Pengertian
Puisi merupakan salah satu karya sastra. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat puisi, diantaranya irama,
ritme, rima, bait, dan gaya bahasa. Puisi sebagai salah satu retorika berbahasa
atau seni berbahasa yang mana menggunakan bahasa sebagai kualitas estetikanya. Ada
dua jenis puisi, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama ialah puisi yang
belum dipengaruhi oleh puisi barat dan masih terikat dengan aturan-aturan
tertentu. Aturan-aturan tersebut antara lain : Jumlah suku kata dalam satu
baris, jumlah baris dalam satu bait, rima atau persajakan, dan irama. Puisi
baru ialah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan seperti halnya puisi
lama. Bentuk puisi baru lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah
suku kata, baris, ataupun rimanya. Ada berbagai macam kumpulan puisi baru yang
berkembang dalam masyarakat. Berikut ini akan dijelas mengenai karakteristik
puisi lama dan karakteristik puisi baru.
Ciri-Ciri Puisi lama
- Anonim atau tidak diketahui nama pengarangnya.
- Terikat oleh aturan-aturan misal jumlah baris dalam setiap baitnya, jumlah
suku kata dalam satu barisnya, dan rima.
- Sering juga disebut sebagai sastra lisan karena disampaikan secara
lisan dari orang ke orang.
- Menggunakan majas/gaya bahasa tetap (statis) & klise.
- Istana centris atau menjelaskan
peristiwa berkaitan dengan kehidupan di kerajaan.
Ciri-Ciri Puisi Baru
- Dapat diketahui nama pengarangnya.
- Perkembangannya secara lisan dan tertulis.
- Tidak terikat oleh aturan-aturan, misal jumlah baris dalam satu bait,
jumlah suku kata dan rima atau persajakan.
- Menggunakan majas / gaya bahasa yang bervariasi.
- Pada umumnya berisikan tentang kehidupan masyarakat.
Jenis Puisi lama
- Mantra yaitu
karya sastra lama yang berisi puji-pujian terhadap sesuatu yang ghaib atau
yang dikeramatkan, seperti dewa, roh, dan lainnya. Contoh:
Hai
sahabatku Mambang tali arus
Yang
berulang berpusat tasik pauh janggi
Sampaikanlah
pesanku ini
Kepada
Datok Si Rumpun Alam
Aku
minta tolong peliharakan kawan-kawanku
Hai
sahabatku sekalian di laut
- Pantun merupakan
puisi lama yang terdiri atas 4 baris dalam 1 baitnya dan bersajak a-b-a-b.
Pantun ini dalam tiap baris terdiri atas 8 -12 suku kata. 2 baris pertama
sebagai sampiran dan 2 baris setelahnya sebagai isi.
Bunga
mawar kembang belukar
Bunga
malu penuh berduri
Kalau
kamu memang pintar
Janganlah
pelit dalam memberi
- Karmina yang
merupakan pantun kilat. Karmina biasanya terdiri atas 2 baris tiap
baitnya.
- Gurindam ialah
puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas 2 baris dan bersajak a-a. Gurindam
biasanya berisi nasihat. Contoh:
Jika
hendak mengenal orang berbangsa
Lihat
pada budi dan bahasa
- Seloka yakni puisi
lama yang saling berkait antara bait satu dengan bait selanjutnya. Baris ke-2
dan ke-4 dalam bait pertama akan menjadi baris ke-1 dan ke-3 dalam bait
ke-2. Biasanya bersajak a-b-a-b. Contoh:
Seganda
gugur di halaman
Daun
melayang masuk kulah
Dengan
adinda minta berkenalan
Rindukan
bukan ulah-ulah
Daun melayang masuk kulah
Batang berangan di tepi paya
Rindunya bukan ulah-ulah
Jangan tuan tidak percaya
- Syair yang
merupakan puisi lama yang terdiri atas 4 baris setiap baitnya. Biasanya
bersajak a-a-a-a. Contoh:
Diriku
hina amatlah malang
Padi
ditanam tumbuh ilalang
Puyuh
di sangkar jadi ilalang
Ayam
ditambat disambar elang
- Talibun yaitu
pantun yang jumlah barisnya dalam
baitnya terdiri atas 4 baris setiap
baitnya. Sampiran dalam talibun tergantung dari jumlah barisnya. Talibun yang
jumlah barisnya 8 baris, maka 4 baris pertama merupakan sampiran dan 4
baris selanjutnya merupakan isi.
Jenis Puisi Baru
Menurut
Damayanti (2013:78) ada berbagai jenis puisi baru berdasarkan isinya, antara
lain:
- Balada yakni
puisi yang berisikan sebuah cerita atau kisah.
- Himne yaitu
puisi pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, pahlawan dan tanah air.
- Ode ialah
puisi yang berbentuk sanjungan untuk orang-orang yang berjasa. Menggunakan
nada atau irama yang sangat resmi, membahas tentang sesuatu yang mulia,
dan memiliki sifat yang menyanjung.
- Epigram merupakan
puisi yang berisikan ajaran ataupun tuntunan.
- Romansa ialah
puisi yang isinya tentang luapan perasaan cinta dan kasih sayang.
- Elegi yakni
puisi tentang kesedihan.
- Satire ialah
puisi yang isinya berupa sindiran ataupun kritikan.
Menurut Damayanti (2013:85), jenis
puisi baru dilihat dari bentuknya atau jumlah baris dalam 1 baitnya, antara
lain:
- Distikon merupakan
puisi dimana pada tiap baitnya terdiri dari 2 baris.
- Terzina ialah
puisi dimana tiap baitnya terdiri atas 3 baris.
- Kuatrain yakni
puisi empat seuntai dimana puisi yang tiap baitnya terdiri dari 4
baris .
- Kuint ialah
puisi lima seuntai yang mana pada tiap baitnya terdiri dari 5 baris.
- Sektet yaitu puisi
enam seuntai yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris.
- Septime ialah
puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris atau puisi tujuh
seuntai.
- Oktaf/Stanza merupakan puisi dimana tiap baitnya terdiri dari 8 baris.
- Soneta ialah
puisi yang terdiri dari 14 baris dan terbagi menjadi dua, yakni pada dua
bait pertama masing-masing empat baris dan pada dua bait kedua
masing-masing tiga baris
Post a Comment
Post a Comment