Pelajaran Bahasa Indonesia janganlah dianggap mudah. Salah
satu materi dalam mata pelajaran ini adalah berkaitan dengan imbuhan. Beberapa siswa
mengalami kendala atau mengalami sedikit kesulitan dalam memahami arti dari
imbuhan tersebut. Biasanya siswa akan sedikit terkecoh dalam memahami soal
sehingga memilih jawabanpun kurang tepat atau salah. Berikut ini akan dibagikan
mengenai imbuhan peng-, imbuhan peng-an, imbuhan per-an, dan imbuhan ke-an. Dalam
mempelajari kalimat imbuhan ini, setidaknya ada tiga hal yang perlu
diperhatikan. 3 hal tersebut adalah mengenai fungsi imbuhan, pemakaian imbuhan dalam
kata dan makna atau arti imbuhan tersebut.
1.
Imbuhan Peng
Imbuhan peng merupakan
salah satu imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar (prefiks). Imbuhan (prefiks)
peng- mempunyai variasi bentuk (alomorf) pem-, pen-, peny-, pe-, peng-, dan
penge-. Imbuhan ini berfungsi untuk menyatakan orang atau hal, pekerjaan, alat,
dan sifat.
a.
Menyatakan orang atau hal. Contoh:
Pembeli, Pemilih, Pengawas, Pengirim.
b.
Menyatakan pekerjaan. Contoh:
penyanyi, pelaut, pemulung.
c.
Menyatakan alat. Contoh:
Penghapus, Pembersih.
d.
Menyatakan sifat. Contoh:
Pemarah, Penakut, Pelupa, Pemalas.
2. Imbuhan Peng-an
Pada umumnya, imbuhan ini mempunyai fungsi membentuk
jenis kata benda (KB), yang diturunkan dari kata kerja (KK) berawalan me-.
Dalam proses pembentukan kata berimbuhan, imbuhan peng-an mengalami variasi
bentuk (alomorf) menjadi pe-an, pem-an, pen-an, peng-an, peny-an dan
penge-an. Perubahan ini terjadi bergantung pada bentuk (atau huruf pertama)
kata dasar yang dilekatinya. Simak contoh berikut:
Pelatihan,
Pembentukan, Perakitan, Pemukulan, Pendapatan, Pengeboman, Pengikisan,
Penyelamatan.
Ada beberapa makna yang dapat dihasilkan oleh imbuhan peng-an.
Makna imbuhan tersebut sering pula dipengaruhi atau ditentukan juga oleh
kalimatnya. Makna imbuhan pe-an adalah:
a.
Menyatakan Tempat.
Contoh: Penggilingan,
Pemukiman, Penggorengan.
b.
Menyatakan Hal.
Contoh:
Perasaan, Penderitaan.
c.
Menyatakan Hasil.
Pengakuan, Penghargaan, Penyelesaian.
d.
Menyatakan Perbuatan atau Proses.
Pemberontakan, Pendaftaran, Penyajian, Pembentukan, Penyaringan,
Pembuatan, Pembangunan, Pendidikan.
3.
Imbuhan Per-an
Imbuhan
per-an juga memiliki fungsi membentuk kata benda (KB), yang diturunkan dari
kata kerja (KK) berawalan ber-. Dalam pembentukan kata, imbuhan per-an memiliki alomorf
per-an, pe-an dan pel-an. Simak contoh berikut ini:
Perkebunan,
Perundingan, Pekerjaan,Pelajaran
Imbuhan
per-an mempunyai makna yang lebih banyak daripada imbuhan pe-an. Makna imbuhan
per-an adalah sebagai berikut:
a.
Menyatakan Hal, keadaan, atau hasil yang
dinyatakan oleh verba (kata kerja). Contoh:
Persatuan
menyatakan hal bersatu.
Pergerakan
menyatakan hal bergerak.
Perdagangan
menyatakan hal berdagang.
Pertanian
menyatkan hal bertani.
Perjuangan
menyatakan hal berjuang.
b.
Menyatakan Tempat
Contoh:
Perhentian menyatakan tempat berhenti
Perkebunan
menyatakan tempat berkebun.
Perkemahan
menyatakan tempat berkemah.
Perkotaan
menyatakan tempat mendirikan kota.
Perkampungan
menyatakan tempat mendirikan kampung atau berkampung.
c.
Menyatakan Perbuatan. Contoh:
Perkelahian
menyatakan perbuatan berkelahi.
Perzinaan
menyatakan perbuatan berzina.
Percakapan
menyatakan perbuatan bercakap.
Perlawanan
menyatakan perbuatan melawan.
d.
Menyatakan Hal yang berkaitan dengan kata dasar.
Contoh:
Perkapalan
menyatakan berkaitan dengan kapal.
Perbukuan
menyatakan berkaitan dengan buku.
Persuratkabaran
menyatakan berkaitan dengan surat kabar.
4. Imbuhan ke-an
Nomina (kata benda) dengan imbuhan ke-an dapat
diturunkan dari sumber verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat) atau nomina
(kata benda). Imbuhan ke-an berfungsi membentuk kata benda (KB) dan kata kerja
(KK) pasif. Berbeda dengan dua imbuhan yang dibahas sebelumnya, imbuhan
ke-an tidak memiliki variasi bentuk (alomorf) dalam penentuan kata berimbuhan. Contoh:
Keadilan, Kebebasan,
Kecantikan, Kedatangan, Kemalingan, Kepanasan.
Makna
yang dihasilkan oleh imbuhan ke-an antara lain:
a. Menyatakan
Sifat. Contoh:
Keindahan, Kemuliaan.
b. Menyatakan
Perbuatan Tidak Sengaja. Contoh:
Kelewatan,
Ketiduran
c. Manyatakan
Agak atau Menyerupai. Contoh:
Kehijau-hijauan,
Keinggris-inggrisan.
d. Menyatakan
Terlalu. Contoh:
Ketinggian,
Kebesaran.
e. Menyatakan
tempat. Contoh:
Kedutaan, kecamatan,
kelurahan.
f. Menyatakan hal atau keadaan. Contoh:
Kepergian, kedatangan, keputusan, ketetapan.
Saya tidak sependapat kalau ada imbuhan Peng- dan Peng-an. Saya lebih setuju penamaan imbuhan PeN- dan PeN-an. Alasan saya yaitu imbuhan Peng-dan Peng-an adalah salah satu variasi bentuk dari imbuhan PeN- dan PeN-an.
ReplyDeleteTerima kasih atas pendapatnya. Penjelasan di atas hanya membahas imbuhannya saja. Tidak ada pengklasifikasian bentuk imbuhan. Pembahasan di atas dapat dilihat dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia pada bagian bab Nomina (Morfologi dan Semantik Nomina Turunan). Jikalau ingin mendalami tentang pembentukan sebuah kata, bisa mempelajari dari buku Morfologi juga. Terima kasih telah berkunjung.
ReplyDelete