Kumpulan soal-soal bahasa Indonesia
terbaru. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan
oleh pemerintah dan menjadi salah satu mata pelajaran UN. Mengerjakan soal-soal bahasa
Indonesia diperlukan ketelitian dan pemahaman yang tepat dalam menjawab soal
tersebut. Jika kurang memahami bacaan yang ada dalam soal dapat dimungkinkan
dalam menjawab soal juga akan keliru. Berikut ini contoh soal bahasa Indonesia
yang dapat dijadikan referensi sebagai latihan di sekolah.
Perhatikan
kutipan drama berikut ini!
Mayor : Berapa lama lagi aku harus
menunggu? (sambil menggebrak meja)
Kopral : Sabarlah sedikit, Pak.
Mayor : Jangan ditawar lagi.
Kopral : Apanya, Pak?
Mayor : Kesabarannya! Sabar itu prinsip.
Tidak bisa ditawar-tawar, ngerti?
Kopral : Kalau begitu kuralat ucapanku
tadi.
Mayor : Ya, tapi pertanyaanku belum Bung
jawab. Berapa lama lagi? Sinar matahari sudah terlihat tu!
1. Latar suasana yang tergambar dalam kutipan drama tersebut adalah ....
A. Menegangkan
B. Merisaukan
C. Menyedihkan
D. Meresahkan
A. Menegangkan
B. Merisaukan
C. Menyedihkan
D. Meresahkan
E. Mencengangkan
Perhatikan
kutipan cerita berikut ini!
la segera masuk dan menubruk
ibunya yang sedang membersihkan sisa-sisa sarapan tadi pagi di atas meja. Resti
hampir saja menangis dipelukkan ibunya. “Resti, kamu kenapa?” tanya ibu dengan
keheranan, “mana Mas Robi?” Resti memandang ibunya. “Mas Robi? Resti gak tahu,
Bu.”
“Iya, tadi ibu khawatir karena
kamu belum pernah naik bus sendirian, jadi ibu telepon Mas Robi minta
menjemputmu.”
“Ah ibu, Resti kan sudah besar,
mestinya ibu tidak seperti itu,” jawab Resti.
2. Latar
tempat kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Ruang tamu
B. Ruang makan
C. Rumah makan
D. Ruang
keluarga
E. Teras rumah
Perhatikan
kutipan novel berikut ini!
. . . .Pak Balia selalu tampil prima karena ia
mencintai profesinya, menyenangi ilmu, dan lebih dari itu, amat menghargai
murid-muridnya. Setiap representasi dirinya ia perhitungkan dengan teliti sebab
ia juga paham di depan kelas ia adalah center of universe dan karena yang
diajarkan adalah sastra, muara segala keindahan.
(Sang Pemimpi. Andrea Hirata)
3. Amanat
penggalan novel tersebut adalah….
A. Jadilah
guru sastra karena selalu menyenangkan.
B. Jadilah guru yang profesional dan dapat
menghargai orang lain.
C. Tampillah dengan prima dan penuh gaya jika akan mengajar.
D. Hargai
diri sendiri agar dapat menghargai orang lain.
E. Mengajarlah dengan sepenuh hati agar disukai oleh murid.
Perhatikan
kutipan cerita berikut ini!
Kerajaan Tanah Sumedang diperintah
oleh raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja mempunyai seorang anak bernama
Putri Arum. Suatu ketika Putri Arum mengidap penyakit kulit yang menjijikkan.
Raja mengadakan sayembara. Siapa dapat menyembuhkan Putri Arum akan mendapatkan
sebuah hadiah. Jika laki-laki akan dijodohkan dan perempuan akan dijadikan
saudara.
Bujang Trindil, pembantu setia
Dang Anggana mengikuti sayembara tersebut. Ia segera pergi mencari obat. Ia
berjalan mendaki gunung tinggi dan menjelajah hutan belantara. Karena lelah, ia
tertidur di bawah pohon rindang dan bermimpi. Dalam mimpi itu, ia disuruh
membuat sumur. Sumur itu akan mengeluarkan air panas sebagai sarana
menyembuhkan Putri Arum. Ketika terbangun, Bujang Trindil segera melakukan
seperti dalam mimpinya. Keajaiban terjadi. Setelah Putri Arum mandi dengan air
sumur itu, penyakit kulitnya lenyap.
Akhirnya, Bujang Trindil
mendapatkan hadiah. Namun, hadiah itu ia serahkan kepada tuannya, Dang Anggana.
Menikahlah Dang Anggana dengan Sang Putri Arum. Bujang Trindil merasa lega dan
bahagia melihat mereka bersama.
4. Latar
tempat cerita di atas adalah ....
A. Hutan
belantara
B. Gunung
C. Di bawah
pohon rindang
D. Kerajaan
tanah Sumedang
E. Kerajaan
Brebes merupakan kota kabupaten
yang terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Halaman pendopo
kabupaten dan alun-alun merupakan tempat yang nyaman untuk bermain.
Dahulu di pendopo Kabupaten Brebes
tinggallah seorang pengasuh kuda milik Bupati Diponegoro. Ia seorang yang
jujur, berpendirian teguh. Pemuda itu bernama Jaka. Sepulang mencari rumput di
ladang, Jaka dipanggil menghadap bupati. Sebab ia sudah menemukan selongsong
kulit ular belang. Menurut keterangan siapa yang memiliki selongsong kulit ular
belang, ia dapat menghilang.
Begitu menghadap, Jaka berkata, “maaf, kanjeng ada
apa Hamba dipanggil?”
“betulkah kamu telah menemukan selongsong kulit ular
belang?” tanya bupati.
“benar, Kanjeng.” Sahut Jaka.
“berikan selongsong kulit ular itu padaku!” pinta
sang bupati.
“maaf tuanku, tidak bisa! Benda ini hamba yang
menemukan ,”jawab Jaka.
Karena tidak sabar sang bupati
berusaha merebut benda itu. Jaka langsung menelannya dan menghilang. Bupati
kemudian memberi nama Jaka menjadi Jaka Poleng.
5. Latar tempat yang tergambar pada cerita di atas adalah….
A. Rumah
bupati
B. Pendopo
Kabupaten Brebes
C. Di
kota Kabupaten Brebes
D. Halaman
pendapa kabupaten Brebes
E. Alun-alun
Kabupaten Brebes
Pada suatu pagi, beberapa anak
burung berkumpul di tengah hutan sambil bergurau. Mereka adalah Burung Merak,
Burung Beo, Burung Murai Batu, Burung ELang, dan Burung Gereja.
Burung Merak, Burung Beo, Burung
Murai Batu, dan Burung Elang memamerkan diri kepada Burung Gereja. Burung Merak
memamerkan bulunya yang indah. Burung Beo memamerkan suaranya yang indah.
Burung Murai Batu memamerkan kicauannya yang merdu. Burung Elang memamerkan
kegagahannya.
Burung Gereja sedih. Tak ada dalam
dirinya yang bisa dibanggakan. Bulunya tidak indah. Suaranya juga tidak merdu.
Badannya pun tidak gagah. Lalu, Burung Gereja pulang ke rumah dan bertemu
dengan ibunya. Ia menceritakan kesedihannya. Ibu Burung Gereja menghibur
anaknya.
Suatu hari, Burung Gereja
berjalan-jalan ke hutan. Ia ingin sekali menemui teman-temannya, tetapi tidak
ada satu pun temannya yang terlihat. Ia lalu berjalan ke tepi hutan. Di tempat
Pak Tani,Burung Gereja melihat Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan
Burung Elang dalam perangkap Pak Tani. Mereka bercerita hendak dijual ke kota. Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu,
dan Burung Elang sedih. Mereka menyesali kesombongannya.
6. Amanat
yang dapat diambil dari cerita di atas adalah….
A. Kita harus
bangga dengan keunggulan yang kita miliki dibandingkan dengan keunggulan orang
lain.
B. Rendah diri
merupakan salah satu sifat yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Jangan
memamerkan sesuatu keunggulan yang kita miliki dihadapan orang lain.
D. Jangan berputus asa dalam menghadapi masalah yang
sedang dihadapi dalam kehidupan ini.
E. Orang-orang
yang sombong dan orang yang baik tidak mungkin berteman dengan baik.
“Tidak, tidak, tak boleh engkau
ber buat begitu,” seru Wak Katok, “Apa dosaku, maka aku di siksa serupa ini?”
