Berbicara merupakan kepandaian manusia untuk mengeluarkan suara
dan menyampaikan pendapat dari pikirannya. Ada
pepatah yang berbunyi yaitu lidah itu lebih tajam dari pada pedang. Maksudnya adalah
agar kita berhati-hati dalam menggunakan indera pengecap kita ini dalam
berbicara. Ada beberapa adab berbicara yang perlu kita ketahui bersama.
1. Semua pembicaraan harus
kebaikan, dalam hadist Nabi Muhammad SAW disebutkan: “Barangsiapa yang beriman
pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.”
(HR Bukhari Muslim)
2. Berbicara harus jelas dan benar,
sebagaimana dalam hadist Aisyah ra:
“Bahawasanya perkataan Rasulullah SAW itu selalu jelas sehingga bisa dipahami oleh semua yang mendengar.” (HR. Abu Daud)
“Bahawasanya perkataan Rasulullah SAW itu selalu jelas sehingga bisa dipahami oleh semua yang mendengar.” (HR. Abu Daud)
3. Seimbang dan menjauhi berbicara secara berlarut-larut, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya orang yang
paling aku benci dan paling jauh dariku nanti di hari Kiamat ialah orang yang
banyak bercakap dan berlagak dalam berbicara.” Maka dikatakan: Wahai Rasulullah
kami telah mengetahui arti ats-tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa makna
al-mutafayhiqun? Maka jawab nabi SAW: “Orang-orang yang sombong.” (HR Tirmidzi
dan dihasankannya)
4. Menghindari banyak berbicara,
karena khawatir membosankan yang mendengar, sebagaimana dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Wa’il:
“Adalah Ibnu Mas’ud ra senantiasa mengajari kami pada setiap hari Kamis, maka berkata seorang lelaki: Wahai Abu Abdurrahman (gelaran Ibnu Mas’ud) seandainya anda akan mengajari kami setiap hari? Maka jawab Ibnu Mas’ud : Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya aku khawatir membosankan kalian, karena akupun pernah meminta yang demikian pada Rasulullah SAW dan beliau menjawab khawatir membosankan kami” (HR Muttafaq ‘alaih)
“Adalah Ibnu Mas’ud ra senantiasa mengajari kami pada setiap hari Kamis, maka berkata seorang lelaki: Wahai Abu Abdurrahman (gelaran Ibnu Mas’ud) seandainya anda akan mengajari kami setiap hari? Maka jawab Ibnu Mas’ud : Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya aku khawatir membosankan kalian, karena akupun pernah meminta yang demikian pada Rasulullah SAW dan beliau menjawab khawatir membosankan kami” (HR Muttafaq ‘alaih)
5. Mengulangi kata-kata yang
penting jika dibutuhkan, dari Anas ra bahwa adalah Nabi Muhammad SAW jika
berbicara maka baginda mengulanginya 3 kali sehingga semua yang mendengarkannya
menjadi faham, dan apabila baginda mendatangi rumah seseorang maka baginda pun
mengucapkan salam 3 kali. (HR Bukhari)
6. Menghindari mengucapkan yang
bathil, berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya seorang hamba
mengucapkan satu kata yang diridhai ALLAH SWT yang ia tidak mengira yang akan
mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh ALLAH SWT keridhaan-NYA bagi orang
tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata
yang dimurkai ALLAH SWT yang tidak dikiranya akan demikian, maka ALLAH SWT
mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR Tirmidzi dan ia berkata
hadis hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
7. Menjauhi perdebatan sengit,
berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW:
“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.” (HR Ahmad dan Tirmidzi) dan dalam hadist lain disebutkan sabda Nabi Muhammad SAW: “Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR Abu Daud)
“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.” (HR Ahmad dan Tirmidzi) dan dalam hadist lain disebutkan sabda Nabi Muhammad SAW: “Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR Abu Daud)
8. Menjauhi kata-kata keji,
mencela, melaknat, berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW: “Bukanlah seorang
mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji.” (HR Tirmidzi dengan
sanad shahih)
9. Menghindari banyak
bercanda(bergurau), berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya
seburuk-buruk orang di sisi ALLAH SWT di hari Kiamat kelak ialah orang yang
suka membuat manusia tertawa.” (HR Bukhari)
10. Menghindari menceritakan aib
orang dan saling memanggil dengan gelaran yang buruk, berdasarkan ayat Al Quran
(Al-Hujjurat:11), juga dalam hadist Nabi Muhammad SAW: “Jika seorang
menceritakan suatu hal padamu lalu ia pergi, maka ceritanya itu menjadi amanah
bagimu untuk menjaganya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi dan ia menghasankannya)
11. Menghindari dusta, berdasarkan
hadist Nabi Muhammad SAW:
“Tanda-tanda munafik itu ada tiga, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR Bukhari)
“Tanda-tanda munafik itu ada tiga, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR Bukhari)
Demikianlah adab berbicara yang patut kita
laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat. Jangan lupa share
dan coment yaaa.
Post a Comment
Post a Comment