Jika seorang hamba dikaruniai semangat besar, maka
dia akan berjalan di atas jalan keutamaan, dia akan menaiki tangga derajat yang
tinggi. Dan, itu salah satu ciri Islam.
Semangat adalah pusat penggerak, yang membentuk
kepribadian, dan yang mengawasi organ-organ tubuh. Semangat merupakan bahan
bakar jiwa dan kekuatan yang berkobar-kobar, yang akan menggerakkan pemiliknya
untuk melompat cukup tinggi, dan memburu nilai-nilai kemuliaan. Semangat yang
besar akan mendatangkan -dengan izin Allah- kebaikan yang tak terhingga. Karena
dengan begitu Anda akan bisa naik pada tangga kesempurnaan, urat nadi Anda
teraliri darah ksatria, dan Anda terdorong ke wilayah ilmu dan amal. Semua orang
melihat Anda berdiri di semua pintu kemuliaan, dan tangan Anda terulur untuk
hal-hal penting. Anda selalu terlibat dalam perburuan bersama mereka yang juga
memburu nilai-nilai keutamaan, tidak pernah puas dengan tingkatan yang rendah,
tidak pernah berhenti meski telah sampai batas, dan tidak pernah puas dengan
yang sedikit.
Dengan menghiasi diri semangat yang besar, maka
semua cita-cita dan perbuatan-perbuatan yang tidak berharga akan tersingkirkan
dengan sendirinya. Dengan pula, pohon yang menghasilkan kehinaan dan kerendahan
akan tercabut dengan sendirinya. Seorang yang memiliki semangat besar dan jiwa
tegar, tidak pernah gentar menghadapi keadaan yang menimpanya. Orang yang
kehilangan semangat akan mudah gentar, dan argumentasi yang lemah saja mulutnya
sudah terkunci.
Jangan mencapuadukkan antara semangat yang besar
dengan kesombongan. Keduanya tidak sama, seperti langit yang mengandung hujan
dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan. Semangat yang besar adalah mahkota di
dalam hati seorang yang merdeka. Dia selalu berusaha untuk mencapai kesucian
dan menjadi lebih baik. Dengan semangat yang besar orang akan menyesali setiap
kesempatan yang hilang untuk berbuat baik. Dia selalu rindu dan haus untuk bisa
mencapai tujuan dan target.
Dengan semangat yang besar, orang akan terdorong ke
derajat yang lebih tinggi. Kosombongan akan menjatuhkannya ke jurang kehinaan.
Wahai penuntut ilmu, tanamkan semangat besar di dalam diri Anda, dan jangan
berpaling darinya. Islam telah mengisyaratkannya dalam masalah-masalah fiqhiyyah yang sering Anda temukan dalam
hidup sehari-hari. Fiqhiyyah yang
mengingatkan agar Anda memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Misalnya, tayammum itu dibolehkan bagi seseorang
yang kesulitan mendapatkan air dan tidak diharuskan membeli air untuk wudhu.
Semangat itu
laksana matahari yang mengatakan cintanya,
dan purnama yang
mengukirkan huruf-huruf dalam cahayanya.
La
Tahzan: 394
Post a Comment
Post a Comment