Cerpen Terbaru "Satu Langkah Ini"

Post a Comment
Pagi yang dingin,aku mulai langkahkan kaki ini menuju suatu tempat yang belum ku kenali. Aku hanya ditemani sebuah pena dan tumpukan-tumpukan kertas yang terikat erat menjadi satu. Setiap pijakan kaki ini,aku mulai merasa ada keraguan dalam hati. Dalam perjalanan, aku menemui sesosok malaikat kecil sebagai penerus bangsa ini. Ia pun menyapaku dengan senyuman lugunya. Aku merasakan ada kekuatan jiwa keluar dari dalam hati ini. Rasa keraguan tadi hilang menjadi semangat yang membara. Aku mulai menelusuri jalan bebatuan ini,sehingga sampailah di pintu gerbang SMP harapan bangsa. Oh Tuhan,semoga engkau selalu memberiku semangat dalam memberikan ilmu kepada mereka semua.
“Kring,kring,kring....” Lonceng sudah mulai berbunyi.Itu merupakan tanda bahwa jam pelajaran pertama dimulai. Hati ini sudah mulai berdebar – debar tidak karuan, karena baru pertama kalinya aku akan mengajar secara langsung di lapangan. Aku segera bergegas menuju ruang kelas 1A, letaknya tidak begitu jauh dari ruang guru. Sebelumnya aku meminta doa restu dari guru-guru lainnya agar diberi kemudahan dalam menyampaikan materi. Salah seorang guru yaitu pak iman(guru matematika) menepuk pundakku dari belakang. Ia berusaha memberi pencerahan kepada saya agar tidak canggung dalam menjelaskan materi.
“Selamat pagi pak.” Itulah kata – kata pertama yang baru aku dengar dari murid – murid didepan kelas 1A. Mereka semua berbaris 2 berjajar dengan rapi. Aku pun berada di depan mereka semua  dan berdiri di depan pintu. Satu persatu dari mereka masuk kelas dan bersalaman denganku. Aku mencoba membalas senyuman ramah kepada mereka semua. Ya,akhirnya semua masuk kelas dan menempati kursi masing – masing. Sang ketua kelas memimpin doa untuk mengawali pelajaran pertama. Kami semua berdoa dengan kepercayaan masing-masing agar diberi kemudahan. “Selamat pagi anak-anak.”Itulah kata-kata pertama yang terlontarkan dari mulut ini.mereka semua menjawab dengan semangat. “Pagi Pak...”.Saya mulai memperkenalkan diri saya sendiri di depan murid-murid.
“Nama saya Edon, kalian boleh memanggil saya dengan sebutan Pak Ed.Umur saya 23 tahun. Hobi saya membaca. Saya ini lulusan dari perguruan tinggi swasta yang berada di Solo. Saya mengabdikan diri saya disini untuk mengajarkan Bahasa Indonesia. Ya,demikaian perkenalan dari saya”.

          Pelajaranpun ku mulai dengan dongeng – dongeng penggugah semangat , agar mereka tidak jenuh dengan mata pelajaran bahasa Indonesia. Karena sebagian besar mereka menganggap pelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan. Aku kerahkan seluruh mantra – mantraku untuk ngomong ngalor – ngidul agar mereka terbawa suasana. Semua hanyut dalam karangan yang aku sampaikan. Satu jam tak terasa oleh ku untuk membekali mereka dengan mantraku. Selebihnya aku menyampaikan materi – materi cara penulisan puisi yang baik. Para murid pun sangat antusias dengan materi sekarang ini,walaupun sebagian ada yang mengendap dengan keluhannya.
Author: Yanto (23)
KIRIMAN PEMBACA

*jika Anda menginginkan karya Anda dipublikasikan, silakan isi contact form untuk meminta kepada Admin agar karya Anda dipublikasikan di website ini.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter