Naskah Drama Saraswati bagian 1

Post a Comment
naskah drama terbaru
ADEGAN  1

PENGAWAL 
Tuanku…..

NARATOR /NENEK 
Pada suatu masa yang tidak begitu lama, di saat kami tinggal di dunia yang membimbangkan, di istana dan persatuan yang besar, pada tahun 1916, saat itu anak saya Prabu Narada adalah raja Panjalu.

NENEK 
Hallo sayang.

NARATOR /NENEK
Kami menyambut tradisi keluarga tahunan yang ke 300. dan malam itu, tiada bintang lain yang sinarnya berkelip secantik Saraswati, puteri bungsu Prabu Narada, cucu muda saya. Saraswati membujuk saya untuk tidak pulang  ke Batavia, jadi saya berikan satu hadiah  yang istimewa kepadanya untuk hubungan kami.

SARASWATI 
Kotak kemasan ini untuk saya ? Oh, indahnya.

PELAYAN 
I. Made Nuarta, kamu sepatutnya di dapur.

NENEK 
Bacalah yang tertulis. (memberikan kalung)

SARASWATI KECIL
Ia memainkan lagu untuk tidur

NENEK 
Kamu boleh mainkan pada waktu malam sebelum kamu tidur, dan anggaplah itu nenek yang menyanyikannya.

NENEK & SARASWATI (bernyanyi) 
Bersama angin melalui lautan dengarlah lagu ini dan ingatlah setelah ini kamu akan kembali ke rumah dengan saya, satu hari di bulan desember.

NENEK 
Ingatlah apa yang saya katakan

SARASWATI 
Kita akan tinggal bersama di Batavia, betulkah ? Oh, Nenek.

NARATOR/NENEK 
Tapi kami  tak akan pernah bersama lagi di Batavia, karena satu hal, adSri dayang gelap  yang dijumpai di rumah Natarajasa, yang bernama Mpu Pangukur, kami ingat dia orang rongga, tapi dia sangat licik, berkuasa dan berbahaya.

PRABU NARADA 
Mpu Pangukur ! Betapa beraninya kamu kembali ke istana

MPU PANGUKUR 
Bukankah, saya adalah kawan karib Tuan.

PRABU NARADA
Kawan karib ? Kamu adalah penghianat. Keluar !

MPU PANGUKUR 
Ingatlah Prabu Narada. Boleh saja kamu menyingkirkan saya. Tapi, saya Mpu Pangukur, dengan kekuasaan dan kekuatan yang kekal dalam diri saya, saya bisa saja kalahkan anda dengan mudah. Dengarlah. Anda dan keluarga anda akan mati dalam waktu dua minggu ini. Saya akan berusaha sehingga saya menyaksikan kehancuran Natarajasa untuk selamanya.

NARATOR /NENEK 
Disebabkan dendamnya kepada Prabu Narada dan keluargasnya, Mpu Pangukur menjual rohnya untuk berkuasa dan menghapuskan  mereka.
_______________________________________________________________________

MPU PANGUKUR 
Pergi ! Mencapai kehidupan gelap kamu dan terimalah nasib yang pernah dialami Raja dan keluargnya, sekali dan selamnya.
________________________________________________________________________
NARATOR /NENEK 
Dari sini mulailah, kehidupan yang tidak menggembirakan. Negeri kami menjadi api yang menghapus kehidupan keluarga kami untuk selamanya.

PASUKAN 
Dimana mereka budak ?

SARASWATI 
Nenek, peluk saya,

SARASWATI 
Jangan, biarkan dia pergi.

NENEK 
Saraswati ! Saraswati !

NARATOR /NENEK 
Terlalu banyak nyawa terbunuh pada malam itu. Yang tersisa adalah kehidupanku sekarang dan kenangan bersama Saraswati, cucu saya yang sangat saya cintai. Sayangnya sekarang saya tak dapat menjumpai dia lagi.

SARASWATI - SEPULUH TAHUN KEMUDIAN -
NYANYI BERSAMA (Koor Masyarakat) 
Panjalu yang suram, Panjalu sedang dingin dan suram. Pakaian saya sangat lembab karena berdiri selama seminggu. Ketika revolusi dimulai kehidupan kami menjadi kelabu. Terima kasih Hyang Widi untuk kabar burung yang membawa kami sepanjang hari. Dapatkah kamu dengar apakah yang mereka katakan di jalan itu ?  Walaupun Raja sudah tidak berwujud. Satu anak perempuannya mungkin masih hidup. Puteri Saraswati. Tapi biarlah jangan terulang lagi. Ini adalah kisah satu legenda. Satu misteri. Sedang diperbincangkankan dimana-mana, tiada terbukti. Ini adalah kisah satu sejarah.
Mereka bilang dia orang kerajaan, seorang nenek akan memberikan sejumlah uang kepada siapa saja yang dapat membawa puterinya kembali.
I. Made Nuarta 
Bli…!

I WAYAN PANGUKIR 
I. Made Nuarta.

I. MADE NUARTA 
Bagus, bagus, sangat bagus…

PESERTA AUDISI I 
Dan saya nampak sebagai puteri.

NYANYI BERSAMA 
Ini adalah jalan, dan puteri Saraswati, yang akan menolong kita terbang. Kamu dan saya, kawan, akan dicatat dalam sejarah. Kita akan  mencari gadis yang memainkan peranan itu dan mengajarkan dia apa yang selayaknya diucapkan sebagai seorang puteri bangsawan. Mendandani dia dan membawSri ke Batavia. Pikirkanlah tentang imbalan yang akan dibayar oleh nenek itu.  Siapapun bisa mendapatkannya. Tapi kamu dia saya dan kita akan menjadi kaya. Kita akan menjadi kaya. Kita akan keluar. Kita akan keluar. Dan di Panjalu terdapat sesuatu jawaban. Dapatkah kamu dengar ini adalah arahan daripada Panjalu ? Dapatkah kamu dengar apa yang mereka katakan dalam jalan itu ? Adakah kamu dengar ini adalah arahan  dari pada Panjalu ? Adakah kamu dengar ? Ni Luh Karti, apa kamu pikirkan ? Satu misteri yang suci. Satu penipuan yang besar dalam sejarah. Puteri Saraswati. Hidup atau mati ? Siapa tahu ? Ssssst….!

PANTI ASUHAN

IBU PENGASUH 
Sri ada satu pekerjaan untuk kamu di dalam kilang ikan. Kamu hendaknya turun kebawah sini sehingga kamu bisa mendapatkan kendaraan menuju jalan itu lalu pergi kekiri.

SARASWATI 
Selamat tinggal.

IBU PENGASUH 
Apakah kamu dengar apa yang aku katakan ?

SARASWATI 
Selamat tinggal semua. Saya telah mendengar berita surat kabar.

IBU PENGASUH 
Sejak kamu berada disini, kamu seperti  duri dalam daging saya, Nak. Tindakanmu seperti puteri Sheba, Sri kamu adalah gadis yang tak bernama .

SARASWATI /SRI 
Sepuluh tahun sudah saya kesal, saya selalu mengikuti perkataanmu, sekarang ada satu harapan dalam kepala saya.

IBU PENGHASUH 
Kalau kamu tak punya petunjuk, percuma saja. Kamu akan datang lagi kemari pada kami, tapi kamu boleh saja mengingat-ingat semua itu.

SARASWATI 
Saya punya petunjuk untuk mengingat…

IBU PENGASUH 
Saya tahu ! Bersama di Batavia kan ?. Jadi, kamu mau pergi ke Batavia untuk mencari keluarga kamu, Nona Sri ? Ini adalah kenyataan untuk kamu bisa menjalani hidupmu. Dalam hidup kita harus bersyukur atas takdir. Demikian pula bersama di Batavia, kalau sudah takdir bisa saja.

SARASWATI 
Bersyukur Sri. Saya bersyukur. Bersyukur untuk keluar. Pergi ke kiri dia bilang ?. Baik. Saya tahu apa yang ke kiri, untuk pergi selamanya, Sri. Tapi jika saya pergi ke kanan, mungkin   saya menemukan seseorang untuk memberi saya petunjuk. Demi cinta saya. Bisa saja ini merupakan tindakan yang bodoh. Saya ?  Pergi ke Batavia ?
Beri saya petunjuk. Satu petunjuk saja. Sesuatu. Saya tak ada waktu untuk main-main sekarang. Ok ? Saya tengah menunggu untuk satu petunjuk.
Bisakah kamu membiarkan saya sendirian ? Biarkan saya kembali. Baik. Seekor anjing menginginkan saya pergi ke Panjalu. Ok. Siapa tahu benar.
Sayang, jangan kecewakan saya.
Keberanian, jangan tinggalkan saya. Jangan bikin saya ragu. Sekarang kita disini. Orang selalu bilang, hidup penuh dengan pilihan. Tiada seorang pun akan takut. Tetapi, dunia ini nampak sangat  luas. Saya berada dalam perjalanan saya menuju masa lalu.
Ke suatu tempat di ujung  jalan ini.
Saya yakin, seseorang sedang menunggu.
Mimpi yang selalu muncul bertahun-tahun.  Tak boleh sampai salah alamat. Saya akan selamat di tempat yang seharusnya. Di sebuah lingkungan keluargaku sendiri. Baiklah mulai sekarang saya harus belajar dengan cepat, pada perjalanan ini, menuju masa laluku. Rumah, orang-orang yang saya cintai, keluarga. Pada suatu waktu nanti, saya harus berjumpa dengan mereka. Rumahku, cintaku, keluargaku.
Saya memang tak dipersiapkan sehingga dapat dengan mudah bisa mencari mereka. Satu cara pada satu masa. Satu harapan, ke harapan yang lain. Siapa yang tahu kalau arah jalan saya tidak sesat ? Kembali ke siapa saya ? Untuk mencari masa depan saya. Perkara yang tersimpan dalam hati saya dan tak perlu diketahui oleh siapa pun. Ya, biar ini yang bisa dijadikan petunjuk. Biar jalan ini jadi kepunyaan saya. Biar ini mengarah saya ke masa lepas. Dan membawa saya kembali ke rumah.
Huh, Akhirnya….!

PEREMPUAN TUA 
Carilah sesorang yang bernama I. Made Nuarta, dia bisa menolong kamu..

SARASWATI 
Dimana saya dapat menemui dia ?

PEREMPUAN TUA 
Di istana lama, tapi kamu jangan katakan bahwa kamu mendengar dari saya. Pergi…pergi…, pergi.

SARASWATI 
I. Made Nuarta….


Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter