Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan
gagasan lengkap adalah teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis,
sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada
saat upacara. Teks dapat berwujud teks tulis maupun teks lisan. Teks itu
sendiri memiliki dua unsur utama yang harus dimiliki. Pertama, yaitu (a)
konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang
melatarbelakangi lahirnya teks, seperti adanya sesuatu (pesan, pikiran,
gagasan, ide) yang hendak disampaikan (field), sasaran atau kepada siapa pesan,
pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan (tenor), dan dalam format bahasa
yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu dikemas (mode). Terkait
dengan format bahasa tersebut, teks dapat berupa deskripsi, prosedural,
naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua, yaitu konteks
situasi, yang di dalamnya ada konsteks sosial dan konteks budaya masyarakat
tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi.
Terdapat perbedaan antara satu jenis teks tertentu
dengan jenis teks lainnya. Perbedaan dapat terjadi, misalnya pada struktur teks
itu sendiri. Sebagai contoh, teks tanggapan deskripstif dengan teks eksplanasil
berbeda strukturnya meskipun kedua teks tersebut termasuk ke dalam kategori
jenis teks faktual. Jika pada teks tanggapan deskriptif strukturnya terdiri
atas identifikasi, klasifikasi/definisi, dan deskripsi bagian, sedangkan teks
eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Begitu
pula kedua jenis teks tersebut berbeda dengan teks cerita pendek (naratif).
Teks ini, di samping jenisnya berbeda dengan kedua jenis teks di atas, yaitu
masuk dalam kategori teks jenis sastra, juga strukturnya berbeda, yaitu terdiri
atas orientasi (kapan, siapa, dan di mana), komplikasi (masalah apa yang
terjadi dan mengapa terjadi), dan resolusi.
Struktur teks membentuk struktur berpikir sehingga
setiap penguasaan jenis teks tertentu siswa akan memiliki kemampuan berpikir
sesuai dengan struktur teks yang dikuasainya. Dengan berbagai macam teks yang
sudah dikuasainya, berarti siswa akan mampu memiliki berbagai struktur
berpikir, bahkan satu topik tertentu dapat disajikan dalam jenis teks yang
berbeda dan tentunya dengan struktur berpikir yang berbeda.
Selain itu, secara garis besar teks dapat dipilah atas
teks sastra dan teks nonsastra. Teks sastra dikelompokkan ke dalam teks naratif
dan nonnaratif. Adapun teks nonsastra dikelompokkan ke dalam teks jenis faktual
yang di dalamnya terdapat subkelompok teks laporan dan prosedural dan teks
tanggapan yang dikelompokkan ke dalam subkelompok teks transaksional dan
ekspositori. Dengan memperhatikan jenis-jenis teks tersebut serta adanya unsur
utama yang harus dimiliki teks, salah satunya adalah mode, yaitu sarana bahasa
apakah yang digunakan untuk mengemas pesan, pikiran, gagasan, ide yang
disampaikan melalui teks, maka melalui pembelajaran bahasa yang berbasis teks
materi sastra dan materi kebahasaan dapat disajikan.
Semoga bermanfaat....:)
Post a Comment
Post a Comment