Manajemen
secara etimologi berasal dari bahasa Inggris “management” yang berarti
pengelolaan dan secara terminologi kata manajemen sering dipakai dalam dunia
bisnis. Jadi, manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya di
dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan kurikulum merupakan substansi
manajemen sekolah yang sangat penting sehingga perlu dikelola dengan baik. Ada
empat unsur yang terkandung dalam kurikulum, yaitu tujuan, materi, strategi
pembelajaran, dan sistem evaluasi.
Pertama, Tujuan
kurikulum merupakan sasaran yang hendak dicapai suatu kurikulum. Karena itu
tujuan dirumuskan sedemikian rupa dengan mempertimbangkan beberapa faktor,
seperti :
1.Tujuan pendidikan nasional, karena tujuan
ini menjadi landasan bagi setiap lembaga pendidikan.
2.Kesesuaian antara tujuan kurikulum dan
tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
3.Kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat atau lapangan kerja, untuk mempersiapkan tenaga-tenaga.
4.Kesesuaian tujuan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sekarang ini.
5.Kesesuaian tujuan kurikulum dengan sistem
nilai dan aspirasi yang berlaku didalam masyarakat.
Kedua, penentuan
materi kurikulum didasarkan pada tersedianya buku atau diktat pelajaran
tertentu. Materi kurikulum yang disusun itu adalah untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan, bahwa kurikulum yang direncanakan itu seharusnya mengikuti
pola, organisasi tertentu.
Ketiga, strategi
pembelajaran adalah pola umum untuk mewujudkan proses belajar mengajar. Secara
operasional strategi pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh
pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Strategi
merupakan suatu sistem yang menyeluruh terdiri dari tiga variabel yaitu tujuan
pembelajaran, materi ajaran, metode dan teknik mengajar, siswa, guru dan unsur
penunjang yang berupa fasilitas sekolah dan lingkungan sekolah.
Keempat, Sistem
penilaian merupakan bagian integral dalam suatu kurikulum yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai setelah pelaksanaan kurikulum.
Penilaian dan pengukuran memiliki fungsi dan tujuan instruksional,
administratif, dan bimbingan. Fungsi instruksional adalah merangsang guru untuk
merumuskan tujuan pembelajaran, memberikan umpan balik dalam rangka bimbingan
pembelajaran, mendorong motivasi belajar siswa. Fungsi administratif meliputi
mekanisme untuk mengontrol kualitas sistem sekolah/lembaga pendidikan,
mengevaluasi program pendidikan, pengambilan keputusan tentang penempatan
siswa, menambah kualitas keputusan seleksi. Fungsi bimbingan ialah untuk
mendiagnosis bakat-bakat khusus dan lainnya.
Jadi,
kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Manajemen
kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi
belajar mengajar. Sedangkan kurikulum sendiri mempunyai arti yang sempit dan
arti yang luas. Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran atau semua
pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa selama
mengikuti suatu proses pendidikan tertentu.
Post a Comment
Post a Comment