55 Contoh Kalimat Majas Personifikasi

1 comment
contoh majas personifikasi

Majas personifikasi adalah  salah satu jenis gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak mempunyai nyawa seakan-akan mempunyai sifat sifat-sifat yang dimiliki oleh manusia. Majas personifikasi atau sering disebut juga dengan penginsanan terhadap benda-benda tidak bernyawa. Gaya bahasa ini merupakan suatu corak khusus dari majas metafora, yang mengiaskan benda-benda mati dapat bertindak, dapat berbuat, dan berbicara seperti halnya manusia.

Berikut ini contoh kalimat dengan majas personifikasi:
1.       Daun-daun kering selalu berbisik pelan kepadaku agar tetap sabar dalam menjalani kehidupan.
2.        Hujan memintaku agar bermain dengannya di depan rumah.
3.        Payung ini selalu menemaniku di saat hujan turun dengan lebatnya.
4.          Matahari pagi membangunkanku dari tidur nyenyak.
5.          Dinding rumahku mendengar setiap hal yang aku lakukan saat berada di sana. 
6.          Pagar besi rumah paman menghalangi pencuri pada saat akan kabur membawa barang curian.
7.          Boneka kucing itu berbisik kepada Mila agar tetap semangat untuk belajar.
8.          Daun pisang melambai-lambai karena tertiup angin.
9.          Sirine mobil polisi meraung dengan keras karena sedang mengawal mobil pak bupati.
10.      Jam alarmku selalu menjerit pada pukul 05.00 pagi
11.      Boneka beruang selalu saja menatapku dengan penuh kasih sayang.
12.      Senja di bulan November dapat membawaku ke dalam masa lalu.
13.      Layangan itu menari-nari di atas awan.
14.      Gedung tinggi berdiri dengan tegak menembus langit biru.
15.      Matahari selalu menerobos celah-celah jendela di kamarku.
16.      Rembulan itu kembali tersenyum setelah hujan lebat.
17.      Langit pun ikut menangis ketika terjadi gempa bumi.
18.      Kursi ini selalu mendengar pembicaraanku dengan ibu.
19.      Mobil tua paman selalu saja batuk-batuk ketika dibawa untuk perjalanan jauh
20.    Ombak itu berkejar-kejaran dengan riang menemani para peselancar di pantai Parangtritis.
21.      Pada malam yang gelap ini bulan menatapku dengan penuh kegembiraan.
22.      Angin kembali membelai setiap helai rambutku dengan lembut.
23.      Matahari mulai pergi keperaduannya.
24.      Tanaman itu menari-nari karena hembusan angin.
25.      Pohon rambutan itu saling berbisik dengan pelan saat ada angina berhembus kencang.
26.      Rumah ini dapat melindungiku dari kejamnya dunia yang ada di luar sana.
27.      Lampu-lampu jalan selalu bernyanyi mengikuti alunan peluit pak polisi.
28.    Jam dinding di rumahku selalu mengawasi langkah kakiku ke manapun aku beranjak pergi.
29.      Ombak itu menggulung dengan cepat sehingga peselancar terseret olehnya.
30.      Saat awan mulai berjalan kearah barat, semua orang memperhatikannya.
31.      Awan hitam selalu saja menyelimuti kotaku di bulan Desember ini.
32.      Pena selalu menari-nari di atas kertas mengikuti jari jemariku dalam menuliskan sebuah puisi cinta.
33.      Biarkan hanya pena saja yang tetap menemaniku dalam kesendirian di malam hari
34.      Saat bulan tersenyum riang di atas awan, aku merasa kesepian.
35.      Matahari mulai enggan menampakkan diri karena cuaca mendung.
36.      Langit itu terlihat murung saat terjadi berita duka tersebar di kota ini.
37.      Angin membisikkan pesan rindu kepadaku.
38.      Batu itu selalu saja menangis di saat aku merasa dalam kesendirian.
39.      Motor paman selalu saja batuk-batuk karena dibawa untuk perjalanan jauh
40.      Awan itu mulai berkejar-kejaran kea rah timur dengan pelan.
41.      Suara piano yang merdu membawa sebuah kenangan masa lalu.
42.      Keyboard computer selalu saja memekik keras karena jemariku menekannya.
43.      Baju merah itu menggodaku agar aku membelinya.
44.      Lukisan binatang menatapku penuh dengan keceriaan.
45.      Jendela itu menjerit ketika dibuka dengan keras.
46.      Rumah paman merasa kesepian karena ditinggal pergi oleh penghuninya.
47.      Kayu randu itu hanya pasrah melihat tubuhnya mulai dibakar dengan api.
48.      Surat dari ibu selalu membisikan pesan dari ibu tentang masa kecilku
49.      Novel ini selalu saja menghiburku di saat aku merasa dalam kesendirian.
50.      Sandal jepit ini menjerit keras ketika aku memakainya.
51.      Pintu menjerit keras ketika aku buka dengan pelan.
52.      Lukisan itu tersenyum kepadaku ketika aku memandangnya.
53.      Radio itu menjerit keras ketika aku pukul dengan tangan kanan.
54.      Sepasang sepatu ini mulai merintih pelan ketika kugesekan ke tembok.
55.      Spatula kembali menari-nari di atas penggorengan di saat memasak kentang goreng.
Demikian contoh kalimat bermajas personifikasi yang terdapat dalam kalimat.

Postingan Terkait

1 comment

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter