Ada persamaan antara
menyimak dan membaca yaitu kedua keterampilan tersebut bersifat menerima atau
reseptif, tetapi pengertian reseptif yang
dimaksudkan adalah reseptif yang aktif, bukan reseptif yang pasif. Artinya
kegiatan yang menyimak dan membaca yang dilakukan oleh seseorang tersebut
melibatkan secara aktif indra pendengaran dan penglihatan serta pikiran ( Syaraf-syaraf otak ) untuk mencerna
dan memahami isi ujaran atau bacaan yang diterima melalui bahasa lisan dan tulisan,
serta menyimpan dalam ingatan penyimak
serta pembaca. Hal ini mustahil dilakukan jika tak ada keaktifan seluruh
pikiran, pendengaran dan penglihatan dan pikiran sesorang dalam melakukan kegiatan menyimak. Sedangkan
bedanya dengan memba-ca dan mendengar
atau menyimak. Bedanya menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan
membaca menerima informasi dari bahasa tulis, dengan perkataan lain menyimak
menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca menerima
informasi dari kegiatan menulis ( Tarigan, 1983: 4 ).
Keterampilan menyimak
juga merupakan faktor penting bagi keberhasilan sese-orang dalam belajar
membaca secara efektif. Dari suatu penelitian para pakar atau ah-li
memperlihatkan beberapa hubungan antara menyimak dengan membaca seperti berikut
ini.
a) Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam
kegiatan membaca disampaikan oleh
guru melalui bahasa
lisan, dan kemampuan anak/siswa untuk menyimak dengan pemahaman ternyata penting sekali.
b) Menyimak merupakan cara
atau model utama bagi pelajaran lisan ( verbalized
learning ) selama
bertahun-tahun di sekolah, siswa yang mengalami hambatan da-
lam membaca, jika harus
melanjutkan di kelas yang lebih tinggi harus banyak me-
lalui menyimak daripada
membaca.
c) Walaupun menyimak pemahaman lebih unggul daripada membaca pemahaman,
namun anak yang gagal
untuk memahaminya, tetap menyimpan, memakai,mengu-
asai sejumlah fakta yang
mereka peroleh dari kegiatan menyimak.
d) Oleh karena itu anak yang
membutuhkan bimbingan dalam belajar
menyimak le-
bih efektif dan lebih teratur agar hasilnya
lebih baik.
e) Kosa kata simak (
vocabulary listening ) yang sangat terbatas,
berkaitan erat de-
ngan kesukaran-kesukaran
dalam belajar membaca secara baik.
f) Siswa yang lebih tinggi
kelasnya, korelasi antara kosa kata baca dan kosa kata si-
mak (reading vocabulary
dan lisntening vocabulary ) sangat tinggi, sampai hampir
80% atau lebih.
g) Pembeda-bedaan penedengaran
yang jelek sering kali dihubungkan dengan
mem-
baca tidak efektif dan bahkan merupakan faktor pendukung atau
faktor tambahan
dalam ketidakmampuan
membaca ( poor reading ).
h) Menyimak turut membantu
anak dalam menangkap ide pokok atau gagasan utama
yang disampaikan
pembicara. Bagi para siswa yang lebih tinggi kelasnya ternyata
membaca lebih unggul
daripada menyimak sesuatu yang
mendadak serta mema-
hami informasi yang
tererinci.
Adanya hubungan yang
sangat erat antara menyimak dan membaca,maka pening-
katan pada yang satu turut
pula menimbulkan peningkatan pada yang lain,
keduanya
merupakan proses saling mengisi. Kegiatan membaca hendaknya disertai
diskusi ( se
belum dan sesudah membaca ) jika ingin meningkatkan serta memperkaya kosa kata,
pemahaman umum, serta pemilikan banyak ide para siswa ( Dawson dalam
Tarigan, 1983 : 5).
Kemudian seorang pakar yang lain mengemukakan bebarapa pendapat tentang
hubungan antara membaca dan menyimak sebagai berikut.
a)
Baik menyimak maupun membaca
menuntut dari para siswa pemilikan suatu
kecakapan. Hal ini mencakup kedewasaan mental,
mengikuti urutan ide - ide,
dan minat materi,
khususnya bahasa.
b) Maksud dan tujuan menyimak dan membaca pada
umumnya bersifat fungsio-
nal dan
apresiatif. Dalam membaca dan menyimak fungsional, anak-anak ber-
hubungan dengan
atau diarahkan pada penemuan fakta -
fakta, penangkapan
suatu ide umum,
mengikuti petunjuk-petunjuk atau mengikuti bahan simakan
itu dengan cara
lain. Dalam membaca dan menyimak apresiatif, para siswa te-
lah siap menikmati
suatu cukilan/petikan dengan maksud tertentu: suatu cerita
demi humornya, suatu
puisi demi ekspresinya. Atau mereka dapat pula meng-
kombinasikan
fungsi dan apresiasi dalam membaca dan menyimak dengan su-
atu pandangan bagi
penciptaan suatu dramatisasi.
c) Baik dalam membaca dan menyimak, biasanya kata
bukanlah merupakan ke-
satuan pemahaman
tetapi mempengaruhi pemahaman terhadap frase,
kalimat,
paragraf. Para
siswa harus dapat mendengar dan menyimak dengan baik kalau
mereka ingin
memahami bagian yang disampaikan secara lisan, dan harus da-
pat melihat dengan
jelas kalau mereka membacanya secara tepat.
Tetapi seja-
lan dengan
persepsi yang tepat dalam kedua kegiatan tersebut harus
pula dii-
ringi dengan
pemahaman makna kata. Pemahaman serta
interpretasi terhadap
paragraf-paragraf
lisan maupun tertulis tergantung pada
pemahaman makna
kata-kata
individual dalam konteksnya yang hubungan - hubungannya yang
beraneka ragam.
d)
Dalam kegiatan membaca maupun menyimak, kesatuan pemahaman lebih ter-
tertuju pada
frase, kalimat, atau paragraf tinimbang kata - kata tunggal. Pema-
haman akan lebih
mudah kalau pembicara atau penulis
tidak banyak berbuat
kesalahan umum
dalam ucapan, ejaaan dan pemakaian kata, karena
membaca
dan menyimak memanfaatkan tanda-tanda dalam bentuk tulisan maupun lisan
atau ujaran.
e) Terhadap pemahaman suatu kalimat atau bagiannya secara tepat dan alamiah,
maka baik membaca
maupun menyimak dapat melibatkan interpretasi
kritis
dan kreatif
terhadap bahan bacaan atau simakan.
Dalam kedua hal itu ( kritis
dan kreatif
)pembaca atau penyimak dapat memanfaatkan pengalaman - peng-
alamannya yang
telah dimilikinya utnuk mengkombinasikan bahah-bahan ter-
sebut ke dalam
beberapa interpretasi yang segar, orisinal,dan personal, dengan
kata lain:
interpretasi yang segar, asli dan pribadi.
f) Membaca dan menyimak dapat berlansung dalam
situasi- situasi individu atau
sosial. kegiatan-kegiatan yang kritis dan
analitis kerap kali tumbuh dengan su-
bur dan baik dalam
situasi individual; reaksi-reaksi yang kreatif dan apresiatif
dengan adanya
rangsangan dari kelompok.
g) Untuk
meningkatkan hasil yang hendak dicapai dalam membaca, maka seyo-
gyanyalah setiap
keterampilan menyimak diikuti oleh kegiatan
membaca yang
sesuai dengan
tujuan menyimak. Dengan kata lain:
setiap listening goal harus diikuti oleh reading activity.
Post a Comment
Post a Comment