Berdasarkan struktur penyusunnya, kalimat dibedakan menjadi dua
yaitu kalimat kompleks dan kalimat simpleks. Kalimat kompleks merupakan jenis
kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur. Kalimat
ini memiliki lebih dari satu verba utama atau predikat karena memiliki dua
aksi, kejadian, atau peristiwa. Kedua struktur tersebut biasanya dipisahkan
oleh tanda koma (,), kata penghubung atau konjungsi, atau bahkan tidak memiliki
tanda atau konjungsi sama sekali. Kalimat simplek merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu verba utama atau
predikat karena kalimat ini hanya memiliki satu aksi, peristiwa, atau tindakan
saja. Kalimat ini biasanya hanya berpola Subjek-Predikat,
Subjek-Predikat-Objek, Subjek-Predikat-Objek-Keterangan, atau
Subjek-Predikat-Objek-Keterangan-Pelengkap .
Simak contoh kalimat berikut ini!
1. Jambu
dan apel tergolong jenis buah-buahan. (Kalimat
simpleks)
2. Jambu
dan apel yang ada di kebun itu tergolong ke dalam jenis buah-buahan. (kalimat simpleks)
3. Kamu
akan mendapatkan juara kelas apabila belajar dengan giat. (kalimat kompleks)
4. Ia membeli sepeda motor karena dia memiliki banyak uang. (kalimat
kompleks)
Kalimat no
1 dan 2 merupakan contoh kalimat simpleks karena hanya memiliki satu verba
utama yaitu “tergolong “, sedangkan kata “yang ada di kebun itu” pada kalimat
nomor 2 bukanlah verba utama namun hanya sebagai penjelas nomina yang ada di
depannya sehingga kalimat tersebut bisa dibuang.
Jambu dan apel
tergolong jenis
buah-buahan.
S
Predikat Ket.
Kalimat nomor
3 dan 4 merupakan kalimat kompleks karena pada kalimat tersebut terdapat 2
struktur kalimat yang dihubungkan dengan kata penghubung atau konjungsi . Pada
kalimat pertama Verba utamanya adalah “mendapatkan” dan “belajar” serta dihubungkan dengan konjungsi “apabila”. Pada
kalimat nomor 4 verba utamanya adalah “membeli” dan “memiliki” dan dihubungkan
dengan konjungsi “karena”.
Ia
membeli sepeda motor
karena dia
memiliki uang.
S P O Konj S P O
Kalimat
komplek terbagi menjadi 2 jenis yaitu Kalimat komplek paratataik dan kalimat
komplek hipotaktik. Berikut adalah jenis-jenis kalimat komplek:
1.
Kalimat Komplek Paratatik
Kalimat
komplek paratatik adalah kalimat kompek yang terdir dari 2 struktur yang
memiliki makna setara atau sejajar contoh konjungsi kalimat komple paratatik
adalah “dan”, “tetapi” dan “atau”.
Contoh -contoh kalimat komplek paratatik:
Ia sangat
rajin belajar dan suka membantu orang tuanya.
Ibu ingin
membeli daging tetapi tidak mempunyai cukup uang.
Kamu ingin
melanjutkan kuliah atau bekerja di perusahaan Ayah.
Kamu dapat
menungu antrian atau menemuinya langsung besok pagi.
2.
Kalimat Kompleks Hipotaktik
Kalimat
komplek hipotaktik adalah kalimat yang memiliki 2 struktur yang maknanya
bersifat tidak setara atau sejajar yang digabungkan menjadi satu kalimat dengan
menggunakan konjungsi seperti “Apabila, “jika, “karena”, dan “ketika”.
Contoh-contoh kalimat komplek hipotaktik:
Ibu sedang
mencuci baju ketika Ayah sedang tidur.
Jika kamu
ingin melanjutkan kuliah, kamu harus menabung tiap bulan.
Adik tidak
berangkat ke sekolah karena sedang sakit.
Ketika adik
pergi ke sekolah, Ibu sedang memasak.
Dia harus
selalu berbakti kepada orang tua jika dia ingin sukses.
Post a Comment
Post a Comment