Unsur Intrinsik Novel atau Cerpen

Post a Comment


 1.        Tema
Tema menurut Stanton (1965: 20) dan Kenny (1966: 88), adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita.Tema digolongkan kedalam beberapa kategori yang berbeda tergantung dari segi mana penggolongan itu dilakukan.Pengkategorian tema yang akan dikemukakan berikut dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu penggolongan dikhotomis yang bersifat tradisional dan non tradisional, penggolongan yang dilihat dari tingkat pengalaman jiwa menurut Shipley, dan penggolongan dari tingkat keutamaannya.Tema yang bersifat tradisional adalah tema yang menunjukan pada tema yang itu-itu saja, dalam artian tema yang digunakan adalah sebuah tema umum yang sering digunakan dalam berbagai cerita.Sedangkan tema yang bersifat non tradisional adalah sebuah tema yang tidak lazim dan tidak sesuai dengan harapan pembaca.Sementara itu, tingkatan tema menurut Shipley dibagi menjadi lima yaitu tingkat fisik, tingkat organik, tingkat sosial, tingkat egoik dan tingkat divine.Tingkatan tema pada tingkat fisik lebih menekankan mobilitas fisik daripada konflik kejiwaan tokoh cerita.Untuk tingkat organik, tema yang diangkat adalah tema yang berhubungan dengan seksualitas.Untuk tingkat sosial, pencarian tema dilakukan pada kehidupan masyarakat yang merupakan tempat aksi-interaksi manusia dengan sesama dan dengan lingkungan alam.Tiangkatan tema pada tingkat egoik, itu memandang manusia sebagai individu yang memiliki masalah individualitas yang antara lainnya berupa masalah egoisitas, martabat maupun harga dirinya.Sedangkan tingkatan yang terakhir yaitu tingkat divine, masalah yang timbul dalam tema ini adalah masalah manusia yang hubungannya dengan sang pencipta.Penggolongan terakhir itu berdasarkan keutamaannya yaitu ada tema mayor dan tema minor.Tema mayor adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu.Sedangkan tema minor adalah makna-makna tambahan yang muncul dalam cerita.

2.        Judul
Judul adalah nama dari novel atau cerpen tersebut.

3.        Plot
Plot adalah peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.Struktur dari plot adalah awal, tengah dan akhir.
     a.   Awal
Tahap awal disebut juga tahap perkenalan yang berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan berikutnya (khususnya pelataran dan penokohan).
     b. Tengah
Tahap pertikaian menampilkan pertentangan atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap selanjutnya.Konflik ini dapat berupa konflik internal (dalam diri seorang tokoh) dan konflik eksternal (antartokoh).(Nurgiyantoro, 1995:54).Sedangkan menurut Sayuti (2000: 42) konflik dibedakan menjadi :
1)      Psychological conflict adalah konflik dalam diri seorang tokoh.
2)      Social conflict adalah tokoh dalam kaitannya dengan masalah sosial.
3)      Psysical or element conflict adalah konflik antara manusia dengan alam.
      c.  Akhir
Tahap peleraian yang menampilkan akibat dari sebuah klimaks.Cerita dapat berakhir dengan kebahagiaan (happy end) atau sedih (sad end).

            Sementara itu ada beberapa jenis plot antara lain:
      a.       Berdasarkan urutan waktu
1)      Plot Lurus adalah pengisahan dilakukan secara kronologis
2)      Plot sorot balik (flash back/regresif) adalah pengisahan dimulai masa sekarang dan kembali ke masa lalu
3)      Plot campuran adalah pengisahan dimulai masa kini, menengok ke masa lalu dan kembali lagi ke masa sekarang.

      b.      Berdasarkan akhir cerita
1)      Plot terbuka adalah plot yang membiarkan akhir ceritanya menggantung, pembaca dibiarkan menentukan sendiri, apa yang menjadi penyelesaian cerita.
2)      Plot tertutup adalah plot di mana si pengarang kesimpulan ceritanya kepada pembaca.
      c.       Berdasarkan kuantitasnya
1)      Plot tunggal adalah jika sebuah cerita hanya memiliki satu plot.
2)      Plot jamak adalah jika sebuah cerita memiliki lebih dari sebuah plot.

4.             Tokoh dan Penokohan
a.       Tokoh
Tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif dalam hal ini adalah novel.Tokoh dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan perwatakan, peran, fungsi dan berkembang atau tidaknya perwatakan.

a)      Berdasarkan perwatakan
-          Tokoh sederhana (datar) adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu.Misalnya bila satu tokoh itu memiliki sifat baik maka dari awal hingga akhir cerita akan terus baik.
-          Tokoh kompleks (bulat) adalah tokoh yang dapat dilihat semua sisi kehidupannya yang kadang baik dan kadang buruk.
b)      Berdasarkan peran
-          Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus, sehingga tokoh tersebut terasa mendominasi cerita.
-          Tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali.
c)      Berdasarkan Fungsinya
-          Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi karena biasanya bersifat baik dan lurus.
-          Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab konflik.
d)     Berdasarkan berkembang atau tidaknya perwatakan
-          Tokoh Statis adalah tokoh yang siftanya tetap dari awal sampai akhir.
-          Tokoh Dinamis adalah tokoh yang mengalami perubahan watak.
b.      Penokohan
Terdapat beberapa metode untuk menggambarkan tokoh, antara lain:
a)      Metode Diskurtif
Metode ini pengarang menyebutkan secara langsung kualitas masing-masing tokoh.
b)      Metode Dramatisi
Metode ini pengarang membiarkan tokoh untuk menyatakan/memperkenalkan diri yang dapat di tempuh melalui beberapa teknik yaitu:
-          Teknik cakapan
-          Teknik perbuatan
-          Teknik sikap
-          Teknik pandangan seseorang atau banyak tokoh terhadap tokoh tertentu
-          Teknik pelukisan fisik
-          Teknik pelukisan latar
-          Teknik perasaan tokoh
-          Teknik naming (melalui nama)

5.        Latar
Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.Atau yang dalam hal ini termasuk dalam jenis latar yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.

6.        Penyudutpandangan
Sudut pandang merupakan cara dan atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Abrams, 1981: 142).Dengan kata lain sudut pandang merupakan strategi,teknik, siasat yang sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.
Adapun jenis sudut pandang, yaitu:
1)      Sudut pandang orang ketiga “Dia”
Pengisahan denga sudut pandang ini, narrator adalah seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata gantinya.Sudut pandang ini kemudian di bagi menjadi dua, yaitu:
a.       Orang ketiga serba tahu
Dalam sudut pandang ini, cerita dikisahkan dari sudut pandang “Dia”, tetapi narrator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh “Dia” tersebut.
b.      Orang ketiga terbatas atau pengamat
Dikisahkan dari sudut pandang “Dia” tetapi hanya terbatas pada seorang tokoh saja.
2)      Sudut pandang orang pertama
Pengisahan dengan sudut pandang ini, narator ikut terlibat dalam cerita.Ia adalah orang yang berkisah.Sudut pandang ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
a.       Orang pertama pelaku utama
Dalam sudut pandang teknik ini, si “aku” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya.
b.      Orang pertama pelaku sampingan
Dalam sudut pandang ini, tokoh “aku” bukan muncul sebagai tokoh utama melainkan tokoh tambahan.
7.        Amanat
Amanat atau pesan moral hampir sama dengan tema tetapi berbeda karena tema bersifat lebih kompleks.Keduanya sama-sama merupakan suatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.Secara umum moral menyarankan pada baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, budi pekerti dan lain-lain.

8.        Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah tentang bagaimana bahasa yang digunakan dalam sebuah cerpen atau novel.

Postingan Terkait

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter