Majas personifikasi adalah salah satu jenis gaya bahasa kiasan yang
menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak mempunyai nyawa
seakan-akan mempunyai sifat sifat-sifat yang dimiliki oleh manusia. Majas personifikasi
atau sering disebut juga dengan penginsanan terhadap benda-benda tidak
bernyawa. Gaya bahasa ini merupakan suatu corak khusus dari majas metafora,
yang mengiaskan benda-benda mati dapat bertindak, dapat berbuat, dan berbicara
seperti halnya manusia.
Berikut ini contoh
kalimat dengan majas personifikasi:
1. Daun-daun kering selalu berbisik pelan kepadaku
agar tetap sabar dalam menjalani kehidupan.
2. Hujan memintaku agar bermain dengannya di depan
rumah.
3. Payung ini selalu menemaniku di saat hujan turun
dengan lebatnya.
4.
Matahari pagi membangunkanku dari tidur nyenyak.
5.
Dinding rumahku mendengar setiap hal yang aku
lakukan saat berada di sana.
6.
Pagar besi rumah paman menghalangi pencuri pada
saat akan kabur membawa barang curian.
7.
Boneka kucing itu berbisik kepada Mila agar
tetap semangat untuk belajar.
8.
Daun pisang melambai-lambai karena tertiup
angin.
9.
Sirine mobil polisi meraung dengan keras karena
sedang mengawal mobil pak bupati.
10.
Jam alarmku selalu menjerit pada pukul 05.00
pagi
11.
Boneka beruang selalu saja menatapku dengan
penuh kasih sayang.
12.
Senja di bulan November dapat membawaku ke dalam
masa lalu.
13.
Layangan itu menari-nari di atas awan.
14.
Gedung tinggi berdiri dengan tegak menembus
langit biru.
15.
Matahari selalu menerobos celah-celah jendela di
kamarku.
16.
Rembulan itu kembali tersenyum setelah hujan
lebat.
17.
Langit pun ikut menangis ketika terjadi gempa
bumi.
18.
Kursi ini selalu mendengar pembicaraanku dengan
ibu.
19.
Mobil tua paman selalu saja batuk-batuk ketika
dibawa untuk perjalanan jauh
20. Ombak itu berkejar-kejaran dengan riang menemani
para peselancar di pantai Parangtritis.
21.
Pada malam yang gelap ini bulan menatapku dengan
penuh kegembiraan.
22.
Angin kembali membelai setiap helai rambutku dengan
lembut.
23.
Matahari mulai pergi keperaduannya.
24.
Tanaman itu menari-nari karena hembusan angin.
25.
Pohon rambutan itu saling berbisik dengan pelan saat
ada angina berhembus kencang.
26.
Rumah ini dapat melindungiku dari kejamnya dunia
yang ada di luar sana.
27.
Lampu-lampu jalan selalu bernyanyi mengikuti
alunan peluit pak polisi.
28. Jam dinding di rumahku selalu mengawasi langkah
kakiku ke manapun aku beranjak pergi.
29.
Ombak itu menggulung dengan cepat sehingga peselancar
terseret olehnya.
30.
Saat awan mulai berjalan kearah barat, semua
orang memperhatikannya.
31.
Awan hitam selalu saja menyelimuti kotaku di
bulan Desember ini.
32.
Pena selalu menari-nari di atas kertas mengikuti
jari jemariku dalam menuliskan sebuah puisi cinta.
33.
Biarkan hanya pena saja yang tetap menemaniku
dalam kesendirian di malam hari
34.
Saat bulan tersenyum riang di atas awan, aku
merasa kesepian.
35.
Matahari mulai enggan menampakkan diri karena
cuaca mendung.
36.
Langit itu terlihat murung saat terjadi berita
duka tersebar di kota ini.
37.
Angin membisikkan pesan rindu kepadaku.
38.
Batu itu selalu saja menangis di saat aku merasa
dalam kesendirian.
39.
Motor paman selalu saja batuk-batuk karena
dibawa untuk perjalanan jauh
40.
Awan itu mulai berkejar-kejaran kea rah timur
dengan pelan.
41.
Suara piano yang merdu membawa sebuah kenangan
masa lalu.
42.
Keyboard computer selalu saja memekik keras
karena jemariku menekannya.
43.
Baju merah itu menggodaku agar aku membelinya.
44.
Lukisan binatang menatapku penuh dengan keceriaan.
45.
Jendela itu menjerit ketika dibuka dengan keras.
46.
Rumah paman merasa kesepian karena ditinggal
pergi oleh penghuninya.
47.
Kayu randu itu hanya pasrah melihat tubuhnya
mulai dibakar dengan api.
48.
Surat dari ibu selalu membisikan pesan dari ibu tentang
masa kecilku
49.
Novel ini selalu saja menghiburku di saat aku merasa
dalam kesendirian.
50.
Sandal jepit ini menjerit keras ketika aku
memakainya.
51.
Pintu menjerit keras ketika aku buka dengan
pelan.
52.
Lukisan itu tersenyum kepadaku ketika aku
memandangnya.
53.
Radio itu menjerit keras ketika aku pukul dengan
tangan kanan.
54.
Sepasang sepatu ini mulai merintih pelan ketika
kugesekan ke tembok.
55.
Spatula kembali menari-nari di atas penggorengan
di saat memasak kentang goreng.
Demikian contoh kalimat bermajas personifikasi yang
terdapat dalam kalimat.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete