Biografi Dewi Sartika (Pahlawan Pendidikan Wanita Selain RA Kartini)

Post a Comment
dewi sartika
Biografi Raden Dewi Sartika- Ia adalah salah satu pahlawan wanita dalam dunia pendidikan. Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884. Beliau adalah putri kedua dari lima bersaudara dari kalangan bangsawan Sunda. Raden Dewi Sartika menikah pada tahun 1906 dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata (seorang guru di Sekolah Karang Pamulang Bandung) dalam usia 22 tahun. Pada saat itu, biasanya perempuan lain sudah mempunyai beberapa anak. Ayah Dewi Sartika bernama Raden Rangga Somanagara (Patih Bandung) dan Ibunya bernama Raden Ayu Rajapermas (putri Bupati Bandung Raden Adipati Wiranatakusumah IV). Peranannya dalam memajukan dunia pendidikan kaum wanita pribumi tidaklah begitu kecil.

Pada saat Dewi Sartika berusia 9 tahun dan bersekolah di kelas III ELS (Europesche Lagere School), ayahnya dituduh terlibat dalam perencanaan pembunuhan terhadap Bupati Bandung, R.A.A. Martanagara dan beberapa pejabat Belanda di Kota Bandung pada tahun 1893. Tuduhan tersebut membuat ayahnya dibuang ke kota Ternate. Di samping itu, teman dan kerabatnya menjauhi keluarganya karena takut dituduh terlibat dalam peristiwa tersebut. Dewi Sartikapunpun berhenti sekolah dan dibawa pindah oleh keluarganya. Di tempat lain, ia mendapat pendidikan keterampilan wanita bersama anak-anak lainnya dengan baik. 

Sejak kecil Dewi Sartika memang sudah menunjukkan bakatnya sebagai seorang pendidik. Di waktu senggangnya, ia sering memanfaatkan untuk bermain "sekolah-sekolahan" dengan anak-anak pegawai kepatihan dan Dewi Sartika menjadi gurunya. Ia mengajar tentang baca tulis dan bahasa Belanda dengan menggunakan beberapa peralatan seperti papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting. Dewi Sartikapun mempunyai cita-cita untuk mendirikan sekolah untuk memajukan  anak-anak perempuan, baik anak menak maupun anak somah.
Keinginan dan tekadnya untuk mendirikan  sekolah diwujudkannya ketika ia sudah kembali ke kota Bandung. Atas bantuan Bupati Bandung R.A.A. Martanagara dan didukung oleh C. den Hamer, inspektur sekolah, ia membuka Sakola Isteri pada tanggal 16 Januari tahun 1904. Pada tahun 1910 diganti dengan nama Sakola Kautamaan Isteri. Pada tahun 1914 diganti namanya lagi dengan Sakola Raden Dewi. Di sekolah khusus wanita tersebut, murid-muridnya mendapat pelajaran keterampilan wanita selain mata pelajaran umum. Di sini juga diajarkan mengenai mata pelajaran agama Islam, yang tidak diajarkan di sekolah-sekolah yang bergaya Barat. Sekolah ini setiap tahun semakin berkembang dan dibutktikan dengan jumlah murid yang semakin banyak. Di sekolah tersebut dibuka pula cabang-cabangnya di berbagai kota di Jawa Barat lainnya seperti Bogor, Serang, Ciamis. Selain itu ada juga yang di Sumatra Barat. Karena pencapaiannya tersebut, pemerintah Hindia Belanda memberi sebuah tanda penghargaan bintang mas (gouden ster) sebagai penghargaan atas jasa-jasanya. 
Baca Juga : Biografi RA Kartini
Pada masa pendudukan Jepang, Raden Dewi Sartika dicurigai sebagai NICA sehingga ia harus menyingkir ke kota Garut dan akhirnya ke Cineam. Dewi Sartika wafat pada tanggal 11 September tahun 1947 dengan meninggalkan enam orang anak. 

Incoming search:
dewi sartika r. kd. agah suriawinata
perjuangan dewi sartika
biografi dewi sartika dalam bahasa inggris
keistimewaan dewi sartika
teks biografi dewi sartika beserta strukturnya
prestasi dewi sartika
anak dewi sartika
agama dewi sartika

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter