Struktur Teks Laporan
Laporan
adalah segala sesuatu yang dilaporkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia:882).
Laporan sebagai alat pemberitahuan yang disusun secara rinci, sistematis, dan
kronologis. Dalam penulisan laporan harus mencantumkan keterangan mengenai suatu
peristiwa atau hal berdasarkan fakta atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan
keterangan yang berkaitan peristiwa atau perihal tersebut. Teks laporan hasil pengamatan yaitu suatu tulisan yang
memaparkan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok. Struktur teks laporan ini berupa pernyataan
umum atau klasifikasi yang berisi gambaran secara umum mengenai apa yang dibahas
dalamnya. Aspek yang dibahas berisi rincian atau gambaran khusus mengenai obyek
yang dibahas.
Menanggapi Isi Teks Laporan
Tanggapan pembaca terhadap sebuah laporan hasil
observasi dapat dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan, berupa tanggapan
atau opini/ pendapat. Tanggapan dari pembaca dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Mengajukan Pertanyaan
Setelah laporan hasil observasi dibuat oleh seseorang,
pembaca dapat mengajukan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan laporan yang
telah dibuat. Pertanyaan ini berpedoman pada kata tanya (5W+1H) yaitu apa,
kapan, di mana, siapa, mengapa, dan bagaimana. Dengan berpedoman pada kata
tanya tersebut, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan lebih rinci dan lengkap
sehingga dapat diperoleh mengenai gambaran secara lengkap dan menyeluruh dari
laporan hasil pengamatan tersebut.
Misal ada sebuah laporan mengenai ‘Kebakaran Hutan Melanda Riau’. Dari laporan
tersebut, seorang pembaca dapat menanggapinya dengan mengajukan beberapa
pertanyaan. Berikut ini contoh bentuk pertanyaan
yang dapat diajukan terhadap suatu laporan hasil observasi.
a)
What (apa) :
Apa penyebab peristiwa kebakaran hutan tersebut?
b)
Who (siapa) :
Siapa yang bertanggungjawab dari peristiwa kebakaran tersebut?
c)
When (kapan) :
Kapan peristiwa kebakaran terjadi?
d)
Where (di mana) :
Di mana peristiwa kebakaran tersebut terjadi?
e)
Why (mengapa) :
Mengapa peristiwa kebakaran terjadi di Indonesia?
f)
How
(bagaimana) : Bagaimana cara mengatasi dampak kebakaran?
2. Memberikan Masukan
Laporan dapat disampaikan secara lisan atau tulisan. Biasanya
ada beberapa kekurangan yang ada dalam penyampaiannya, misalnya hal-hal yang
kurang logis, kurang lengkap, atau kurang sempurna. Agar laporan tersebut
menjadi logis, lengkap, dan sempurna, maka seorang pembaca dapat memberikan
masukan-masukan berupa ide-ide kreatif atau solusi. Masukan dapat berupa hal
yang membangun dan bersifat positif. Sampaikan beberapa masukan menggunakan
bahasa yang santun dan komunikatif (lisan) atau bahasa yang sesuai dengan
kaidah dan tata bahasa yang benar sehingga pembaca dapat menyadari kelemahan
atau kekurangan dari laporan perjalanan yang telah disampaikan.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menanggapi laporan
hasil observasi (lisan):
a)
Mencatat
pokok-pokok laporan yang telah disampaikan. (5W+1H)
b) Menganalisis
kelebihan dan kekurangan laporan tersebut dengan menunjukkan data-data
pendukung yang ada.
c) Sebuah laporan
yang disampaikan secara lisan dapat ditemukan kelebihan dan kekurangan. Beberapa
kelebihan dari sebuah laporan lisan diantaranya kelengkapan isinya atau
keruntuntannya dalam menyampaikan laporan tersebut. Selain itu ada juga
kekurangannya, misalnya dari segi isi laporan yang kurang lengkap, bahasa tidak
mudah dipahami atau laporan yang tidak runtut.
d) Mampu
menceritakan kembali secara garis besar mengenai laporan tersebut dengan
tingkat perbedaannya rendah dibandingkan dengan laporan yang sebenarnya.
Post a Comment
Post a Comment