Contoh Soal Bahasa Indonesia Amanat dan Latar (2)

2 comments
soal bahasa Indonesia
Kumpulan soal-soal bahasa Indonesia terbaru. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan oleh pemerintah dan menjadi salah satu mata pelajaran UN. Mengerjakan soal-soal bahasa Indonesia diperlukan ketelitian dan pemahaman yang tepat dalam menjawab soal tersebut. Jika kurang memahami bacaan yang ada dalam soal dapat dimungkinkan dalam menjawab soal juga akan keliru. Berikut ini contoh soal bahasa Indonesia yang dapat dijadikan referensi sebagai latihan di sekolah.

Perhatikan kutipan drama berikut ini!
Mayor : Berapa lama lagi aku harus menunggu? (sambil menggebrak meja)
Kopral : Sabarlah sedikit, Pak.
Mayor : Jangan ditawar lagi.
Kopral : Apanya, Pak?
Mayor : Kesabarannya! Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar-tawar, ngerti?
Kopral : Kalau begitu kuralat ucapanku tadi.
Mayor : Ya, tapi pertanyaanku belum Bung jawab. Berapa lama lagi? Sinar matahari sudah terlihat tu!
1. Latar suasana yang tergambar dalam kutipan drama tersebut adalah ....
A.  Menegangkan
B.  Merisaukan
C.  Menyedihkan
D.  Meresahkan
E.  Mencengangkan

Perhatikan kutipan cerita berikut ini!
la segera masuk dan menubruk ibunya yang sedang membersihkan sisa-sisa sarapan tadi pagi di atas meja. Resti hampir saja menangis dipelukkan ibunya. “Resti, kamu kenapa?” tanya ibu dengan keheranan, “mana Mas Robi?” Resti memandang ibunya. “Mas Robi? Resti gak tahu, Bu.”
“Iya, tadi ibu khawatir karena kamu belum pernah naik bus sendirian, jadi ibu telepon Mas Robi minta menjemputmu.”
“Ah ibu, Resti kan sudah besar, mestinya ibu tidak seperti itu,” jawab Resti.
2.  Latar tempat kutipan cerpen tersebut adalah ....
A.  Ruang tamu
B.  Ruang makan
C.  Rumah makan
D.  Ruang keluarga
E.  Teras rumah

Perhatikan kutipan novel berikut ini!
. . . .Pak Balia selalu tampil prima karena ia mencintai profesinya, menyenangi ilmu, dan lebih dari itu, amat menghargai murid-muridnya. Setiap representasi dirinya ia perhitungkan dengan teliti sebab ia juga paham di depan kelas ia adalah center of universe dan karena yang diajarkan adalah sastra, muara segala keindahan.
(Sang Pemimpi. Andrea Hirata)
3.   Amanat penggalan novel tersebut adalah….
A.  Jadilah guru sastra karena selalu menyenangkan.
B.  Jadilah guru yang profesional dan dapat menghargai orang lain.
C. Tampillah dengan prima dan penuh gaya jika akan mengajar.
D. Hargai diri sendiri agar dapat menghargai orang lain.
E.  Mengajarlah dengan sepenuh hati agar disukai oleh murid.
  
Perhatikan kutipan cerita berikut ini!
Kerajaan Tanah Sumedang diperintah oleh raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja mempunyai seorang anak bernama Putri Arum. Suatu ketika Putri Arum mengidap penyakit kulit yang menjijikkan. Raja mengadakan sayembara. Siapa dapat menyembuhkan Putri Arum akan mendapatkan sebuah hadiah. Jika laki-laki akan dijodohkan dan perempuan akan dijadikan saudara.
Bujang Trindil, pembantu setia Dang Anggana mengikuti sayembara tersebut. Ia segera pergi mencari obat. Ia berjalan mendaki gunung tinggi dan menjelajah hutan belantara. Karena lelah, ia tertidur di bawah pohon rindang dan bermimpi. Dalam mimpi itu, ia disuruh membuat sumur. Sumur itu akan mengeluarkan air panas sebagai sarana menyembuhkan Putri Arum. Ketika terbangun, Bujang Trindil segera melakukan seperti dalam mimpinya. Keajaiban terjadi. Setelah Putri Arum mandi dengan air sumur itu, penyakit kulitnya lenyap.
Akhirnya, Bujang Trindil mendapatkan hadiah. Namun, hadiah itu ia serahkan kepada tuannya, Dang Anggana. Menikahlah Dang Anggana dengan Sang Putri Arum. Bujang Trindil merasa lega dan bahagia melihat mereka bersama.
4.  Latar tempat cerita di atas adalah ....
A.  Hutan belantara
B.  Gunung
C.  Di bawah pohon rindang
D.  Kerajaan tanah Sumedang
E.  Kerajaan

Perhatikan kutipan cerita berikut ini! 
Brebes merupakan kota kabupaten yang terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Halaman pendopo kabupaten dan alun-alun merupakan tempat yang nyaman untuk bermain.
Dahulu di pendopo Kabupaten Brebes tinggallah seorang pengasuh kuda milik Bupati Diponegoro. Ia seorang yang jujur, berpendirian teguh. Pemuda itu bernama Jaka. Sepulang mencari rumput di ladang, Jaka dipanggil menghadap bupati. Sebab ia sudah menemukan selongsong kulit ular belang. Menurut keterangan siapa yang memiliki selongsong kulit ular belang, ia dapat menghilang.
Begitu menghadap, Jaka berkata, “maaf, kanjeng ada apa Hamba dipanggil?”
“betulkah kamu telah menemukan selongsong kulit ular belang?” tanya bupati.
“benar, Kanjeng.” Sahut Jaka.
“berikan selongsong kulit ular itu padaku!” pinta sang bupati.
“maaf tuanku, tidak bisa! Benda ini hamba yang menemukan ,”jawab Jaka.
Karena tidak sabar sang bupati berusaha merebut benda itu. Jaka langsung menelannya dan menghilang. Bupati kemudian memberi nama Jaka menjadi Jaka Poleng.
5.  Latar tempat yang tergambar pada cerita di atas adalah….
A.      Rumah bupati
B.      Pendopo Kabupaten Brebes
C.      Di kota Kabupaten Brebes
D.      Halaman pendapa kabupaten Brebes
E.       Alun-alun Kabupaten Brebes

 Perhatikan kutipan cerita berikut ini!
Pada suatu pagi, beberapa anak burung berkumpul di tengah hutan sambil bergurau. Mereka adalah Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, Burung ELang, dan Burung Gereja.
Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang memamerkan diri kepada Burung Gereja. Burung Merak memamerkan bulunya yang indah. Burung Beo memamerkan suaranya yang indah. Burung Murai Batu memamerkan kicauannya yang merdu. Burung Elang memamerkan kegagahannya.
Burung Gereja sedih. Tak ada dalam dirinya yang bisa dibanggakan. Bulunya tidak indah. Suaranya juga tidak merdu. Badannya pun tidak gagah. Lalu, Burung Gereja pulang ke rumah dan bertemu dengan ibunya. Ia menceritakan kesedihannya. Ibu Burung Gereja menghibur anaknya.
Suatu hari, Burung Gereja berjalan-jalan ke hutan. Ia ingin sekali menemui teman-temannya, tetapi tidak ada satu pun temannya yang terlihat. Ia lalu berjalan ke tepi hutan. Di tempat Pak Tani,Burung Gereja melihat Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang dalam perangkap Pak Tani. Mereka bercerita hendak dijual ke kota.  Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang sedih. Mereka menyesali kesombongannya.
6.   Amanat yang dapat diambil dari cerita di atas adalah….
A.  Kita harus bangga dengan keunggulan yang kita miliki dibandingkan dengan keunggulan orang lain.
B.  Rendah diri merupakan salah satu sifat yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C.  Jangan memamerkan sesuatu keunggulan yang kita miliki dihadapan orang lain.
D. Jangan berputus asa dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan ini.
E.  Orang-orang yang sombong dan orang yang baik tidak mungkin berteman dengan baik.

