilakukan
secara silih berganti. Keterangan ini ditandai oleh frase satu sama lain.
Kedua delegasi itu akan
merundingkan pemulihan hubungan diplomatik satu sama lain.
Ketua dan sekretaris organisasi
itu membenci satu sama lain.
10.
Keterangan Akibat
Keterangan
akibat adalah keterangan yang menyatakan akibat dari dilakukannya suatu
perbuatan atau kejadian. Wujud keterangan ini biasanya ditandai frase sampai
lelah, dan hingga selesai. Contoh:
Ika membersihkan halaman sampai
lelah.
11. Keterangan Jumlah
Keterangan
jumlah adalah keterangan yang menyatakan banyaknya jumlah sesuatu benda atau
hal. Contoh:
Pak
Eko menjual ayamnya lima ekor.
12. Keterangan Aposisi
Keterangan
aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, nomina subjek atau objek.
Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Jika ditulis,
keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau ditempatkan di dalam
kurung, seperti tampak pada contoh berikut.
Dosen
saya, Bu Anita, terpilih sebagai dosen teladan.
Ketua
koperasi kita—Didi Hariyadi—akan mengundurkan diri.
Lena
(anak sulung Pak Haryanto) diterima di fakultas
hukum.
13. Keterangan Tambahan
Keterangan
tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari
keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang
diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang
diterangkan. Berikut dikemukakan beberapa contoh:
Siswanto, mahasiswa
tingkat lima mendapat beasiswa.
Olahraga
bulu tangkis, misalnya, pernah mencapai puncak gemilang.
14. Keterangan Pewatas
Keterangan
pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya subjek, predikat, objek, atau
keterangan. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak
dapat ditiadakan. Misalnya:
Mahasiswa yang
mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
Mereka adalah petani cengkeh yang
mampu membiayai anak-anaknya di perguruan tinggi.
Kita harus menolong orang yang
mendapat kesusahan.
Dia menjadi orang tua asuh bagi
anak yang tidak mampu sekolah.
Post a Comment
Post a Comment