DENGAN PUISI AKU
Dengan puisi aku
bernyanyi
Sampai senja umurku
nanti
Dengan puisi aku
bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku
mengenang
Keabadian Yang Akan
Datang
Dengan puisi aku
menangis
Jarum waktu bila
kejam mengiris
Dengan puisi aku
mengutuk
Napas jaman yang
busuk
Dengan puisi aku
berdoa
Perkenankanlah
kiranya
Sebuah Jaket Berlumur Darah
Sebuah jaket
berlumur darah
Kami semua telah
menatapmu
Telah pergi duka
yang agung
Dalam kepedihan
bertahun-tahun.
Sebuah sungai membatasi
kita
Di bawah terik
matahari Jakarta
Antara kebebasan
dan penindasan
Berlapis senjata
dan sangkur baja
Akan mundurkah kita
sekarang
Seraya mengucapkan
’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia
kepada tirani
Dan mengenakan baju
kebesaran sang pelayan?.
Spanduk kumal itu,
ya spanduk itu
Kami semua telah
menatapmu
Dan di atas
bangunan-bangunan
Menunduk bendera
setengah tiang.
Pesan itu telah
sampai kemana-mana
Melalui kendaraan
yang melintas
Abang-abang beca,
kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan
di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke
pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan
Perjuangan.
Syair Orang Lapar
Lapar menyerang
desaku
Kentang dipanggang
kemarau
Surat orang
kampungku
Kuguratkan kertas
Risau
Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang
kemarau
Ketika berduyun
mengemis
Kesinikan hatimu
Kuiris
Lapar di
Gunungkidul
Mayat dipanggang
kemarau
Berjajar masuk
kubur
Kauulang jua
Kalau.
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah
malu-malu
Datang ke salemba
Sore itu.
Ini dari kami
bertiga
Pita hitam pada
karangan bunga
Sebab kami ikut
berduka
Bagi kakak yang
ditembak mati
Siang tadi.
Salemba
Alma Mater,
janganlah bersedih
Bila arakan ini
bergerak pelahan
Menuju pemakaman
Siang ini.
Anakmu yang berani
Telah tersungkur ke
bumi
Ketika melawan
tirani.
Memang Selalu Demikian, Hadi
Setiap perjuangan
selalu melahirkan
Sejumlah
pengkhianat dan para penjilat
Jangan kau gusar,
Hadi.
Setiap perjuangan
selalu menghadapkan kita
Pada kaum yang
bimbang menghadapi gelombang
Jangan kau kecewa,
Hadi.
Setiap perjuangan
yang akan menang
Selalu mendatangkan
pahlawan jadi-jadian
Dan para jagoan
kesiangan.
Memang demikianlah
halnya, Hadi.
Post a Comment
Post a Comment