“Dosa Wak Katok?” kata Buyung. “Dengarlah, dosa-dosa Wak Katok dahulu kami lakukan,
dosa Wak Katok hendak membunuh kami dan
telah membunuh Pak Haji, kami maafkan, biarkan hakim mengadili Wak Katok di
dunia ini, dan Tuhan nanti di akhirat untuk dosa-dosa itu semuanya. Tetapi, Wak
Katok telah menipu orang banyak. Wak Katok katanya guru dan pemimpin,tetapi Wak
Katok telah memberi pelajaran palsu,mantra palsu, jimat palsu. Dalam hati Wak
Katok selama ini bukan manusia yang bersarang, tetapi harimau yang buas. Kamu
hanya hendak mengumpan harimau dengan harimau. . . .”
(Harimau!
Harimau!. Mochtar Lubis)
7. Amanat
penggalan novel tersebut adalah . . . .
A. Harimau
harus di umpan dengan harimau.
B. Manusia
yang berdosa akan di hukum di akhirat.
C. Jimat
dan mantra palsu tidak perlu di takuti.
D. Orang
jahat harus diumpamakan harimau.
E. Kebohongan pada akhirnya akan terungkap juga.
Perhatikan
kutipan novel berikut ini!
Setiap pukul dua pagi, berbekal
sebatang bambu, kami sempoyangan memikul berbagai jenis makhluk laut yang harus
sudah tersaji di meja pualam stanplat pada pukul lima, sehingga pukul enam
sudah bisa di serbu ibu-ibu. Artinya, setelah itu kami leluasa untuk sekolah.
(Sang Pemimpi, Andrea Hirata)
8. Amanat
yang terkandung dalam cerpen tersabut adalah . . .
A. Bekerjalah terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah.
B. Setiap
ibu rumah tangga harus memasak demi keluarganya.
C. Perbanyaklah makan ikan agar menjadi anak yang pandai di sekolah.
D. Bekerja
harus tepat waktu agar mudah untuk mendapat rezeki.
E. Bekerja keraslah dan penuh tanggung jawab demi meraih pendidikan.
Perhatikan
kutipan novel berikut ini!
Mereka yang masih semangat sekolah umumnya bekerja di
warung mi rebus. Mencuci piring dan setiap malam pulang kerja harus menggerus
tangan tujuh kali dengan tanah karena terkena minyak babi. Atau menjadi buruh
pabrik kepiting. Berdiri sepanjang malam menyiangi kepiting untuk di paketkan
ke Jakarta dengan resiko dijepit hewan nakal itu. Atau seperti aku, Arai, dan
Jimbron menjadi kuli ngambat. (Sang Pemimpi.Andrea Hirata).
9. Amanat
yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah . . .
A. Bekerjalah di bidang apapun demi kelangsungan pendidikan.
B. Apa pun
jenis pekerjaannya, lakukan dengan senang hati.
C. Segala
resiko akibat pekerjaan yang di lakukan harus kita tanggung.
D. Jangan
menjadi kuli karena akan merendahkan diri sendiri.
E. Hindari pekerjaan sebagai buruh karena waktu bekerjanya di luar batas.
Perhatikan
kutipan novel berikut ini!
Namun, aku memiliki filosofi baru bahwa berbuat yang terbaik pada titik di mana aku berdiri itulah sesungguhnya sikap yang
realistis. Maka sekarang aku adalah orang yang paling optimis. Jika ku
ibaratkan semangat manusia sebuah kurva, sebuah grafik, maka sikap optimis akan
membawa kurva itu terus menanjak. Sebaliknya aku semakin terpatri dengn
cita-cita agung kami ingin sekolah ke Prancis, menginjakkan kaki di almamater
suci Sorbonne, menjelajahi Eropa sampai ke Amerika. Tak pernah sedikit pun
terpikir untuk mengompromikan cita-cita itu. (Sang Pemimpi. Andera Hirata)
10. Amanat
penggalan novel tersebut adalah . . . .
A. Bersemangatlah aar hidup memiliki makna.
B. Bersikaplah optimis untuk dapat meraih cita-cita.
C. Belajarlah sampai ke negeri seberang agar pandai.
D. Jangan
malas belajar jika ingin menjadi terkenal.
E. Yakinlah pada diri sendiri agar mudah dalam belajar.
jadi referensi untuk mengerjakan soal latihan ujian nih
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung.
ReplyDelete