Soal Bahasa Indoensia SMA tentang amanat
dan latar. Amanat dan latar merupakan salah satu unsur intrinsic yang terdapat
dalam karya sastra. Soal-soal latihan ini dapat dijadikan sebagai latihan dalam
menghadapi ujian nasional. Unsur intrinsik karya sastra merupakan salah satu
kriteria yang di ujikan dalam ujian nasional. Berikut ini kumpulan soal bahasa
Indonesia.
Kak Mimi : (Sebelum pelajaran dimulai, Ketua OSIS masuk ke kelas VII). Adik-adik,
besok ada acara tukar makanan. Jadi, kalian semua harus bawa makanan
sendiri-sendiri. Nantinya akan saling tukar.
Siswa :
Hore….
Amir :
(sambil unjuk jari) Kak,
makanannya misalnya apa?
Kak Mimi : Oh, ya. Harus nasi
lengkap dengan lauk dan sayuran.
1. Suasana yang tergambar pada drama
tersebut adalah ....
A.
gembira C. takut E. riang
B.
tenang D. haru
Perhatikan
kutipan dialog berikut ini!
Dengan memberanikan
diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric
yang dulu tinggal di sana itu?" (1)
Ia menjawab,
"Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya
hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (2)
"Tolong katakan,
di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya
lagi!” (3)
Aku berlari memeluk
tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari
sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong
jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (4)
”Eric... maafkan Ibu,
Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (5)
2. Bukti latar tempat pada kutipan cerita
tersebut ditandai nomor ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E.
(5)
Perhatikan
kutipan dialog berikut ini!
Seperti teman-temannya yang lain,
sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak
hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan
undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di
beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda
ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal
tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah
untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan.
Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya
dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol
warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi
bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”
3. Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi
pada malam hari adalah ....
A. kalimat pertama pada paragraf pertama
B. Kalimat kedua pada paragraf pertama
C. Kalimat ketiga pada paragraf kedua.
D. Kalimat keempat pada paragraf kedua
D. Kalimat keempat pada paragraf pertama
4. Amanat yang terdapat pada kutipan
cerpen tersebut adalah ...
A. Kita harus menyesuaikan diri di mana
pun berada.
B. Pikir dulu sebelum bertindak, sesal
kemudian tidak berguna.
C. Tidak ada kata terlambat untuk
memaafkan.
D. Kita harus menghormati ibu yang telah
melahirkan.
E. Kita harus bekerja keras untuk
mendapatkan sesuatu.
Bacalah
dengan saksama!
Di
Kantor Pos
(Oleh: Muhammad Ali)
“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan
ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya, sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai menyela
dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah,
bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis dalam pos wesel
saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat
nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu lajur dalam
daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor
satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru?
Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi
memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar.
Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Oh,, kalau begitu saya keliru.
Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.”Maklum
banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja
terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah
kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada
Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.
5.
Kutipan cerpen tersebut bertema ….
A.
Keberanian pegawai mengakui kekeliruan.
B.
Kehati-hatian pegawai terhadap seseorang.
C.
Kejujuran seseorang dalam hidup.
D.
Kebaikan seseorang terhadap pegawai pos.
E.
Pegawai post yang sangat mulia.
Bacalah
dengan saksama!
“Ah, kan cuma sehari! Papamu tentu
tidak akan keberatan,” kata Linda. “Sehari juga tidak akan diizinkan,” kata
Vera. “Aku jadi ragu, nih,” kata Mita. “Papamu benar punya telepon genggam?
Jangan-jangan itu hanya karanganmu saja.” “Tentu saja Papa punya! Memangnya aku
pembohong?” kata Vera melotot. “Yah, siapa tahu. Kita kan belum lihat buktinya.
Betul, kan teman-teman?” Mita memandang yang lainnya. Dikerdipkannya sebelah
matanya. “He-eh,” angguk Eko. “Jangan cuma omong saja. Buktinya mana?”
Dipanas-panasi begitu, Vera menjadi tersinggung juga. “Baik, baik. Akan aku
buktikan. Lihat saja nanti!” katanya. “Begitu dong!” senyum Mia. Dia senang
sekali siasatnya berhasil.
6. Amanat cerita anak tersebut
adalah ...
A. Jangan berani meminjam milik
orang tua.
B. Jangan mudah terpancing siasat
orang lain.
C. Perlu mempengaruhi teman yang
sombong.
D. Kekayaan harus ditunjukkan
kepada orang lain.
E. Kita harus berbicara jujur kepada
siapa saja.
Bacalah
dengan saksama!
Alangkah bagusnya hari sepagi ini. Ke gedung akuarium, kawan. Marilah
kita ke sana, melihat ikan yang sedang berenang-renang di dalam air yang
jernih. Ke sebelah kanan, kawan, sebab sebetah kiri penuh sesak teman-teman
kita yang sedang melihat pula. Lihat, lepu ayam ikan ganjil. Sirip dan ekornya
tumbuh melebihi panjangnya dari ikan biasa, sehingga merupakan ayam kalkun.
Warnanya yang kemerah-merahan bercampur putih itu, sepadan benar dengan
lenggoknya perlahan-lahan di air tenang. Semua teman-temannya tidak
dipedulikannya. Dengan sombong katanya, ”Adakah lagi yang melebihi kegagahan
dan kebagusanku? Akulah raja keindahan di air ini. Lihatlah, mereka lari, malu
seraya menyingkirkan diri. (Dari
Tinjauan Dunia Sang karya Maria Amin)
7. Kekhasan yang terdapat pada penggalan cerpen yang menunjukkan bahwa
cerpen tersebut merupakan cerpen pada masa Jepang adalah ....
A. Cerita berbingkai, ada cerita dalam cerita
B. Gaya penceritaannya akuan
C. Temanya tentang perikanan
D. Pengungkapannya tidak langsung
E. Latarnya seperti latar dalam dongeng
Bacalah
dengan saksama!
(1)Airmata malah deras meleleh di
pipi Myrna. (2)”Aku bukan batu karang yang teguh, Mak. Aku akan mengecewakan
Emak, Abah, terutama Kang Win.” (3)Ibunya memeluk Myrna.” Jangan mengaku apa
yang tidak patut kamu katakan. Kira-kira Emak mulai memahami.” (4)”Aku cuma
berani bilang: aku batu karang yang rapuh. (5)Gelombang pasang dengan gampang
menerpa dan menyapu aku ke tepian. (6)Boleh jadi sebentar lagi aku malah akan
tertepikan dan lenyap dalam sejarahku.” (7)”Tidak Myrna,” kata ibunya dengan
lembut.”Kalau gambaran yang kamu sebutkan itu memang betul, mungkin saja Emak
kecewa. (8)Tapi Emak tahu, kamu memang bukan batu karang. (9)Kenapa harus
menyamakan diri dengan batu karang? (10)Batu karang tidak bernyawa, tidak
berjiwa, tidak ber-roh.(11) Kamu manusia dengan tubuh, roh, dan jiwa. (12)Kalau
tubuhnya bersalah, jangan kamu tambah dengan merusak jjiwamu. (13)Berdiri
menyongsong masa depan. Masalahmu yang sebenarnya bukan kemarin.”
(14)”Maksudku, bagaimana caranya aku mengatakan kepada Kang Win? Aku tidak mau
kalau sampai dia mengatakan aku menipunya.” (Kerudung Merah Kirmizi, Remy
Sylado)
8. Kalimat yang memuat informasi
suasana batin Myrna adalah ....
A. (1), (2), (3)
B. (2), (4), (13)
C. (3), (7), (8)
D. (1), (2), (12)
E. (2), (4), (6)
Bacalah
dengan saksama!
(1)”Tapi Kijang kita kan ada di
garasi dia, kenapa tidak pakai mobil kita saja?” (2) ”Itu Kijang tua, Mas.
Kalau dilihat dengan kacamata prestise, tentu saja Kijang tua kalah kelas dari
Avansa yang berusia muda. Itu katamu sebelum kita memutuskan memakai mobil
Kristina, kan?” (3) ” Tapi waktu itu ...” (4) Kali ini Widhi tak bisa
menyembunyikan kekalutannya. (5) Butiran keringat dingin memenuhi dahinya. (6)
Memang, sudah dua kali mudik lebaran Kristina mengizinkan kami meminjam
Avanzanya. Sungguh tak disangka kali ini dia memintanya kembali sebelum batas
waktu yang disepakati. (7) ”Baiklah, kita pulang besok pagi,” Widhi
bangkit.”Suruh anak-anak berkemas, Lis.” (8) ”Tapi besok masih lebaran, Mas.
Apa nanti kata orang tuamu?” (9) ”Aku akan cari alasan yang tepat. Berilah
pengertian pada Ares dan Iva. Aku yakin mereka anak-anak yang baik, yang selalu
siap memahami kondisi orang tuanya.” (10) Mudah-mudahan begitu, batinku tak
yakin. (11) Secawan kebahagiaan yang tengah direguk dengan nikmat oleh
anak-anakku, akan kurebut dengan paksa dan mendadak. (12) Benarkah mereka siap
memahaminya, ikhlas melepasnya?
9. Amanat dalam kutipan tersebut adalah ....
A. Sebaiknya kita mensyukuri milik sendiri dan menghargai kekuatan
sendiri
B. Kalau mudik lebaran sebaiknya kita menjaga prestise bagaimanapun
caranya.
C. Berusahalah sebaik mungkin untuk menepati janji kita
D. Jangan suka memanfaatkan harta benda milik teman-teman Anda
E. Sebaiknya kita tahu diri jika meminjam barang milik orang lain
Tiba-tiba aku melihat Bapak berlinangan air mata. Aku kaget luar biasa.
Tapi, ia tidak berkata sepatah kata pun. Ia tidak menatapku, tapi aku merasakan
hatinya sedang menatapku tajam. Aku meraih tangan Ibu, menciumnya dan sungkem
pada ibuku. ”Mohon doanya ya, Bu.” Ibu terisak. Aku juga melakukannya pada
Bapak. Kali ini aku yang terisak. Karena ketika memeluknya, aku merasakan tubuh
Bapak yang sudah mulai tua dan ringkih. Bapak kurus sekali, lebih kurus dari
yang aku kira. Bahunya keras, ia seperti tak pernah mengistirahatkan bahunya
untuk menyandang beban hidupnya yang berat. Bapak pasti juga punya impian
seperti aku.
10. Amanat yang tersirat dalam penggalan novel tersebut adalah ....
A. Cintailah orang tua dengan sekuat tenaga
B. Hendaklah kita memiliki impian masing-masing.
C. Selalu berbakti pada orangtua apapun kondisinya.
D. Mintalah doa restu pada orangtua dalam setiap perjuangan
E. Pahamilah masalah orangtua kita.
Post a Comment
Post a Comment