Perhatikan kutipan cerita berikut ini!
“Tidak, tidak, tak boleh engkau ber buat begitu,” seru Wak Katok, “Apa dosaku, maka aku di siksa serupa ini?” “Dosa Wak Katok?” kata Buyung. “Dengarlah, dosa-dosa Wak Katok dahulu kami lakukan, dosa  Wak Katok hendak membunuh kami dan telah membunuh Pak Haji, kami maafkan, biarkan hakim mengadili Wak Katok di dunia ini, dan Tuhan nanti di akhirat untuk dosa-dosa itu semuanya. Tetapi, Wak Katok telah menipu orang banyak. Wak Katok katanya guru dan pemimpin,tetapi Wak Katok telah memberi pelajaran palsu,mantra palsu, jimat palsu. Dalam hati Wak Katok selama ini bukan manusia yang bersarang, tetapi harimau yang buas. Kamu hanya hendak mengumpan harimau dengan harimau. . . .” 
                                                                                                                (Harimau! Harimau!.  Mochtar Lubis)
7.   Amanat penggalan novel tersebut adalah . . . .
A.  Harimau harus di umpan dengan harimau.
B.  Manusia yang berdosa akan di hukum di akhirat.
C.  Jimat dan mantra palsu tidak perlu di takuti.
D. Orang jahat harus diumpamakan harimau.
E.  Kebohongan pada akhirnya akan terungkap juga.

Perhatikan kutipan novel berikut ini!
Setiap pukul dua pagi, berbekal sebatang bambu, kami sempoyangan memikul berbagai jenis makhluk laut yang harus sudah tersaji di meja pualam stanplat pada pukul lima, sehingga pukul enam sudah bisa di serbu ibu-ibu. Artinya, setelah itu kami leluasa untuk sekolah.
(Sang Pemimpi, Andrea Hirata)
8.   Amanat yang terkandung dalam cerpen tersabut adalah . .  .
A.  Bekerjalah terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah.
B.  Setiap ibu rumah tangga harus memasak demi keluarganya.
C.  Perbanyaklah makan ikan agar menjadi anak yang pandai di sekolah.
D. Bekerja harus tepat waktu agar mudah untuk mendapat rezeki.
E.  Bekerja keraslah dan penuh tanggung jawab demi meraih pendidikan.
  
Perhatikan kutipan novel berikut ini!
Mereka yang masih semangat sekolah umumnya bekerja di warung mi rebus. Mencuci piring dan setiap malam pulang kerja harus menggerus tangan tujuh kali dengan tanah karena terkena minyak babi. Atau menjadi buruh pabrik kepiting. Berdiri sepanjang malam menyiangi kepiting untuk di paketkan ke Jakarta dengan resiko dijepit hewan nakal itu. Atau seperti aku, Arai, dan Jimbron menjadi kuli ngambat. (Sang Pemimpi.Andrea Hirata).
9.   Amanat yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah . . .
A.  Bekerjalah di bidang apapun demi kelangsungan pendidikan.
B.  Apa pun jenis pekerjaannya, lakukan dengan senang hati.
C.  Segala resiko akibat pekerjaan yang di lakukan harus kita tanggung.
D.  Jangan menjadi kuli karena akan merendahkan diri sendiri.
E.  Hindari pekerjaan sebagai buruh karena waktu bekerjanya di luar batas.

Perhatikan kutipan novel berikut ini!
Namun, aku memiliki filosofi baru bahwa berbuat yang terbaik pada titik di mana aku berdiri itulah sesungguhnya sikap yang realistis. Maka sekarang aku adalah orang yang paling optimis. Jika ku ibaratkan semangat manusia sebuah kurva, sebuah grafik, maka sikap optimis akan membawa kurva itu terus menanjak. Sebaliknya aku semakin terpatri dengn cita-cita agung kami ingin sekolah ke Prancis, menginjakkan kaki di almamater suci Sorbonne, menjelajahi Eropa sampai ke Amerika. Tak pernah sedikit pun terpikir untuk mengompromikan cita-cita itu. (Sang Pemimpi. Andera Hirata)
10.  Amanat penggalan novel tersebut adalah . . . .
A.   Bersemangatlah aar hidup memiliki makna.
B.   Bersikaplah optimis untuk dapat meraih cita-cita.
C.   Belajarlah sampai ke negeri seberang agar pandai.
D.   Jangan malas belajar jika ingin menjadi terkenal.
E.  Yakinlah pada diri sendiri agar mudah dalam belajar.

Postingan Terkait

2 comments

  1. jadi referensi untuk mengerjakan soal latihan ujian nih

    ReplyDelete

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter