Dalam menulis karya ilmiah atau tulisan berbasis referensi, penggunaan kutipan dan daftar pustaka sangatlah penting. Kutipan berfungsi untuk memperkuat argumen, sedangkan daftar pustaka memberikan informasi sumber secara lengkap sebagai bentuk penghargaan terhadap karya orang lain. Berikut panduan lengkap menulis kutipan dan daftar pustaka secara benar:
1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pengambilan kalimat, pendapat, atau gagasan dari sumber lain untuk mendukung tulisan. Kutipan terbagi dua:
-
Kutipan langsung: Mengutip apa adanya dari sumber asli.
-
Kutipan tidak langsung: Mengungkapkan kembali isi sumber dengan bahasa sendiri (parafrase).
2. Cara Menulis Kutipan Langsung
-
Gunakan tanda kutip (“…”) jika kutipan kurang dari 40 kata.
-
Jika lebih dari 40 kata, letakkan kutipan dalam paragraf terpisah, tanpa tanda kutip, dan dengan spasi satu.
-
Sertakan sumber (nama penulis, tahun, halaman), misalnya:
“Bahasa adalah cermin budaya” (Kridalaksana, 2010: 25).
3. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
-
Ubah isi sumber dengan kata-kata sendiri, namun makna tetap.
-
Tetap cantumkan sumber, misalnya:
Menurut Kridalaksana (2010), bahasa mencerminkan budaya masyarakat.
4. Penulisan Daftar Pustaka
Ditulis di akhir tulisan, disusun alfabetis berdasarkan nama penulis. Format umum untuk buku adalah:
Nama belakang, Nama depan. Tahun. Judul buku (cetak miring). Kota: Penerbit.
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti. 2010. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
5. Format untuk Sumber Lain
-
Artikel jurnal:
Nama, Inisial. Tahun. Judul artikel. Nama Jurnal, volume(nomor), halaman. -
Sumber daring:
Nama penulis. Tahun. Judul. Diakses dari URL.
6. Konsistensi adalah Kunci
Gunakan satu gaya penulisan (APA, MLA, atau lainnya) secara konsisten dalam seluruh dokumen.
Penulisan kutipan dan daftar pustaka yang tepat tidak hanya menunjukkan etika akademik, tetapi juga meningkatkan kredibilitas tulisanmu. Pastikan selalu mencantumkan sumber untuk setiap informasi yang diambil dari karya orang lain.