Janganlah bersedih karena rezeki yang telah diperoleh. Ini sebuah
kalimat yang dapat direnungkan untuk kita semua. Bersyukur adalah kuncinya. Sudah
bertahun-tahun bekerja, tetapi rezeki yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja. Itupun sesungguhnya sudah alhamdulillah karena
Allah SWT telah memberikan anugerah yang luar biasa untuk kita semua. Kita harus
dapat melihat orang-orang yang ada di sekitar kita. Bahkan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari pun hasil dengan penuh perjuangan yang keras. Yang memberi
rezeki itu hanya satu. Seluruh rezeki hamba itu berada di sisi-Nya, dan Dia
yang mengatur semua itu. (Dan, di langit
terdapat (sebab-akibat) rezekimu dan terdapat pula apa yang dijanjikan
kepadamu)(Q.S. Adz- Dzariat:22).
Jika memang Allah S.W.T yang memberi rezeki, maka mengapa manusia itu
harus menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rezeki?. Mencari rezeki yang
halal adalah wajib hukumnya. Setiap muslim dilarang untuk mencari rezeki dengan
cara-cara salah atau bertentangan dengan ajaran agama.
Salah satu hadist dijelaskan bahwa bekerja merupakan
perbuatan yang sangat mulia dalam ajaran Islam. “Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian
mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada
ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW memberikan pelajaran terbaik yaitu
kewajiban seseorang dalam mencari nafkah atau bekerja. Dalam ajaran Islam
bekerja bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan jasmani saja. Ada yang paling
penting yaitu untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang
seharusnya dijunjung tinggi. Islam sangat menghargai orang yang bekerja dari
jerih payah yang dilakukan oleh seseorang. Jika seseorang merasa kelelahan setelah
bekerja, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya pada saat itu juga. Bekerja dengan
niat untuk beribadah karena-Nya, Insyaallah akan dimudahkan jalan bagi
seseorang. Orang yang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun kebutuhan
anak dan istri (jika sudah berkeluarga) seperti melakukan jihad fi
sabilillah.
Bekerja juga berkaitan dengan martabat seseorang.
Seorang yang bekerja dengan sungguh-sungguh dalam pekerjaannya akan bertambah
martabat dan kemuliannya. Namun, apabila orang yang tidak ingin bekerja atau
hanya menganggur, tidak berusaha mencari pekerjaan, senang bermalas-malasan, maka
ia akan kehilangan martabat dan harga diri di hadapan dirinya sendiri, bahkan di
hadapan orang lain. Jatuhnya harkat dan harga diri akan menjerumuskan manusia
pada perbuatan tidak terpuji. Dikhawatirkan akan melakukan tindakan atau
perbuatan yang tidak layak dilakukan oleh seorang muslim sejati. Tindakan
mengemis bukanlah pekerjaan yang dianjurkan oleh agama. Masih ada cara lainnya
untuk mencari nafkah. Ini merupakan salah satu bentuk rasa putus asa, tidak
percaya diri, dan tidak mensyukuri terhadap pemberian Allah SWT. Seperti yang
telah dijelaskan hadits di atas bahwa Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang
pergi ke gunung dengan membawa seutas tali untuk mencari kayu bakar, kemudian
dijual, maka sesuatu yang dihasilkan dari menjual kayu bakar tersebut jauh
lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia. Intinya yaitu bentuk
usaha yang telah kita lakukan.
Seseorang yang bekerja akan mendapatkan pahala,
benarkah? Bekerja dalam konsep Islam merupakan kewajiban atau fardhu ‘ain bagi
setiap muslim. Jangan mengeluh jika belum mendapatkan pekerjaan, apalagi jika
seseorang yang selalu mengeluh dalam menjalani pekerjaannya. Ini merupakan salah
satu bentuk tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Dalam kajian
fiqih, orang yang menjalankan kewajiban karena ikhlas kepada Allah akan
mendapatkan pahala, sedangkan mereka yang meninggalkannya akan terkena sanksi
berupa dosa. Rasulullah SAW bersabda, "Mencari rezeki yang halal itu
wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa dan sebagainya)"(HR
ath-Thabrani dan al-Baihaqi).
Demikianlah motivasi cerita dalam bekerja. Semoga kita
semua selalu ingat dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Tetap
semangat dalam bekerja dan raihlah kebaikan di dunia dan di akhirat. Amin.
Post a Comment
Post a Comment